Calon Kapolri Harus Berjiwa Pendidik

Kamis, 08 Januari 2015 - 11:32 WIB
Calon Kapolri Harus...
Calon Kapolri Harus Berjiwa Pendidik
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta memilih calon kapolri yang memiliki jiwa pendidik. Dengan jiwa mendidik itu, kapolri yang baru nanti dapat mengubah kesan kepolisian yang selama ini represif menjadi persuasif.

Guru besar penelitian dan evaluasi pendidikan UNJ Djaali mengatakan, kandidat kapolri lebih tepat jika memiliki latar belakang jiwa pendidik. Terlebih jika dia memiliki pengalaman sebagai pendidik di lembaga kepolisian. Dengan basis jiwa pendidik, pelayananhukumkepada masyarakat dan penanganan kasus akan jauh dari nilai-nilai kekerasan yang selama ini cenderung melekat di kepolisian.

“Misalnya saja penanganan pendemo akan lebih baik jika secara persuasif daripada represif. Pendemo akan lebih mudah diajak berdialog dan kompromi dan tidak melakukan tindakan anarkistis,” ucap Djaali seusai Paparan Publik Kepedulian Lembaga Pendidikan Tinggi atas Masa Depan Kepolisian di Kampus UNJ, Jakarta, Selasa (6/1).

Dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK) ini mengatakan, jika seorang kapolri memiliki jiwa pendidik, segala sikap dan perilakunya pun akan terlihat terdidik dan berkarakter. Dampaknya, jiwa pendidik yang keluar dari kapolri ini akan ditiru oleh anak buahnya.

Pemimpin Polri yang sudah mewakafkan dirinya di dunia pendidikan seperti ini akan bisa menjalankan tugas dengan baik dan akan menularkan ilmu yang baik kepada anggota Polri dan masyarakat. Saat ditanya, siapa kandidat yang tepat dari pandangannya, rektor UNJ ini tidak bersedia menjawab secara rinci.

Namun, menurut dia, masyarakat dapat mengidentifikasi jiwa pendidik dari rekam jejak masing-masing kandidat. Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane setuju dengan pandangan perlunya jiwa pendidik bagi calon kapolri mendatang. Menurut dia, salah satu fungsi kepolisian adalah mengayomi masyarakat yang jika ditarik secara lebih luas erat kaitannya dengan jiwa pendidik yang jauh dari nilainilai kekerasan.

“Saya setuju dengan pendapat itu. Kapolri perlu memberikan pendidikan hukum kepada internal dan masyarakatnya dengan memberikan teladan yang baik,” katanya. Tidak hanya itu, menurut dia, jiwa mendidik juga akan menghasilkan kelompok masyarakat yang taat hukum.

Neneng zubaidah/Dita angga
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0769 seconds (0.1#10.140)