Teror di Paris, 12 Orang Tewas Ditembak

Kamis, 08 Januari 2015 - 11:29 WIB
Teror di Paris, 12 Orang Tewas Ditembak
Teror di Paris, 12 Orang Tewas Ditembak
A A A
PARIS - Sedikitnya 12 orang tewas dalam serangan mematikan di kantor tabloid bernada satire Prancis, Charlie Hebdo, pada Rabu (7/1) waktu setempat. Polisi mengidentifikasi pelaku penyerangan adalah sekelompok pria bersenjatakan senapan Kalashnikov dan peluncur roket.

Pemerintah Prancis langsung meningkatkan status kesiagaan aparat keamanannya atas tragedi itu. ”Sistem kewaspadaan keamanan nasional ditingkatkan menjadi waspada serangan menyusul pembunuhan di Paris tengah,” kata para pejabat yang tidak disebutkan namanya, seperti dikutip AFP, kemarin.

Kewaspadaan keamanan itu dikarenakan ada dua pelaku yang berhasil melarikan diri dan dikhawatirkan mereka akan melanjutkan aksi serangan di lokasi yang berbeda. ”Pria bersenjata yang melakukan serangan itu masih diburu,” kata jaksa penuntut Prancis. Dalam penembakan brutal itu, tujuh orang juga terluka.

Tiga dari korban tewas adalah pemimpin redaksi Charlie Hebdo, dan dua lainnya petugas kepolisian. Ancaman serangan di Prancis sebenarnya telah jauh-jauh hari telah diungkapkan. Serangkaianaksikekerasan juga telah terjadi yang diduga terkait dengan skenario serangan yang lebih besar. Operasi polisi besar-besar langsung diluncurkan di seluruh wilayah Paris untuk menangkap para penyerang.

Polisi telah memblokade jalanan utama di Paris. Mereka juga mengecek semua penumpang kendaraan yang hendak keluar dari ibu kota. Pemeriksaan para penumpang kereta bawah tanah dan bandara juga diintensifkan. Polisi juga telah memperingatkan media Prancis lainnya untuk tetap waspada menyusul serangan tersebut. Ribuan pasukan keamanan ditempatkan juga di berbagai pusat perbelanjaan.

”Ini merupakan pembunuhan massal,” kata petugas kepolisian Prancis Luc Poignant kepada stasiun televisi Prancis BFMTV. Presiden Prancis Francois Hollande menegaskan, tidak ada keraguan bahwa serangan itu merupakan tindakan keji teroris. ”Ini tindakan sangat biadab,” tuturnya seperti dikutip BBC.

Hollande yang telah datang ke lokasi penembakan kemudian menggelar rapat darurat bersama para menteri keamanan untuk membahas langkah represif atas serangan itu. Hollande menyerukan persatuan nasional di saat yang sulit ini. ”Korban telah dibunuh dengan cara yang keji,” ungkap Hollande.

”Kita telah diancam karena kita merupakan negara bebas. Kita akan menghukum penyerang itu.” Menurut seorang saksi mata, Benoit Bringer, dua orang berpenutup muka memasuki kantor Charlie Hebdo dengan membawa senapan Kalashnikov. ”Beberapa menit kemudian, kita mendengar serangkaian tembakan,” kata stasiun televisi Italia Itele.

Setelah itu, para penembak langsung melarikan diri dari gedung itu. Sumber yang dekat penyidikan mengungkapkan, dua pria bersenjata itu menyerbu gedung di Paris Tengah. Setelah itu, terjadi baku tembak dengan pasukan keamanan. ”Pria bersenjata itu membajak sebuah mobil dan melaju kencang melalui jalur pedestrian,” tutur sumber yang enggan disebutkan namanya.

Tragedi Paris itu memicu perhatian dunia. Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron mengungkapkan teror itu hal yang memuakkan. ”Kita berdiri bersama rakyat Prancis dalam perang melawan teror,” kata Cameron. Ucapan senada juga diungkapkan Presiden Uni Eropa President Jean-Claude Juncker yang segera mengecam serangan kejam itu. Juru Bicara Gedung Putih, Josh Earnest, mengungkapkan seluruh orang AS bersama dengan keluarga korban yang tewas dalam terluka dalam serangan tersebut.

Kelompok Radikal

Para analis menduga gerilyawan dan simpatisan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di belakang aksi serangan itu. Pasalnya tweet terakhir Charlie Hebdo memuat kartun pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi. Selama ini Prancis memang ikut dalam aliansiperangmelawanISIS yang dipimpin AS di Suriah dan Irak.

Sebenarnya Charlie Hebdo telah berulang kali memuat kartun yang kontroversial. Kantor majalah itu pernah dibom pada November 2011 lalu, sehari setelah memuat karikatur Nabi Muhammad SAW. Pada September 2012, Charlie Hebdo kembali memublikasi kartun Nabi Muhammad yang sedang telanjang.

Kemudian mereka juga memproduksi film berbiaya rendah berjudul Innocence of Muslims yang melecehkan Nabi Muhammad. Akibat tindakan sembrono Charlie Hebdo, sekolah Prancis, konsulat, dan pusat budaya di 20 negara muslim ditutup. Kedutaan BesarPrancisjugamengantisipasi segala bentuk serangan balasan atas hal itu. Bahkan editor Charlie Hebdo Stephane Charbonnier mendapatkan ancaman pembunuhan dan mendapatkan perlindungan keamanan dari polisi.

Andika hendra m
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5978 seconds (0.1#10.140)