Bentuk Satgasus hingga Harmoniskan TNI-Polri

Kamis, 15 Januari 2015 - 10:29 WIB
Bentuk Satgasus hingga...
Bentuk Satgasus hingga Harmoniskan TNI-Polri
A A A
SAAT pelaksanaan fit and proper test, calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan mendapatkan simpati sekaligus apresiasi dan pujian dari setiap anggota Komisi III DPR yang mengajukan pertanyaan untuk menggali visi-misinya.

Dalam paparannya, Budi mengungkapkan banyak hal mulai akan membentuk satuan tugas khusus (satgasus) hingga upaya untuk mengharmoniskan TNI-Polri. Menurut Budi, satgasus dibentuk agar pencapaian seluruh program unggulan berhasil dan optimal jika menjabat kapolri. Satgasus tersebut juga akan melibatkan TNI serta elemen masyarakat.

“Pertama satgasus akan memberantas korupsi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU),” ungkap mantan ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri ini. Satgasus bahkan akan membasmi narkoba dan judi, melibas preman, menangkap illegal fishing, illegal mining, menumpas terorisme, menghajar anarkisme. Dia juga bertekad membersihkan Polri dari pungli.

“Gelar kekuatan, bebas macet, pelayanan prima, kontraradikal, dan deradikalisasi, rekrutmen terbuka, dan satgas revolusi mental,” tuturnya. Budi juga akan membuat terobosan dalam upayanya untuk menciptakan suasana harmonis antara Polri dan TNI ke depan yakni dengan pembangunan pendidikan dasar bela negara secara bersama yang melibatkan Polri dan TNI. Langkah ini perlu dilakukan dari level bintara dan tamtama sampai ke level akademi dan di level kepemimpinan.

“Kami ingin kembali menggelar latihan gabungan Polri- TNI. Sejalan dengan itu, akan ditingkatkan juga silaturahmi antara personel Polri dan TNI secara formal dan informal di seluruh Indonesia,” sebutnya. Terhadap status tersangka yang ditetapkan KPK dan isu rekening gendut yang disangkakan kepadanya, Budi Gunawan menyatakan itu semua sebagai upaya pembunuhan karakter. Dalam penetapan dirinya sebagai tersangka, KPK tidak menjalankan proses hukum sesuai aturan.

“Saya prihatin atas kejadian ini,” katanya. KPK, kata dia, sampai saat ini belum pernah meminta keterangan atas apa yang disangkakan tersebut. Padahal dari segi hukum, kasus yang disangkakan itu juga pernah ditangani Bareskrim Mabes Polri dan transaksi di rekeningnya dinyatakan tidak bermasalah alias legal dan wajar.

“Menurut kami, mengabaikan asas praduga tak bersalah tentu akan membentuk opini masyarakat bahwa saya sudah pasti bersalah. Ini bentuk pembunuhan karakter dan peradilan oleh media massa,” ungkap Budi Gunawan seraya menunjukkan surat dari Bareskrim Mabes Polri bahwa masalah terkait rekeningnya sudah clear.

Sementara itu, Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo mengungkapkan, visi-misi yang disampaikan Budi di luar dugaannya meski secara kompetensi dan kapabilitas memang sejak awal dirinya tidak meragukan.

“Hanya satu kata dari pemaparan saudara yaitu luar biasa,” kata Bambang. Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboebakar Al Habsy pun menilai, visi-misi yang dipaparkan Budi cukup apik, cukup matang, dan tersasar. “Saya harus mengapresiasi kepada calon kapolri, semoga ini benar-benar dilaksanakan. Di luar status tersangka, melihat visi-misi tadi sepertinya bisalangsungditetapkan saat ini,” ucapnya.

Adapun Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Partai Gerindra Desmond J Mahesa, selain memuji sikap Budi yang begitu tenang, juga mengapresiasi visi-misinya. Di samping memberikan harapan akan ada perbaikan di Polri, apa yang dipaparkan Budi pun banyak terobosan-terobosan yang langkah realisasinya cukup terukur.

“Saya sudah tiga kali mengikuti fit and proper test terhadap calon kapolri, dan Anda lebih meyakinkan dari dua kapolri yang terdahulu,” kata Desmond. Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Trimedya Panjaitan menilai terobosan yang akan dilakukan Budi Gunawan yakni melakukan lelang jabatan sangat positif untuk mengikis jual-beli jabatan di lingkungan Polri.

Rahmat sahid
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0783 seconds (0.1#10.140)