Menyiasati Stok Barang yang Belum Laku

Senin, 12 Januari 2015 - 10:32 WIB
Menyiasati Stok Barang...
Menyiasati Stok Barang yang Belum Laku
A A A
Pertanyaan: PAK SAFIR,saya punya bisnis barang-barang kebutuhan rumah tangga. Sebagian dari barang-barang tersebut sudah laku dan sudah saya belikan untuk mengganti stok barang dagang baru.

Tapi sebagian lagi banyak yang tidak laku, bahkan sudah sampai berbulan-bulan sehingga modal saya banyak mandek di situ. Bisa sih barangbarang itu saya jual, cuma ya harus jual sangat murah. Kan jadinya saya rugi. Saya sih inginnya tunggu saja sampai benar-benar ada yang mau beli dengan harga yang layak.

Menurut bapak bagaimana? Hal lain yang juga mau saya tanyakan adalah saya sedang berpikir untuk menambah barang jualan saya. Istilahnya, saya mau ekspansi dengan menambah jenis barang dagang yang mau saya jual. Ini tentu butuh modal, dan kebetulan modal itu banyak tersangkut di barang dagang yang tidak laku tadi. Kalau barang dagang itu bisa terjual semua dengan harga yang normal, ya bisa jadi hasilnya cukup untuk buat saya menambah barang dagangan yang baru.

Ardi - Bogor Jawab: Pak Ardi, saya selalu bilang bahwa dalam bisnis, cash flow itu lebih penting daripada laba rugi. Artinya, Anda boleh saja laba, tapi kalau Anda gak punya cash dalam bisnis Anda, maka bisnis Anda akan berhenti. Kenapa? Karena Anda tidak punya uang untuk membayar biaya operasional sehari-hari.

Jadi, akan lebih baik kalau Anda rugi sebentar, tapi tetap bisa punya cash untuk membayar biaya operasional dalam bisnis Anda. Ini berarti, dalam kasus Anda, menurut saya sih, kalau memang dana Anda banyak nyangkutnyangkut dalam bentuk stok barang dagang yang tidak laku, akan lebih baik kalau Anda jual saja dengan diberikan diskon besarbesaran alias SALE.

Memang sih, kalau harga jual barang Anda katakan Rp10.000 lalu Anda membeli barang tersebut dengan harga Rp7.000, tapi lalu Anda SALE50% menjadi Rp5.000, jelas Anda rugi. Tapi ingat, biarpun rugi, Anda tetap mendapatkan kembali uang cash Anda walaupun tidak full . Nah, uang cash ini bisa Anda gunakan untuk dibelikan stok barang dagang lain yang kemungkinan lakunya lebih besar.

Jadi dengan cara ini, Anda rugi sebentar, tapi bisa tetap punya cash untuk diputar lagi dan mendapatkan laba suatu hari nanti. Sebaliknya, coba bayangkan kalau Anda tidak menjual barang tersebut sampai betulbetul ada customer yang mau beli, yang nggak tahu kapan. Anda akan kehilangan peluang untuk memutar uang Anda lebih cepat. Alternatif lain yang bisa Anda lakukan adalah dengan memberikan saja barang-barang itu secara gratis ke produk lain yang memang sedang dipromo atau Anda ingin orang mencoba produk baru tersebut.

Contoh, Anda sedang punya produk baru yang ingin Anda jual, dan produk itu kerap harus dipromosikan dulu baru bisa laku. Nah, untuk menarik minat orang agar membeli, Anda bisa mengatakan bahwa kalau mereka membeli produk baru itu, mereka juga akan mendapatkan barang tertentu secara gratis, barang ini sebetulnya Anda ambil dari barang yang tidak laku.

Dengan cara ini, mungkin orang akan semakin tertarik untuk mencoba membeli produk baru. Hmmm , mungkin harga produk baru tersebut Anda naikkan saja dulu, paling tidak untuk memberikan sedikit ‘kompensasi’ pada barang-barang lama Anda yang tidak laku itu. Tentu saja, cara ini cocok buat Anda yang modalnya sedang nyangkutdi barang-barang yang sedang tidak laku tapi Anda masih tidak terlalu kepepet atau masih ada uang cashsehingga bisnis Anda tidak terlalu terganggu.

Sekarang, bicara tentang penambahan modal. Yang jelas, pertamaAnda punya alternatif dengan menjual barang dagangan lama Anda yang tidak laku dengan harga diskon yang besar-besaran. Tapi, setelah itu dijual, bisa jadi modal Anda mungkin tidak akan cukup untuk membayar itu semua. Jadi, ada beberapa alternatif yang bisa Anda pertimbangkan.

Pertama adalah dengan datang ke bank. Di sana, Anda bisa mengajukan kredit modal kerja. Kredit ini membantu pengusaha seperti Anda yang sedang membutuhkan dana untuk membeli atau menambah stok barang dagangan di bisnis Anda. Bagi bank, kredit ini punya risiko yang bisa dikelola sedemikian rupa, mengingat barang dagang adalah kalau tepat memilihnya bisa dijual kembali.

Sekali lagi, semua itu tergantung barang dagang seperti apa yang Anda beli. Ada barang dagang yang selalu dicari orang (perputarannya cepat), ada juga barang dagang yang tidak selalu dicari orang (perputarannya lambat). Tentu saja makin cepat perputaran dari barang dagang Anda, makin senang bank Anda, karena ini berarti uang mereka lebih terjamin pengembaliannya.

Tentu saja, ada bunga yang harus Anda bayar, dan jumlahnya cukup lumayan saat ini. Cuma ya, dibanding laba yang bisa Anda dapatkan, masih okelah. Bentuk lain dari peminjaman ke bank ini juga bisa dalam bentuk menggunakan kartu kredit untuk membayar transaksi pembelian barang dagang Anda. Tentu saja, itu semua kalau kartu kredit Anda masih ada limitnya.

Enaknya pakai kartu kredit ini biasanya jumlah pembayaran kembalinya bisa Anda atur sendiri jumlahnya, sepanjang tidak di bawah minimal pembayaran yang ditentukan. Di beberapa kartu kredit, Anda juga bisa agar tagihannya berubah ke dalam bentuk cicilan tetap yang durasinya cukup panjang dengan jumlah yang tidak memberatkan. Alternatif lain adalah dengan pinjam ke perorangan. Bisa dari relasi, teman atau keluarga.

Enaknya meminjam ke perorangan ini biasanya jangka waktu pengembaliannya bisa lebih fleksibel, tergantung kedekatan Anda, dan bahkan beberapa di antaranya malah tidak mau dibayar bunga. Tapi anggap saja Anda tetap membayar bunga pinjaman kepada mereka, tetap saja bahwa meminjam kepada perorangan ini lebih fleksibel. Ini karena adanya unsur kedekatan, dan kedekatan ini biasanya akan memudahkan Anda dalam melakukan negosiasi.

Dalam beberapa kasus, Anda bisa saja tidak usah meminjam dari mereka, tapi menawarkan mereka untuk ikut menjadi Investor dari usaha Anda. Dengan begitu, mereka bisa punya peluang untuk mendapatkan hasil yang lebih besar dari sekedar mendapatkan bunga pinjaman. Dan bagi Anda, tidak usah takut kalau ada risiko barang dagangan Anda tidak laku, karena toh kalau tidak laku Anda tidak perlu punya kewajiban membayarnya, namanya juga dia kan investasi, bukan meminjamkan uang kepada Anda. Selamat mencoba.

Safir senduk
Perencana Keuangan bit.ly/safirsendukrekan
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0839 seconds (0.1#10.140)