Kenaikan Gaji Xi Jinping Mendapat Protes dari Warganya

Kamis, 22 Januari 2015 - 10:30 WIB
Kenaikan Gaji Xi Jinping...
Kenaikan Gaji Xi Jinping Mendapat Protes dari Warganya
A A A
BEIJING - Presiden China Xi Jinping mendapat kenaikan gaji sebesar 62% menjadi USD23.000 atau Rp287 juta lebih per tahun. Ini kenaikan pertama sejak 2006. Kenaikan gaji Jinping juga diikuti kenaikan gaji pegawai negeri sipil sebanyak dua kali lipat.

Kementrian Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial China mengumumkan kenaikan tersebut akan dibarengi dengan tambahan tunjangan sesuai posisi dan tugas pegawai masing-masing. Kenaikan gaji terpaksa dilakukan setelah akhir tahun kemarin banyak pegawai mengundurkan diri karena alasan kesejahteraan. Keputusan ini sontak membuat publik China kecewa sebab dana yang dibayarkan kepada pegawai negeri sipil berasal dari pajak masyarakat.

Warga menilai seharusnya para pegawai termasuk presiden paham bahwa bekerja untuk publik tidak akan menjadikan mereka kaya. Kenaikan gaji tahun ini juga dianggap terlalu besar. Tapi, Pemerintah China menilai kenaikan penghasilan para pejabat publik ini justru akan membawa dampak positif kepada masyarakat.

“Pemerintah pusat juga berusaha untuk menaikkan upah masyarakat berpenghasilan rendah yang akan mendorong pertumbuhan jumlah masyarakat kelas menengah di China,” ungkap pernyataan Bank Investasi Global, Nomura, dilansir BBC. Selain untuk mendorong terbentuknya kelas menengah yang lebih banyak, kenaikan ini juga disinyalir wajar terjadi mengingat sudah delapan tahun Jinping dan para pegawai negeri tidak pernah merasakan kenaikan gaji.

Lagipula dibanding pemimpin negara lain, gaji Jinping sebenarnya tidak begitu besar. Meski menjadi pemimpin negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia, gaji Jinping masih kalah jauh dibanding Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama yang menerima gaji USD400.000 per tahun atau sekitar Rp4,9 miliar, belum termasuk dengan tunjang-tunjangan.

Namun, Obama bukanlah presiden yang mendapat gaji paling tinggi. Ia masih kalah jauh dibanding Presiden Kenya Uhuru Kenyatta. Presiden yang dinobatkan Forbes sebagai orang terkaya ke-26 di Afrika ini digaji oleh pemerintah Kenya USD1,2 juta per tahun atau sekitar Rp15 miliar. Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong juga memiliki gaji tinggi yakni USD1,69 juta atau sekitar Rp21 miliar per tahun.

Gaji Loong yang tinggi akhirnya memberi efek domino terhadap gaji para menterinya yang bahkan bisa lebih besar dari Presiden Obama. Tak sedikit warga yang mengkritik kebijakan ini. “Gaji menteri lebih tinggi dari Presiden AS. Ini terlalu tinggi!” kata seorang warga Singapura Lim Lao Pe dalam kolom komentar di portal Yahoo! Singapore.

Rini agustina
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0927 seconds (0.1#10.140)