Menjadi Penonton di Negeri Sendiri?

Kamis, 15 Januari 2015 - 10:42 WIB
Menjadi Penonton di...
Menjadi Penonton di Negeri Sendiri?
A A A
Sudah siapkah Anda menghadapi persaingan di tahun 2015? Isu mengenai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah merebak sejak pertengahan 2014, walaupun pelaksanaannya diramalkan akan terlaksana tahun ini.

MEA merupakan bentuk realisasi dari tujuan akhir integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Selain sumber daya alam (SDA) yang melimpah, Indonesia juga memerlukan dukungan dari sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas untuk menghadapi MEA 2015. SDA yang melimpah tidak ada artinya apabila tidak dikelola dengan baik oleh SDM yang berkualitas, bisa jadi SDA yang ada malah terkuras habis oleh bangsa asing.

Tantangan lain dengan keberadaan MEA adalah tidak menutup kemungkinan bahwa lapangan pekerjaan dari berbagai sektor yang ada di bumi pertiwi diisi oleh orang-orang dari negara tetangga yang lebih kompeten dan mumpuni. Di sektor perdagangan barang dan jasa juga mengalami tantangan, di mana akan banyak masuk barang-barang impor ke Indonesia.

Selama ini terdapat paradigma di kalangan masyarakat yang lebih bangga apabila menggunakan barang buatan asing (barang impor) dibandingkan barang buatan dalam negeri. Tentunya, apabila ini dibiarkan maka akan menambah beban permasalahan yang harus dihadapi Indonesia ke depannya. Oleh karena itu diperlukan suatu upaya untuk menghalau tantangan yang diramalkan akan dihadapi bangsa ini.

Kita sebagai negara yang sedang berkembang tidak boleh menutup diri dari pergaulan internasional, namun kita juga perlu mempersiapkan diri dan memastikan bahwa kita memang sudah siap dalam bergaul di kancah internasional. Tingkatkan kompetensi yang harus dimiliki oleh sumber daya manusia, bekali dengan ilmu pengetahuan dan pengalaman, juga dengan keimanan yang kukuh terhadap Sang Pencipta agar SDM ini benar-benar memakmurkan negaranya, bukan malah berpihak dan membelot ke negara lain demi kepentingan pribadi.

Ciptakan pula ekonomi kreatif untuk meningkatkan kualitas barang maupun jasa dari dalam negeri agar produk Indonesia bisa melejit di kancah internasional dan juga dicintai di dalam negeri. Manfaatkan UKM yang selama ini berkembang di kalangan masyarakat Indonesia, berikan keterampilan dan pelatihan kepada para penggiat UKM agar mereka bisa mengekspresikan dan menghasilkan karya yang luar biasa dan menjadi modal bangsa Indonesia.

Ubah paradigma yang lebih cinta produk luar negeri menjadi cinta produk dalam negeri. Hujamkan dalam hati sanubari. Jangan sampai bangsa Indonesia hanya menjadi penonton di negeri sendiri saat MEA terlaksana nanti.
(ars)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4003 seconds (0.1#10.24)