Bertemu Prabowo, Langkah Presiden Jokowi Efektif?
Bertemu Prabowo, Langkah Presiden Jokowi Efektif?
A
A
A
JAKARTA - Pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto di Istana Bogor, Kamis 29 Januari lalu memunculkan banyak spekulasi.
Tidak sedikit kalangan berpendapat pertemuan dua sosok yang berkompetisi pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014 lalu itu sarat dengan kepentingan.
Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran Idil Akbar menduga pertemuan itu sebagai upaya Jokowi mencari dukungan Prabowo beserta Koalisi Merah Putih (KMP) terkait persoalan dalam pengangkatan calon Kapolri Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan,
Idil menduga Jokowi menjadikan pertemuannya dengan Prabowo sebagai pesan kepada partai pendukungnya terkait keputusan pencalonan Budi Gunawan menjadi Kapolri. "Upaya memberi peringatan pada elite politik pimpinan parpol pengusung agar tidak terlalu menekan," katanya kepada Sindonews, Minggu (1/2/2015).
Dia menilai mungkin Jokowi merasa partai pendukungnya yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat tidak menunjukkan dukungan terkait persoalan Bambang Gunawan dan konflik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Kendati begitu, Idil belum dapat memastikan apakah langkah politik Jokowi itu akan efektif menyelesaikan permasalahan tersebut.
Idil juga tidak dapat memastikan apakah pertemuan itu membuat Jokowi benar-benar mendapatkan dukungan politik di DPR yang didominasi KMP.
Tidak sedikit kalangan berpendapat pertemuan dua sosok yang berkompetisi pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014 lalu itu sarat dengan kepentingan.
Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran Idil Akbar menduga pertemuan itu sebagai upaya Jokowi mencari dukungan Prabowo beserta Koalisi Merah Putih (KMP) terkait persoalan dalam pengangkatan calon Kapolri Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan,
Idil menduga Jokowi menjadikan pertemuannya dengan Prabowo sebagai pesan kepada partai pendukungnya terkait keputusan pencalonan Budi Gunawan menjadi Kapolri. "Upaya memberi peringatan pada elite politik pimpinan parpol pengusung agar tidak terlalu menekan," katanya kepada Sindonews, Minggu (1/2/2015).
Dia menilai mungkin Jokowi merasa partai pendukungnya yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat tidak menunjukkan dukungan terkait persoalan Bambang Gunawan dan konflik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Kendati begitu, Idil belum dapat memastikan apakah langkah politik Jokowi itu akan efektif menyelesaikan permasalahan tersebut.
Idil juga tidak dapat memastikan apakah pertemuan itu membuat Jokowi benar-benar mendapatkan dukungan politik di DPR yang didominasi KMP.
(dam)
Explore More