BNN Rombak Struktur Kepengurusan
A
A
A
JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan perombakan struktur serta jajaran pengurus internal. Dalam acara serah terima jabatan tersebut, terdapat tiga posisi yang bakal dihuni oleh pengurus baru.
Jabatan Kabag Humas Kombespol Sumirat Dwiyanto diganti oleh Kombespol Slamet Pribadi.
"Saya dipindah ke Manado, jadi kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumawesi Utara," ujar Sumirat di Kantor BNN, Jalan MT Haryono, Jakarta, Jumat (30/1/2015).
Selain itu, dalam surat perintah bernomor Sprin/199/I/SU/KP.02.07/2015/BNN, terdapat perombakan pada posisi Direktur Pengawasan Tahanan Barang Bukti dan Aset (Wastabaset) dipecah menjadi dua posisi.
Yakni Direktur Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang diisi oleh Kombespol Sundari serta Direktur Pengawasan Tahanan dan Barang Bukti (Wastahti), Kombespol Atrial.
"Posisi Wastabaset kita pecah dua menjadi Dir TPPU dan Wastahti, agar memudahkan penyidikan," jelas Slamet.
Adapun posisi Direktur Narkotika alami dan dan Direktur Sintetis digabungkan menjadi satu, yakni Direktur Narkotik yang dijabat oleh Kombespol Sugiyo.
"Biar lebih efektif, posisi itu digabungkan jadi satu," pungkasnya.
Jabatan Kabag Humas Kombespol Sumirat Dwiyanto diganti oleh Kombespol Slamet Pribadi.
"Saya dipindah ke Manado, jadi kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumawesi Utara," ujar Sumirat di Kantor BNN, Jalan MT Haryono, Jakarta, Jumat (30/1/2015).
Selain itu, dalam surat perintah bernomor Sprin/199/I/SU/KP.02.07/2015/BNN, terdapat perombakan pada posisi Direktur Pengawasan Tahanan Barang Bukti dan Aset (Wastabaset) dipecah menjadi dua posisi.
Yakni Direktur Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang diisi oleh Kombespol Sundari serta Direktur Pengawasan Tahanan dan Barang Bukti (Wastahti), Kombespol Atrial.
"Posisi Wastabaset kita pecah dua menjadi Dir TPPU dan Wastahti, agar memudahkan penyidikan," jelas Slamet.
Adapun posisi Direktur Narkotika alami dan dan Direktur Sintetis digabungkan menjadi satu, yakni Direktur Narkotik yang dijabat oleh Kombespol Sugiyo.
"Biar lebih efektif, posisi itu digabungkan jadi satu," pungkasnya.
(maf)