Mendekati Objek Potret

Minggu, 11 Januari 2015 - 13:28 WIB
Mendekati Objek Potret
Mendekati Objek Potret
A A A
Ekspresi wajah, sedih maupun gembira, warna kulit dan gaya rambut, telah menjadi objek perhatian seniman sejak manusia prasejarah menorehkan karyanya di atas batu. Bentuk dan raut muka memang memiliki kekuatan yang sangat besar untuk menyampaikan cerita dari setiap manusia.

Masing-masing wajah memiliki keunikan dan kecantikan tersendiri. Bagi fotografer, kesempatan yang diberikan seseorang untuk mengabadikan potret wajahnya merupakan kesempatan yang sangat berharga.

Sebuah foto dapat bercerita lebih dari seribu kata, demikian juga foto potret seseorang. Seperti halnya ranah fotografi dengan objek utama manusia, foto potret juga mempunyai batasan etika yang perlu untuk dipahami, baik dalam pengambilan ataupun pemunculannya untuk publik. Berikut sejumlah tips yang bisa dilakukan untuk mendekatkan diri kepada objek sebelum memulai teknis pemotretan.

Pertama, tunjukkan kehadiran kita pada objek. Kemajuan teknologi digital membuat banyak sekali peminat fotografi bermunculan. Terlalu banyaknya populasi peminat foto dewasa ini sedikit banyak berkontribusi terhadap semacam kejenuhan dan membuat objek potret lelah serta bosan untuk difoto.

Usahakan terlebih dahulu menempatkan diri dan berbaur dengan lingkungan sekitar objek sebelum kita memotretnya. Lakukan sedikit pengamatan dan cobalah membuat kontak mata agar objek menyadari keberadaan kita, namun jangan sampai mengganggu kenyamanan mereka.

Penggunaan lensa panjang cukup memudahkan untuk mendapatkan foto potret yang baik. Kedua, melibatkan diri dalam aktivitas. Berada di tempat asing mengharuskan kita untuk berbaur dengan budaya setempat. Jika memotret di luar kota atau negara kita, usahakan pahami bahasa setempat, setidaknya hafalkan bahasa lokal untuk menyapa seseorang.

Kemudian, tunjukkan ketertarikan akan aktivitas yang tengah mereka kerjakan. Jika respons positif diberikan oleh objek, barulah kita mulai memotret. Hal ini penulis lakukan saat membuat potret anak-anak Raja Ampat, Papua Barat di kanan halaman . Sebelum mulai memotret, terlebih dulu penulis melibatkan diri dalam aktivitas mereka bermain, bertanya berbagai hal yang membangkitkan antusias mereka.

Setelah anak-anak merasa nyaman akan kehadiran penulis, barulah kamera dikeluarkan. Hasilnya, senyum lepas mereka sunggingkan untuk dipotret. Memperlihatkan hasil foto kepada objek juga kerap membantu untuk mendekatkan diri. Ketiga; mintalah izin. Lokasi publik merupakan tempat terbuka untuk memotret.

Namun untuk mengabadikan potret seseorang, akan lebih baik dilakukan dengan terlebih dahulu meminta izin dan hal tersebut tak akan memakan waktu lama. Jika tidak diberikan, terimalah dengan besar hati. Meminta izin untuk memotret membuat objek tak akan merasa terganggu dan membuat kita leluasa mengabadikannya.

Lihat dua foto penari Bali di atas ini, foto kiri adalah candid shoot sebelum penulis menyapa objek, dan foto kanan diambil setelah penulis menyapa penari dan memintanya untuk diabadikan. Perbedaannya jelas terlihat dari ekspresi wajah sang penari, foto kanan jauh lebih menarik dari foto sebelumnya. Tentu ada beberapa hal lain yang bisa dilakukan untuk membuat objek foto merasa nyaman saat kita memotret mereka. Intinya bersikaplah baik untuk mendapatkan foto terbaik.

Arie yudhistira
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0880 seconds (0.1#10.140)