Menambah Koleksi Mobil Baru

Senin, 12 Januari 2015 - 10:35 WIB
Menambah Koleksi Mobil Baru
Menambah Koleksi Mobil Baru
A A A
Bagi Anda yang ingin merencanakan punya mobil baru ataupun apartemen baru, setiap awal tahun pastinya harus mempelajari investasi apa yang tepat, agar hasilnya juga bisa maksimal.

Sehingga, hasil investasi tersebut bisa digunakan untuk membeli apartemen atau menambah koleksi mobil baru Anda. Tahun ini, dengan pelambatan ekonomi yang terjadi di Indonesia, tentu investor harus hati-hati menaruh uangnya untuk diinvestasikan. Alih-alih mendapatkan gain yang besar, malah bisa terjerumus dalam kerugian yang tidak kecil jika salah menaruh uang yang ditanam.

Ada beberapa investasi yang tahun lalu menghasilkan gain yang lumayan. Investasi di pasar modal dengan kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang mencapai 22%, tentu hasil investasi yang didapat investor pasar saham rata-rata juga tidak berbeda jauh. Sementara, reksa dana return yang didapat sekitar 5-20%, tergantung jenis reksa dananya.

Sedangkan obligasi dan deposito, seiring dengan kenaikan BI Rate, kupon yang ditawarkan juga semakin menarik namun tidak akan lebih dari 15%. Bagaimana dengan tahun ini? para pelaku dan pengamat sepakat bahwa tahun ini merupakan tahun yang penuh dengan tantangan.

Selain adanya pelambatan ekonomi, Indonesia juga dihadapkan pada persoalan likuiditas yang ketat akibat banyak dana asing yang keluar. Belum lagi masalah nilai tukar rupiah yang terus melemahterhadapdolarAmerikaSerikat. Meski kondisi ekonomi Indonesia penuh tantangan, bagi investor yang jeli melihat peluang tentu masih ada celah untuk mendapatkan keuntungan.

Beberapa pengamat menilai masih positifnya perkembangan pasar modal Indonesia dan nilai tukar rupiah yang melemah, bisa dimanfaatkan investor untuk menaruh investasinya di portofolio reksa dana campuran. Sehingga, keuntungan di pasar saham dan pasar uang bisa didapatkan sekaligus. Tahun 2015 diprediksi imbal hasil dari reksa dana campuran ini tidak kurang dari 15%.

Tentu cukup menggiurkan, meski investor harus tetap mencermati risiko yang ada. Investasi di properti juga terbilang masih moncer. Pasalnya, kebutuhan akan rumah yang semakin tinggi membuat harga properti melonjak terus setiap tahunnya. Jadi, tidak ada salahnya bagi Anda yang mempunyai uang lebih untuk berburu perumahan-perumahan baru ataupun apartemen-apartemen baru.

Meski perumahan atau apartemennya belum jadi, harganya sudah terusmengalamikenaikan. Sebagaicontoh Apartemen Grand Kemala Lagoon di Bekasi, ketika baru di-launching harga apartemen dengan tipe studio sekitar Rp300 juta pada pertengahan tahun lalu, namun pada akhir Desember 2014 harganya sudah naik menjadi Rp400 juta.

Sementarabagi pencintapasarsaham, pastinya jangan dilupakan untuk menaruh uang Anda pada saham-saham bluechip yangfundamentalnya cukupbaikdan masuk dalam LQ45. Saham seperti PT BankRakyat IndonesiaTbk(BBRI), PTAstra International Indonesia Tbk (ASII), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BRI), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan lainnya patut Anda pertimbangkan untuk dikoleksi, selain aman, gain -nya pun tergolong lumayan.

Ambil contoh saham BBRI, tahun lalu kenaikannya moncer sekali sekitar 60% dari Rp7.300 pada awal Januari menjadi Rp11.650 pada penutupan bursa akhir Desember 2014. Begitu juga dengan saham JSMR melonjak 49%, BBCA naik 33,9%, BMRI juga naik 33%, TLKM memberikan gain 31%, PGAS sahamnya terkerek 30,4% dan SMGR naik 12%.

Sedangkan ASII kenaikannya di bawah 10% atau hanya 6,83%. Sementara bagi tipe investor moderat, Anda juga bisa mempelajari saham-saham yang mempunyai pola kenaikan dan penurunan sahamnya bisa dibilang teratur. Salah satunya saham PT Charoen Pokhpan Indonesia Tbk (CPIN), meski tahun lalu gain nya hanya sekitar 7%, jika dipelajari pola pergerakan harga sahamnya, investor yang cermat bisa mengambil keuntungan dari pergerakannya yang teratur tersebut.

Jika dipelajari, kenaikan saham CPIN beberapa bulan terakhir selalu berada pada posisi puncak Rp4.200- 4.300, kemudian setelah mencapai posisi itu, maka akan turun ke level Rp3.700-3800. Nah, investor yang cermat tentu akan mengambil kesempatan beli pada harga bawah dan menjualnya di harga Rp4.000-an. Jika investor beli di harga Rp3.800 dan menjualnya di harga Rp4.100, tentu gain yang didapat sekitar 7,8%. Pola ini selalu berulang sekitar sebulan sekali dan mulai terjadi sejak September 2014.

Tentu saham-saham yang pola pergerakannya sama dengan CPIN banyak, namun investor tetap harus hati-hati agar tidak terjebak dalam permainan bandar. Hindari saham-saham gorengan yang fundamentalnya tidak jelas. Jadi, pada akhir tahun 2015 apakah Anda bisa menambah koleksi mobil baru? Tentu tergantung seberapa pintar dan cermat Anda memilih investasi yang tepat. Selamat berinvestasi!

Rakhmat baihaqi
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3502 seconds (0.1#10.140)