Kadispen TNI AD Bantah Kopassus Ikut Jaga KPK
A
A
A
JAKARTA - Kadispen TNI AD Kolonel Infantri Wuryanto membantah jika ada personel TNI yang menjaga Gedung KPK. Menurutnya, TNI tidak pernah ikut campur dalam perseturuan KPK dengan Polri.
"Kalau ada prajurit Kopassus tidak mungkin. Jika ada yang kelihatanya di situ, maka yang berjaga adalah prajurit Koramil dari Setia Budi, karena kan koramilnya dekat dengan KPK," ujar Wuryanto di Gedung MNC Tower, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (30/1/2015).
Kendati demikian, kata dia, petugas Koramil tersebut bukan untuk menjaga dan mengamankan gedung maupun pemimpin KPK. Pasalnya, jika TNI mengamankan lembaga yang dikepalai oleh Abraham Samad itu maka KPK akan melangkahi intitusi Polri.
"Dan itu bukan menjaga, itu berkewajiban untuk mengamati, untuk pengamanan tetap polisi," pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI M Fuad Basya mengatakan, ratusan personel TNI telah disiagakan di sekitar KPK. "Ratusan (personel) ada dari intel juga," ujar Fuad saat dikonfirmasi, Sabtu, 24 Januari 2015.
Hal itu dilakukan, kata Fuad, lantaran Ketua KPK Abraham Samad telah menelepon Panglima TNI Jenderal Moeldoko tentang perkembangan situasi di Gedung KPK.
"Kemudian Panglima (Jenderal Moeldoko) inisiatif menurunkan personel untuk mengantisipasi gesekan. Itu juga berdasar arahan presiden agar menjaga keduanya tidak terjadi gesekan,” jelasnya.
Kendati demikian, Fuad menegaskan disiagakannya ratusan pasukan dan beberapa intel tersebut, bukan karena TNI ingin mengamankan Gedung KPK, namun hanya bersiaga di sekitar KPK. "Jadi bukan untuk melindungi KPK, bukan juga untuk Polri,” tandas Fuad.
"Kalau ada prajurit Kopassus tidak mungkin. Jika ada yang kelihatanya di situ, maka yang berjaga adalah prajurit Koramil dari Setia Budi, karena kan koramilnya dekat dengan KPK," ujar Wuryanto di Gedung MNC Tower, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (30/1/2015).
Kendati demikian, kata dia, petugas Koramil tersebut bukan untuk menjaga dan mengamankan gedung maupun pemimpin KPK. Pasalnya, jika TNI mengamankan lembaga yang dikepalai oleh Abraham Samad itu maka KPK akan melangkahi intitusi Polri.
"Dan itu bukan menjaga, itu berkewajiban untuk mengamati, untuk pengamanan tetap polisi," pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI M Fuad Basya mengatakan, ratusan personel TNI telah disiagakan di sekitar KPK. "Ratusan (personel) ada dari intel juga," ujar Fuad saat dikonfirmasi, Sabtu, 24 Januari 2015.
Hal itu dilakukan, kata Fuad, lantaran Ketua KPK Abraham Samad telah menelepon Panglima TNI Jenderal Moeldoko tentang perkembangan situasi di Gedung KPK.
"Kemudian Panglima (Jenderal Moeldoko) inisiatif menurunkan personel untuk mengantisipasi gesekan. Itu juga berdasar arahan presiden agar menjaga keduanya tidak terjadi gesekan,” jelasnya.
Kendati demikian, Fuad menegaskan disiagakannya ratusan pasukan dan beberapa intel tersebut, bukan karena TNI ingin mengamankan Gedung KPK, namun hanya bersiaga di sekitar KPK. "Jadi bukan untuk melindungi KPK, bukan juga untuk Polri,” tandas Fuad.
(kri)