Terpanggil untuk Memberikan Pelayanan
A
A
A
Di tengah ketegangan antara warga kulit hitam dan polisi kulit putih di Amerika Serikat (AS), menyusul kasus pembunuhan warga kulit hitam oleh polisi dan pembunuhan anggota kepolisian oleh warga kulit hitam, beberapa waktu lalu, ada hal lain yang menjadi sorotan.
Semakin banyak anggota kepolisian AS keturunan Asia-Amerika. Kasus pembunuhan terhadap anggota kepolisian New York keturunan Asia, Opsir Wenjian Liu, tentu yang paling menarik perhatian. Liu diyakini sebagai opsir China-Amerika pertama yang terbunuh saat menjalankan tugas.
Berikutnya ada Opsir Peter Liang yang secara tidak sengaja menembak pria tanpa senjata dan Letnan Philip Chan yang terluka dalam protes massa melawan kebrutalan polisi. Ada sedikit catatan kecil, namun penting terkait meningkatnya minat warga Asia-Amerika untuk bergabung Departemen Kepolisian New York (NYPD).
Mereka diyakini tertarik menjadi polisi karena panggilan untuk memberi pelayanan kepada kota mereka. Liu misalnya sejak kecil sudah bermimpi untuk menjadi seorang polisi ketika keluarganya pindah dari China ke New York. “Menjadi anggota kepolisian New York sudah menjadi mimpi Liu. Ini pembauran yang penting dalam kehidupan Amerika di New York,” ujar Gubernur New York Andrew M Cuomo, dikutip Channel News Asia.
Saat ini di Departemen Kepolisian New York terdapat lebih dari 2.000 anggota polisi keturunan Asia-Amerika. Jumlah ini mengalami peningkatan tajam dibanding 25 tahun lalu yang hanya ada 200 opsir keturunan Asia-Amerika. Pada era 80 dan 90-an ada gelombang besar warga Asia yang mencari kehidupan baru di AS.
“Ketika generasi pertama dari para imigran tiba di sini, mereka tidak bisa berbahasa Inggris. Mereka bahkan tidak lulus sekolah. Baru pada generasi kedua mereka berhasil mendapatkan pekerjaan mapan,” ungkap Profesor Peter Kwong dari Hunter College New York. Seiring dengan berkembangnya komunitas Asia, dibutuhkan opsir keturunan Asia untuk memecahkan hambatan yang ada antara masyarakat dan anggota kepolisian.
Opsir Liu bahkan sering menggunakan kefasihannya dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa China. Tapi, saat ini seluruh anggota Kepolisian New York ditugaskan di semua wilayah sektor kepolisian dengan beban tanggung jawab dan risiko yang tinggi.
“Ketika Anda mendapatkan tugas, ini bukan lagi kasus orang China yang berada di wilayah komunitas China, di mana bahasa Kanton dapat membantu Anda dan bisa menjadi pahlawan di komunitas China, hingga semua orang bisa melapor ke Anda,” ucap Thomas Ong, pensiunan detektif.
Ong bergabung menjadi anggota Kepolisian New York pada akhir tahun 70-an. Dia salah satu dari belasan polisi keturunan Asia-Amerika saat itu. Banyak orang kagum akan keberanian yang ditunjukkan Wenjian Liu. Dia bisa menginspirasi generasi berikutnya untuk bergabung menjadi aparat penegak hukum di AS.
Arvin
Semakin banyak anggota kepolisian AS keturunan Asia-Amerika. Kasus pembunuhan terhadap anggota kepolisian New York keturunan Asia, Opsir Wenjian Liu, tentu yang paling menarik perhatian. Liu diyakini sebagai opsir China-Amerika pertama yang terbunuh saat menjalankan tugas.
Berikutnya ada Opsir Peter Liang yang secara tidak sengaja menembak pria tanpa senjata dan Letnan Philip Chan yang terluka dalam protes massa melawan kebrutalan polisi. Ada sedikit catatan kecil, namun penting terkait meningkatnya minat warga Asia-Amerika untuk bergabung Departemen Kepolisian New York (NYPD).
Mereka diyakini tertarik menjadi polisi karena panggilan untuk memberi pelayanan kepada kota mereka. Liu misalnya sejak kecil sudah bermimpi untuk menjadi seorang polisi ketika keluarganya pindah dari China ke New York. “Menjadi anggota kepolisian New York sudah menjadi mimpi Liu. Ini pembauran yang penting dalam kehidupan Amerika di New York,” ujar Gubernur New York Andrew M Cuomo, dikutip Channel News Asia.
Saat ini di Departemen Kepolisian New York terdapat lebih dari 2.000 anggota polisi keturunan Asia-Amerika. Jumlah ini mengalami peningkatan tajam dibanding 25 tahun lalu yang hanya ada 200 opsir keturunan Asia-Amerika. Pada era 80 dan 90-an ada gelombang besar warga Asia yang mencari kehidupan baru di AS.
“Ketika generasi pertama dari para imigran tiba di sini, mereka tidak bisa berbahasa Inggris. Mereka bahkan tidak lulus sekolah. Baru pada generasi kedua mereka berhasil mendapatkan pekerjaan mapan,” ungkap Profesor Peter Kwong dari Hunter College New York. Seiring dengan berkembangnya komunitas Asia, dibutuhkan opsir keturunan Asia untuk memecahkan hambatan yang ada antara masyarakat dan anggota kepolisian.
Opsir Liu bahkan sering menggunakan kefasihannya dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa China. Tapi, saat ini seluruh anggota Kepolisian New York ditugaskan di semua wilayah sektor kepolisian dengan beban tanggung jawab dan risiko yang tinggi.
“Ketika Anda mendapatkan tugas, ini bukan lagi kasus orang China yang berada di wilayah komunitas China, di mana bahasa Kanton dapat membantu Anda dan bisa menjadi pahlawan di komunitas China, hingga semua orang bisa melapor ke Anda,” ucap Thomas Ong, pensiunan detektif.
Ong bergabung menjadi anggota Kepolisian New York pada akhir tahun 70-an. Dia salah satu dari belasan polisi keturunan Asia-Amerika saat itu. Banyak orang kagum akan keberanian yang ditunjukkan Wenjian Liu. Dia bisa menginspirasi generasi berikutnya untuk bergabung menjadi aparat penegak hukum di AS.
Arvin
(bbg)