Mangkrak 17 Tahun, Pembangunan Tol Becakayu Dilanjutkan
A
A
A
BEKASI - Setelah mangkrak selama 17 tahun, pembangunan jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) akan dikerjakan kembali mulai tahun ini.
Pemkot Bekasi sudah menerima surat pembangunan lanjutan di ruas Jalan Kalimalang itu. Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, pembangunan jalan yang sebagian menggunakan bantaran Kalimalang dan lahan warga tersebut dikerjakan pada April dengan anggaran Rp7,2 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). “Pemerintah pusat yang mengerjakannya,” katanya kemarin.
Rencananya titik awal pengerjaan berada di Jakarta Timur, berlanjut sampai Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi. Pembangunan itu merupakan lanjutan seksi satu atau Kampung Melayu hingga Jakasampurna. Menurutnya, keseriusan pemerintah pusat dalam membangun jalan tol sepanjang 21,4 kilometer ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto pada 17 Oktober 2014.
Anggaran Rp7,2 triliun untuk pembangunan Casablanca- Kampung Melayu-Jakasampurna sepanjang 11 kilometer dan Jakasampurna-Duren Jaya (Bekasi Timur) sepanjang 10,4 kilometer. “Tol ini untuk mengurai kemacetan di DKI Jakarta dan Bekasi,” ujarnya. Pembangunan tol Becakayu ini juga diharapkan mampu mengurai kemacetan di Jalan Kalimalang.
Nantinya tol Becakayu dilengkapi transportasi massal berupa monorel dengan rute Bekasi-Cawang-Kampung Melayu-Casablanca, dan Cawang- Cibubur. Sekretaris Bina Marga, Dinas Bina Marga dan Tata Air (Disbimarta) Kota Bekasi Muhamad Ridwan menambahkan, berdasarkan informasi dari pemerintah pusat disebutkan titik yang dikerjakan terlebih dahulu adalah seksi I di Jakarta Timur hingga Jakasampurna.
Sedangkan seksi II dari Jakasampurna ke Jalan KH Noer Ali (Kalimalang) melintasi Jalan Ahmad Yani dan Jalan Hasibuan. Dari Jalan Hasibuan, berbelok ke kiri di belakang Islamic Center, Jalan Kemakmuran menyeberangi Jalan Juanda serta rel kereta api hingga Jalan Perjuangan.
Dari Jalan Perjuangan, tol menuju Teluk Buyung kemudian menyeberangi Kali Bekasi, Jalan Agus Salim, dan berakhir di sekitar Ganda Agung, Bekasi Jaya, serta Duren Jaya. “Kalau tidak meleset, ini rencana pembangunan tol Becakayu yang diberitahukan kepada kami,” ungkapnya. Kabag Pertanahan Kota Bekasi Sudarsono mengatakan, pembebasan lahan untuk pembangunan seksi I belum rampung semuanya.
“Ada beberapa yang belum karena masalah kepemilikan tanah serta pembayaran,” tuturnya. Lahan yang belum rampung dibebaskan berada di Kelurahan Jatibening, Bintara Jaya, dan Jakasampurna. Sedangkan pembangunan seksi II yakni Jakasampurna-Bekasi Utara belum ada pembahasan lebih lanjut.
“Tahun ini pembebasan lahan dilanjutkan,” paparnya. Sudarsono mengaku, sebelumnya tol Becakayu melintas di Jalan Ahmad Yani hingga ke Bekasi Utara. Dengan perubahan itu, titik yang dilalui antara lain sisi Kalimalang hingga ke Jalan Hasibuan kemudian belok ke kiri melintas Jalan Kemakmuran hingga Bekasi Utara. Perubahan ini merupakan permintaan Pemkot Bekasi dengan pertimbangan keindahan kota. Alasannya Jalan Ahmad Yani merupakan pusat Kota Bekasi.
Jika dilintasi Tol Becakayu, otomatis jalan itu tertutup. “Nanti enggak punya jalan utama lagi kalau tetap di situ, makanya dipindah,” tukasnya.
