Erupsi Sinabung Meningkat

Senin, 05 Januari 2015 - 14:43 WIB
Erupsi Sinabung Meningkat
Erupsi Sinabung Meningkat
A A A
MEDAN - Tingkat erupsi Gunung Sinabung semakin hari semakin meningkat. Setelah sebelumnya sempat 18 kali erupsi pada Sabtu (03/1), kemarin Gunung Sinabung kembali mengeluarkan guguran awan panas 7 kali dan embusan kolom abu sebanyak 5 kali dengan jarak yang bervariasi.

Tim pemantau Gunung Sinabung mencatat, gunung setinggi 2.465 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu mengeluarkan guguran awan panas sebanyak 7 kali. Dua kali guguran masih dapat terpantau dan lima guguran awan panas lainnya tidak dapat terpantau karena tertutup kabut. Tim pemantau mencatat, jarak guguran awan panas terjauh mencapai 2.500 meter.

”Dari pukul 00.00 hingga 17.00 WIB hari ini (kemarin), terjadi tujuh kali guguran awan panas dengan jarak maksimal 2.500 meter. Sedangkan hembusan kolom abunya sebanyak 5 kali dengan ketinggian mencapai 500 hingga 1.000 meter,” ungkap Tim Pemantau Gunung SinabungArifCahyoPurnomodi Karo, Sumatera Utara, kemarin.

Arif mengatakan, tebalnya kabut menyebabkan tim pemantau sulit memantau jarak guguran awan panas dan ketinggian kolom abu. Sementara itu, masyarakat sekitar yang bermukim di kawasan Gunung Sinabung tidak lagi khawatir dengan adanya erupsi tersebut. Masyarakat mengaku sudah terbiasa mendengar dentuman erupsi bercampur dengan embusan kolom abu vulkanik.

Terlebih, jarak guguran awan panas yang keluar masih dalam radius aman yakni 5 kilometer dari Gunung Sinabung. Sebelumnya, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pun telah merekomendasikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo untuk menyosialisasikan kepada masyarakat sekitar Gunung Sinabung untuk tidak melakukan aktivitas di dalam radius 5 kilometer.

Kepala Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api PVMBG I Gede Suwantika mengatakan, sejauh jarak guguran awan panasnya masih berada di dalam radius aman, maka pihaknya tidak akan menaikkan status bahaya Gunung Sinabung dari level III siaga ke level IV awas.

”Walau tingkat erupsi Gunung Sinabung kembali meningkat dua hari terakhir, jarak guguran awan panasnya masih dalam radius aman, yakni 5 kilometer dari Gunung Sinabung. