Tsipras Janjikan Yunani Stabil

Selasa, 27 Januari 2015 - 11:00 WIB
Tsipras Janjikan Yunani Stabil
Tsipras Janjikan Yunani Stabil
A A A
ATHENA - Pemimpin Partai Syriza, partai sayap kiri Yunani, Alexis Tsipras , berjanji akan membentuk pemerintahan yang stabil guna menyelesaikan utang dari pinjaman internasional. Langkah ini untuk menormalkan kembali perekonomian Yunani.

Setelah mengalahkan Perdana Menteri Antonis Samaras dalam pemilu yang berlangsung Minggu (25/1) waktu setempat, Tsipras, 40, siap untuk menemui pemimpin partai kecil independen Yunani untuk berkoalisi. Partai Syriza menentang kebijakan dana talangan (bailout) di tengah krisis ekonomi yang melanda negeri tersebut.

Partai Syriza memenangkan 149 kursi dari 300 kursi parlemen. Jumlah tersebut hanya kurang dua kursi untuk mencapai hasil mayoritas. “Yunani telah meninggalkan gaya penghematan yang menjadi bencana besar. Hal itu menimbulkan ketakutan dan penderitaan,” ujar Tsipras dikutip Reuters.

Dalam kampanye bertema “Hope is coming “ sebelum pemilu, di depan ribuan pendukungnya di Athena, Tsipras berjanji akan melakukan berbagai perubahan untuk negaranya. Pemotongan anggaran dan tingginya kenaikan pajak selama bebe-rapa tahun menimbulkan pengangguran lebih dari 25% dan membuat jutaan orang menjadi miskin.

Tsipras berjanji akan bergerak cepat sebagai langkah awal dalam pemerintahannya. Dia akan membatalkan kebijakan konservatif yang ortodoks dan kekakuan anggaran negara yang ketat. Tsipras akan dilantik sebagai perdana menteri Yunani pada Senin (26/1) waktu setempat dan diberi waktu paling lambat sampai Rabu pagi untuk membentuk pemerintahan.

Tsipras dijadwalkan akan bertemu dengan pemimpin independen Yunani, Panos Kammenos, dan akan melakukan lobi politik dengan dua partai lainnya, yakni Partai To Potami dan Partai Komunis Yunani (KKE). Pertemuannya dengan para pemimpin partai tersebut sebagai langkah untuk mencari dukungan politik, meski partaipartai tersebut tidak bergabung resmi dengan koalisi Partai Syriza.

Pidato Tsipras mulai melunak ketika ia mengungkapkan janjinya untuk mempertahankan keberadaan Yunani dalam Uni Eropa. Dia mengatakan akan melakukan negosiasi dengan “Troika” dari Uni Eropa, divisi yang mewakili Uni Eropa dalam hubungan eksternal yang mencakup kebijakan luar negeri dan keamanan bersama anggotanya.

Dia berjanji kepada para pemilih Yunani untuk melakukan negosiasi ulang terkait utang negara yang cukup besar. Kondisi ini menyebabkan kekhawatiran di Jerman yang bersikeras kepada Yunani untuk menghormati ketentuan bantuan internasional yang diterima pada 2010.

Bank Sentral Eropa memutuskan untuk menggelontorkan dana miliaran euro kepada anggotanya yang mengalami situasi ekonomi lemah, meskipun hal ini mendapat penolakan dari Jerman. Kemenangan Partai Syriza merupakan titik balik dari zona krisis Eropa yang berlangsung cukup lama.

“Ada dua pesan penting dari pemilu ini. Pertama, kita harus menciptakan pertumbuhan dan lapangan pekerjaan. Hal ini yang diinginkan para pemilih,” ungkap Menteri Ekonomi Italia Pier Carlo Padoan. “Pesan kedua, kita harus menemukan keselarasan antara ketahanan keuangan, pertumbuhan ekonomi dan lapangan pekerjaan,” sambung Padoan.

Arvin
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5919 seconds (0.1#10.140)