Banjir Rendam Ribuan Rumah di Banten

Selasa, 06 Januari 2015 - 12:39 WIB
Banjir Rendam Ribuan Rumah di Banten
Banjir Rendam Ribuan Rumah di Banten
A A A
SERANG - Ribuan rumah di Banten diterjang banjir akibat meluapnya Sungai Ciujung dan Ciberang di Kabupaten Lebak dan Sungai Cilemer di Kabupaten Pandeglang.

Tidak ada korban jiwa dalam bencana tahunan ini, namun saat ini puluhan masyarakat sudah harus mengungsi ke tempat aman. Data yang dihimpun KORAN SINDO, di Kabupaten Lebak banjir menerjang Kecamatan Cimarga, Rangkasbitung, Wanasalam, dan Banjarsari. Di Kecamatan Wanasalam, banjir menerjang tiga desa: Cipedang, Wanasalam, danSukatani.

“DiKecamatan Banjarsari banjir terdapat di 10 desa dengan jumlah 1.071 KK yang terkena banjir,” kata Koordinator Tagana Kabupaten Lebak Aan Wiguna kemarin. Untuk banjir di Kecamatan Rangkasbitung dan Cimarga masih dalam pendataan. “Kami juga masih mengurus rumah yang ambruk di Rangkasbitung,” ujarnya.

Banjir juga menerjang Kabupaten Pandeglang. Banjir akibat luapan Cilemer dan Ciliman terjadi di Kecamatan Patia, Sukaresmi, Munjul, Picung, dan Bojong. Ketinggian banjir mencapai 50 cm hingga 1 meter. Di Patia, banjir terdapat di Desa Patia (177 KK), Siranen (265 KK), Ciawi (234 KK), Idaman (275 KK), dan Cimoyan (175 KK). Di Sukaresmi, banjir terdapat di Desa Kubang Kampil (545 KK).

Di Munjul banjir melanda Desa Suka Saba (173 KK). Kecamatan Picung banjir dialami Desa Bungur (100 KK), Kopong (326 KK), Pagelaran (80 KK), dan Bulogor (80 KK). Di Bojong banjir terdapat di Desa Mekar Jaya (175 KK). Data di Posko Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten menyebut, banjir juga menerjang wilayah Kabupaten Serang, yakni di Kecamatan Pamarayan (4KK) danKibin(10KK).

DiKota Cilegon, banjir menerjang Kecamatan Ciwandan, tepatnya di Kebangiran. Korbannya150KK. Tinggi genanganairrata-rata40- 1meter. BanjirdiCiwandansempat menggenangi Jalan Cilegon- Anyer. Kepala BPBD Banten Ino S Rawinta mengatakan, status di Banten ini masih siaga darurat bencana, belum tanggap darurat. Kendati demikian, Ino tidak menampik kemungkinan status tersebut meningkat menjadi tanggap darurat pada pertengahan bulan nanti.

“Curah hujan masih sangat tinggi di Banten,” ujarnya. Ino mengatakan, yang saat ini dilakukan membuat posko pengungsian di wilayah banjir. “Kami juga melakukan pencegahan terjadinya korban jiwa,” ujarnya. Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten Rano Karno mengatakan banjir yang terjadi saat ini lebih parah dari tahun lalu. Solusi yang menjadi andalan ialah membangun Waduk Karian. “Waduk Karian menjadi solusi untuk banjir Banten,” katanya.

Teguh mahardika
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5141 seconds (0.1#10.140)