Cuaca Buruk Hadang Evakuasi Badan AirAsia

Senin, 19 Januari 2015 - 09:50 WIB
Cuaca Buruk Hadang Evakuasi Badan AirAsia
Cuaca Buruk Hadang Evakuasi Badan AirAsia
A A A
JAKARTA - Cuaca buruk di sekitar Selat Karimata, Kalimantan Tengah, lagi-lagi menggagalkan upaya evakuasi bangkai badan pesawat AirAsia QZ8501.

Kecepatan arus air di bawah permukaan, jarak pandang yang terbatas, serta gelombang laut menyebabkan 30 penyelam yang diterjunkan harus kembali ke atas kapal. Direktur Operasional Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Pertama SB Supriyadi mengatakan, para penyelam harus berhadapan dengan arus laut yang mencapai 5 knot sehingga mereka sulit mencapai dasar, tempat bangkai badan pesawat.

Menurutnya, dari pantauan di lapangan, tercatat tinggi gelombang mencapai 4 meter, sedangkan jarak pandang hanya sekitar 2 meter. Kondisi itu tidak memungkinkan para penyelam menyelesaikan misi yang ditargetkan kemarin. Sejatinya kemarin tim evakuasi fokus pada pengukuran tinggi, berat, dan panjang badan, berikut kondisi lumpur.

Tim juga menargetkan bisa menemukan sisa-sisa jasad penumpang yang mungkin masih berada di dalam kabin pesawat. “Hal ini sudah terjadi selama tiga hari,” kata dia di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, kemarin. Kondisi cuaca yang buruk tersebut telah diperkirakan sebelumnya.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pangkalan Bun memperkirakan hujan dan gelombang tinggi hingga 3,5 meter terjadi di perairan lokasi evakuasi badan pesawat AirAsia QZ8501. Menurut Kepala BMKG Pangkalan Bun Lukman Soleh, hujan lebat berpotensi terjadi pagi ini di sekitar lokasi temuan badan pesawat.

Terpantau dari radar BMKG, daerah yang terdapat awan hujan pagi ini terkonsentrasi di sekitar wilayah Selat Karimata. Untuk itu tim di lapangan mesti waspada terhadap keadaan ini, termasuk adanya awan cumulonimbus yang mengakibatkan peningkatan kecepatan angin dan kenaikan tinggi gelombang.

Hari ini, menurut dia, kembali potensi hujan di area lokasi cukup tinggi, termasuk juga di daerah-daerah di sekitarnya. Menjelang siang, kondisi cuaca relatif membaik walaupun hujan masih membayangi kegiatan evakuasi badan pesawat AirAsia. Dengan kondisi laut ini dan ditambah dengan potensi hujan yang cukup tinggi, dia mengimbau tim evakuasi lebih berhati-hati.

Basarnas memutuskan untuk mengangkat badan pesawat lantaran upaya evakuasi satu per satu jenazah yang mungkin masih tertinggal sulit dilakukan akibat derasnya arus. Kepala Basarnas Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo mengatakan, pihaknya menyiapkan opsi evakuasi.

Pertama, menggunakan cara yang sama dengan pengangkatan ekor pesawat, yaitu pemanfaatan balon pengapung. Kedua, menggunakan crane yang ditempatkan di tugboat untuk diangkut ke ponton. Ketiga , mendatangkan balon-balon pengapung dan peralatan dari Batam.

Sucipto/dian Ramadani/ant
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5832 seconds (0.1#10.140)