Perbaikan Jalan Rusak Akan Dimaksimalkan
A
A
A
JAKARTA - Setelah kewenangan diambil alih Dinas Bina Marga dari Dinas Pekerjaan Umum (PU), perbaikan jalan rusak di DKI Jakarta akan lebih dimaksimalkan.
Seluruh perbaikan jalan di kampung ataupun jalan protokol menjadi kewenangan Dinas Bina Marga. Bahkan, Suku Dinas Bina Marga yang berada di tiap-tiap wilayah bisa memperbaiki semua jalan yang sifatnya darurat. “Kalau ada laporan jalan rusak bisa langsung diperbaiki tanpa menunggu anggaran tahun depan,” ujar Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan Dinas Bina Marga DKI Jakarta Sukowibowo di Balai Kota kemarin.
Menurut dia, perbaikan jalan di Ibu Kota tidak lagi menunggu kewenangan siapa pun. Semua akan ditangani suku dinas di wilayah dengan anggaran Rp40 miliar. Namun, sifatnya hanya perbaikan pengaspalan darurat di titik jalan baru. Sementara untuk jalan yang sering berlubang dan tergenang menjadi kewenangan Dinas Bina Marga dengan anggaran Rp60 miliar.
Secara teknis, upaya maksimalkan perbaikan jalan yakni jalan yang sering rusak akan dikupas hingga bagian dasarnya sedalam 30 cm dan diperkuat dengan semen, lalu dilapisi aspal. Dengan begitu, usia jalan akan kuat hingga lima tahun. “Saat ini kami sedang mendata titik jalan yang akan dibongkar fondasinya. Data sementara ini ada di Jalan Rasuna Said, Kuningan; Jalan Pemuda, Jakarta Timur; Jalan Pramuka, Jakarta Timur; dan sejumlah jalan arteri,” katanya.
Untuk pengerjaan perbaikan jalan rusak, baru akan dimulai setelah APBD 2015 dikucurkan. Dia berharap pemprov dan DPRD segera mengesahkan APBD sehingga pelaksanaan kegiatan di lapangan tidak molor lagi dari jadwal yang ditentukan. “Kalau betonisasi akan dikerjakan di jalan yang dilintasi kendaraan berat dan cepat rusak, seperti di Cengkareng dan Kalideres,” tandasnya.
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Sanusi mengatakan seharusnya dari dulu perbaikan jalan rusak di Jakarta dilakukan dengan mengubah fondasi dasar aspal, sebab daya dukung tanah tidak lagi kuat untuk menunjang perbaikan jalan dengan cara tambal-sulam. Terlebih jalan tersebut kerap digenangi air ketika musim hujan.
“Memang yang bagus itu dibeton. Tapi karena biayanya cukup mahal, lebih baik diperkuat fondasinya dengan semen,” ucapnya. Di bagian lain, pembangunan jalan layang untuk rute bus Transjakarta koridor XIII (Ciledug– Tendean) memasuki tahap penelitian kontur tanah dalam membangun fondasi tiangtiang jalan layang.
Dinas Bina Marga masih menunggu proses perencanaan dan desain dari pihak ketiga untuk membangun jalan layang tersebut. Kepala Seksi Simpang Tak Sebidang Dinas Bina Marga DKI Jakarta Heru Suwondo mengatakan, proses pengerjaan desain yang dilakukan pihak ketiga dipastikan akan rampung pada Maret 2015 terhitung tiga bulan sejak awal perencanaan Desember lalu.
Untuk target pengerjaannya akan selesai pada 2016. Pihaknya bakal mencoba meminimalisasi tidak ada pembebasan lahan meski ada lokasi yang sempit dan perlu pembebasan lahan seperti di ujung Jalan Adam Malik sebelah barat tol.
Bima setiyadi
Seluruh perbaikan jalan di kampung ataupun jalan protokol menjadi kewenangan Dinas Bina Marga. Bahkan, Suku Dinas Bina Marga yang berada di tiap-tiap wilayah bisa memperbaiki semua jalan yang sifatnya darurat. “Kalau ada laporan jalan rusak bisa langsung diperbaiki tanpa menunggu anggaran tahun depan,” ujar Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan Dinas Bina Marga DKI Jakarta Sukowibowo di Balai Kota kemarin.
Menurut dia, perbaikan jalan di Ibu Kota tidak lagi menunggu kewenangan siapa pun. Semua akan ditangani suku dinas di wilayah dengan anggaran Rp40 miliar. Namun, sifatnya hanya perbaikan pengaspalan darurat di titik jalan baru. Sementara untuk jalan yang sering berlubang dan tergenang menjadi kewenangan Dinas Bina Marga dengan anggaran Rp60 miliar.
Secara teknis, upaya maksimalkan perbaikan jalan yakni jalan yang sering rusak akan dikupas hingga bagian dasarnya sedalam 30 cm dan diperkuat dengan semen, lalu dilapisi aspal. Dengan begitu, usia jalan akan kuat hingga lima tahun. “Saat ini kami sedang mendata titik jalan yang akan dibongkar fondasinya. Data sementara ini ada di Jalan Rasuna Said, Kuningan; Jalan Pemuda, Jakarta Timur; Jalan Pramuka, Jakarta Timur; dan sejumlah jalan arteri,” katanya.
Untuk pengerjaan perbaikan jalan rusak, baru akan dimulai setelah APBD 2015 dikucurkan. Dia berharap pemprov dan DPRD segera mengesahkan APBD sehingga pelaksanaan kegiatan di lapangan tidak molor lagi dari jadwal yang ditentukan. “Kalau betonisasi akan dikerjakan di jalan yang dilintasi kendaraan berat dan cepat rusak, seperti di Cengkareng dan Kalideres,” tandasnya.
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Sanusi mengatakan seharusnya dari dulu perbaikan jalan rusak di Jakarta dilakukan dengan mengubah fondasi dasar aspal, sebab daya dukung tanah tidak lagi kuat untuk menunjang perbaikan jalan dengan cara tambal-sulam. Terlebih jalan tersebut kerap digenangi air ketika musim hujan.
“Memang yang bagus itu dibeton. Tapi karena biayanya cukup mahal, lebih baik diperkuat fondasinya dengan semen,” ucapnya. Di bagian lain, pembangunan jalan layang untuk rute bus Transjakarta koridor XIII (Ciledug– Tendean) memasuki tahap penelitian kontur tanah dalam membangun fondasi tiangtiang jalan layang.
Dinas Bina Marga masih menunggu proses perencanaan dan desain dari pihak ketiga untuk membangun jalan layang tersebut. Kepala Seksi Simpang Tak Sebidang Dinas Bina Marga DKI Jakarta Heru Suwondo mengatakan, proses pengerjaan desain yang dilakukan pihak ketiga dipastikan akan rampung pada Maret 2015 terhitung tiga bulan sejak awal perencanaan Desember lalu.
Untuk target pengerjaannya akan selesai pada 2016. Pihaknya bakal mencoba meminimalisasi tidak ada pembebasan lahan meski ada lokasi yang sempit dan perlu pembebasan lahan seperti di ujung Jalan Adam Malik sebelah barat tol.
Bima setiyadi
(ars)