Banjir Bandang Kembali Landa Selatan Bojonegoro
Banjir Bandang Kembali Landa Selatan Bojonegoro
A
A
A
BOJONEGORO - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bojonegoro selama tiga jam lebih kembali menyebabkan terjadinya banjir bandang di wilayah selatan Bojonegoro, tepatnya di Kecamatan Dander.
Sedikitnya 333 rumah warga terendam banjir dan 30 hektare areal persawahan tergenang. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam musibah banjir bandang itu, namun kerugian material ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Banjir bandang itu sendiri terjadi di Desa Karangsono dan Desa Sendangrejo, Kecamatan Dander.
Rumah yang tergenang banjir di Desa Karangsono sebanyak 119 unit dan areal persawahan yang tergenang air seluas lebih dari lima hektare. Sementara itu, rumah di Desa Sendangrejo yang terendam banjir sebanyak 214 unit dan persawahan yang tergenang seluas lebih dari 25 hektare.
Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro Andik Sudjarwo, banjir bandang yang melanda Kecamatan Dander dipicu karena hujan deras merata di wilayah Bojonegoro selama tiga jam lebih. “Setelah terjadi hujan lebat, wilayah Kecamatan Dander dilanda banjir bandang,” ujarnya. Banjir bandang berlangsung cepat. Air menggenangi rumahrumah warga dan areal persawahan.
Namun, warga memilih bertahan di rumah dan tidak mengungsi. Menurut Andik, setelah ada laporan dari pihak kecamatan, pihak BPBD Bojonegoro langsung menurunkan petugas reaksi cepat untuk melihat kondisi di lapangan. “Petugas sudah mengecek kondisi banjir bandang di lapangan,” ujarnya. Banjir bandang di daerah selatan Bojonegoro tersebut dipengaruhi berkurangnya daerah resapan air.
Kawasan hutan di daerah itu banyak yang rusak dan gundul akibat penjarahan hutan. Akibatnya saat terjadi hujan lebih dari tiga jam air dalam jumlah banyak, dari daerah perbukitan langsung luruh ke bawah masuk sungai-sungai dan meluap. Pada akhir 2014 lalu, banjir bandang juga menerjang wilayah Kecamatan Dander. Banjir setinggi lutut orang dewasa menggenangi 212 rumah, lima hektare areal persawahan, dan bangunan sekolah di Desa/Kecamatan Dander.
Muhammad roqib
Sedikitnya 333 rumah warga terendam banjir dan 30 hektare areal persawahan tergenang. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam musibah banjir bandang itu, namun kerugian material ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Banjir bandang itu sendiri terjadi di Desa Karangsono dan Desa Sendangrejo, Kecamatan Dander.
Rumah yang tergenang banjir di Desa Karangsono sebanyak 119 unit dan areal persawahan yang tergenang air seluas lebih dari lima hektare. Sementara itu, rumah di Desa Sendangrejo yang terendam banjir sebanyak 214 unit dan persawahan yang tergenang seluas lebih dari 25 hektare.
Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro Andik Sudjarwo, banjir bandang yang melanda Kecamatan Dander dipicu karena hujan deras merata di wilayah Bojonegoro selama tiga jam lebih. “Setelah terjadi hujan lebat, wilayah Kecamatan Dander dilanda banjir bandang,” ujarnya. Banjir bandang berlangsung cepat. Air menggenangi rumahrumah warga dan areal persawahan.
Namun, warga memilih bertahan di rumah dan tidak mengungsi. Menurut Andik, setelah ada laporan dari pihak kecamatan, pihak BPBD Bojonegoro langsung menurunkan petugas reaksi cepat untuk melihat kondisi di lapangan. “Petugas sudah mengecek kondisi banjir bandang di lapangan,” ujarnya. Banjir bandang di daerah selatan Bojonegoro tersebut dipengaruhi berkurangnya daerah resapan air.
Kawasan hutan di daerah itu banyak yang rusak dan gundul akibat penjarahan hutan. Akibatnya saat terjadi hujan lebih dari tiga jam air dalam jumlah banyak, dari daerah perbukitan langsung luruh ke bawah masuk sungai-sungai dan meluap. Pada akhir 2014 lalu, banjir bandang juga menerjang wilayah Kecamatan Dander. Banjir setinggi lutut orang dewasa menggenangi 212 rumah, lima hektare areal persawahan, dan bangunan sekolah di Desa/Kecamatan Dander.
Muhammad roqib
(bbg)
Explore More