Pemerintah dan Masyarakat

Selasa, 13 Januari 2015 - 11:50 WIB
Pemerintah dan Masyarakat
Pemerintah dan Masyarakat
A A A
BAYU SURYO WIRANTO
Mahasiswa Fakultas Teknik, Staf Divisi Kajian Lembaga Kajian Mahasiswa, Aktivis HMI Universitas Negeri Jakarta


Pada APBN 2014, pemerintah menganggarkan dana Rp333,7 triliun untuk menyubsidi energi, yang mayoritasnya untuk bahan bakar minyak kendaraan (BBM) di Indonesia.

Banyak pihak menyayangkan kenapa pemerintah menghamburkan banyak uang sebesar itu hanya untuk menyubsidi BBM yang nantinya hanya menjadi kepulan asap yang memberikan dampak buruk bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

Harusnya pemerintah menggunakan uang tersebut untuk hal yang kebermanfaatannya bersifat jangka panjang seperti memberikan modal bagi para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) atau memberikan beasiswa belajar ke luar negeri bagi mahasiswa berprestasi.

Hasil yang diperoleh jika pemerintah membantu UKM menggunakan dana sebesar subsidi BBM tidak jauh berbeda dengan jika dana itu digunakan untuk beasiswa belajar ke luar negeri bagi mereka yang berprestasi. Jika digunakan untuk beasiswa, sehabis mereka belajar di luar negeri, ketika kembali ke tanah air mereka membawa segudang pengetahuan dan ide untuk membangun bangsa.

Masa depan negeri pun menjadi cerah akibat gagasan yang mereka timbulkan. Walaupun ada banyak kebermanfaatan jangka panjang jika pemerintah mengalihkan anggaran subsidi BBM untuk membantu UKM atau beasiswa ke luar negeri, subsidi BBM tetap diperlukan dengan alasan dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Jika harga BBM murah, biaya distribusi barang ikut murah, harga barang-barang lainnya pun ikut murah juga. Andai subsidi BBM dihilangkan, harga barang meningkat, masyarakat pun tidak dapat bertahan pada hari ini sehingga mereka mati dan tidak bisa menikmati masa depan.

Di sinilah pemerintah dituntut kemampuannya, kejujurannya, serta kerja kerasnya. Sebisa mungkin pemerintah mampu mengatur bagaimana caranya membuat rakyat Indonesia sejahtera hari ini sambil terus meningkatkan taraf hidup hingga pada hari esok Indonesia tidak lagi pusing jika harga BBM mahal karena pada waktu tersebut kita sebagai rakyat sudah dalam kondisi mapan.

Akan tetapi tidak bijak rasanya jika perihal kebijakan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata. Kita sebagai rakyat juga perlu mendukung apa yang dibuat pemerintah walaupun kondisi kita menjadi buruk karenanya. Kita perlu bersabar jika suatu saat subsidi BBM berkurang karena pemerintah mengalihkannya untuk pembangunan jangka panjang, bukan meresponsnya dengan kritik pedas atau berbuat keonaran.

Ketika pemerintah bisa melakukan tugasnya dengan baik dan masyarakat mendukung apa yang dilakukan pemerintah, akan terjadi hubungan kerja sama yang baik dan kerja sama ini pada akhirnya menuntun Indonesia menjadi negara maju.
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8171 seconds (0.1#10.140)