Parkir Gunakan Kartu Elektronik

Jum'at, 30 Januari 2015 - 10:42 WIB
Parkir Gunakan Kartu...
Parkir Gunakan Kartu Elektronik
A A A
JAKARTA - Terminal parkir elektronik (TPE) di Jalan Haji Agus Salim (Jalan Sabang), Jakarta Pusat mulai kemarin resmi menggunakan sistem pembayaran elektronik (electronic payment ).

Dengan menggunakan sistem tersebut, pendapatan parkir diperkirakan meningkat 100%. Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Perparkiran Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Sunardi Sinaga mengatakan, setelah mengevaluasi penerapan TPE sejak September lalu di Jalan Sabang, pihaknya menemukan fakta bahwa pembayaran dengan sistem koin masih rawan kebocoran.

Kendati demikian, pendapatan parkir tetap naik menjadi Rp10 juta dari sebelumnya hanya Rp500.000 per bulan. “Selama kalau memakai koin masih ada kebocoran lantaran susah mencari koin dan sebagainya. Tapi, kalau sudah menggunakan pembayaran elektronik, kami memperkirakan sebulan bisa mencapai Rp20 juta,” kata Sunardi Sinaga di Jalan Sabang, Jakarta Pusat kemarin.

Uji coba sistem ini dilakukan selama seminggu. Sunardi menjelaskan, dalam masa uji coba pengguna TPE masih bisa menggunakan koin. Setelah uji coba selesai, pengguna TPE harus memakai sistem pembayaran elektronik. Kartu pembayaran parkir yang diluncurkan enam bank yaitu Bank DKI, BCA, BRI, BNI, Bank Mandiri, dan Bank Mega tersedia di Jalan Sabang dan ritel di Jakarta.

Setelah uji coba pembayaran elektronik di Jalan Sabang selesai, sistem serupa diterapkan di 100 mesin parkir elektronik di Jalan Boulevard, Kelapa Gading, dan 20 mesin parkir di Jalan Falatehan, Jakarta Selatan. Tahun ini semua wilayah DKI Jakarta diharapkan memiliki TPE di antaranya Jalan Pintu Kecil, Toko Tiga, Jembatan Lima, Jakarta Barat; dan Jalan Balai Pustaka, Jakarta Timur.

“Ini kan prosesnya bertahap, barang dari luar negeri ini perlu diinstal agar terkoneksi dengan enam bank. Kami harapkan 2-3 tahun, 400 titik parkir on street menjadi TPE dengan sistem pembayaran elektronik,” ungkapnya. Dengan pemasangan TPE di 400 titik parkir on street , Sunardi yakin pendapatan parkir meningkat hingga Rp400 miliar dari yang sebelumnya hanya Rp26 miliar per tahun.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, pihaknya juga ingin memaksa parkir off street menggunakan sistem elektronik sehingga tidak ada lagi uang yang lari ke oknum tidak jelas. “Kita bagi hasil aja 30-70 dengan pemilik gedung supaya lebih jelas. Jadi kalau gedung mendapat Rp1 miliar, Rp300 juta kirim ke kami. Kira-kira begitu,” ungkapnya.

Untuk pengawasan, lanjut Ahok, pihaknya sudah memasang kamera pengintai (closed circuit television / CCTV) di setiap mesin parkir meter. Dengan demikian, semua aktivitas juru parkir dan pengguna TPE dapat terpantau langsung. “Tidak ada lagi tuh juru parkir yang memungut bayaran dari pengguna TPE saat memarkirkan kendaraannya. Kalau ketahuan, pecat. Untuk gaji juru parkir yang dua kali lipat, kami sedang siapkan KSO-nya,” ungkapnya.

Dirut PT Mata Biru, Wahyu Ramadhan, menjelaskan, selaku operator, pihaknya memastikan mesin parkir memiliki kualitas terbaik yang sudah teruji di 40 negara. Setelah itu pihaknya sudah menyiapkan 100 mesin parkir untuk dipasang di Jalan Boulevard Raya dan 20 mesin di Jalan Falatehan. Dua tempat tersebut dipilih lantaran menjadi lokasi parkir favorit yang berhadapan dengan pusat kuliner.

“Dengan sistem pembayaran elektronik, selisih yang biasa terjadi dengan sistem koin tidak akan terjadi lagi. Selain itu, kami juga tidak khawatir ada yang merusak alat,” ungkapnya. Direktur Konsumer dan Ritel BNI Darmadi Sutanto menambahkan, penggunaan kartu TapCash ini salah satu upaya BNI mendorong gerakan nasional nontunai (GNNT) yang dicanangkan Bank Indonesia (BI).

“BNI selaku bank penerbit uang elektronik (Unik) akan berusaha untuk menambah fasilitas layanan yang dapat diakses oleh para pengguna kartu TapCash BNI, terutama pada layanan publik dan transportasi umum, termasuk fasilitas layanan pada parkir on street menggunakan TPE ini,” paparnya.

Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono menyambut baik kerja sama enam bank ini dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Selain itu, dengan kerja sama ini juga diharapkan dapat meningkatkan penetrasi pemasaran smartcard dan mendatangkan fee based income , baik bagi Bank DKI maupun bank lainnya,” ucapnya. Saat ini jumlah pengguna JakCard yang aktif tercatat sebanyak 187.000 orang dengan transaksi mencapai Rp7 miliar per tahun.

Senior EVP Transactions Banking Mandiri Rico Usthavia Frans menambahkan, seluruh mandiri e-money (termasuk gelang e-money , e-Toll Card, Indomaret Card, Gaz Card, dan jenis kartu lainnya berlogo “e-money “) dapat digunakan sebagai alat pembayaran parkir di mesin parkir (TPE) yang dikelola PT Mata Biru sehingga transaksi menjadi lebih cepat dan praktis.

Bima setiyadi/ Kunthi fahmar sandy
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7478 seconds (0.1#10.140)