Abdullah m surjaya
Pemkot Bekasi sudah menerima surat pembangunan lanjutan di ruas Jalan Kalimalang itu. Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, pembangunan jalan yang sebagian menggunakan bantaran Kalimalang dan lahan warga tersebut dikerjakan pada April dengan anggaran Rp7,2 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). “Pemerintah pusat yang mengerjakannya,” katanya kemarin.
Rencananya titik awal pengerjaan berada di Jakarta Timur, berlanjut sampai Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi. Pembangunan itu merupakan lanjutan seksi satu atau Kampung Melayu hingga Jakasampurna. Menurutnya, keseriusan pemerintah pusat dalam membangun jalan tol sepanjang 21,4 kilometer ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto pada 17 Oktober 2014.
Anggaran Rp7,2 triliun untuk pembangunan Casablanca- Kampung Melayu-Jakasampurna sepanjang 11 kilometer dan Jakasampurna-Duren Jaya (Bekasi Timur) sepanjang 10,4 kilometer. “Tol ini untuk mengurai kemacetan di DKI Jakarta dan Bekasi,” ujarnya. Pembangunan tol Becakayu ini juga diharapkan mampu mengurai kemacetan di Jalan Kalimalang.
Nantinya tol Becakayu dilengkapi transportasi massal berupa monorel dengan rute Bekasi-Cawang-Kampung Melayu-Casablanca, dan Cawang- Cibubur. Sekretaris Bina Marga, Dinas Bina Marga dan Tata Air (Disbimarta) Kota Bekasi Muhamad Ridwan menambahkan, berdasarkan informasi dari pemerintah pusat disebutkan titik yang dikerjakan terlebih dahulu adalah seksi I di Jakarta Timur hingga Jakasampurna.
Sedangkan seksi II dari Jakasampurna ke Jalan KH Noer Ali (Kalimalang) melintasi Jalan Ahmad Yani dan Jalan Hasibuan. Dari Jalan Hasibuan, berbelok ke kiri di belakang Islamic Center, Jalan Kemakmuran menyeberangi Jalan Juanda serta rel kereta api hingga Jalan Perjuangan.
Dari Jalan Perjuangan, tol menuju Teluk Buyung kemudian menyeberangi Kali Bekasi, Jalan Agus Salim, dan berakhir di sekitar Ganda Agung, Bekasi Jaya, serta Duren Jaya. “Kalau tidak meleset, ini rencana pembangunan tol Becakayu yang diberitahukan kepada kami,” ungkapnya. Kabag Pertanahan Kota Bekasi Sudarsono mengatakan, pembebasan lahan untuk pembangunan seksi I belum rampung semuanya.
“Ada beberapa yang belum karena masalah kepemilikan tanah serta pembayaran,” tuturnya. Lahan yang belum rampung dibebaskan berada di Kelurahan Jatibening, Bintara Jaya, dan Jakasampurna. Sedangkan pembangunan seksi II yakni Jakasampurna-Bekasi Utara belum ada pembahasan lebih lanjut.
“Tahun ini pembebasan lahan dilanjutkan,” paparnya. Sudarsono mengaku, sebelumnya tol Becakayu melintas di Jalan Ahmad Yani hingga ke Bekasi Utara. Dengan perubahan itu, titik yang dilalui antara lain sisi Kalimalang hingga ke Jalan Hasibuan kemudian belok ke kiri melintas Jalan Kemakmuran hingga Bekasi Utara. Perubahan ini merupakan permintaan Pemkot Bekasi dengan pertimbangan keindahan kota. Alasannya Jalan Ahmad Yani merupakan pusat Kota Bekasi.
Jika dilintasi Tol Becakayu, otomatis jalan itu tertutup. “Nanti enggak punya jalan utama lagi kalau tetap di situ, makanya dipindah,” tukasnya.
Abdullah m surjaya
(ars)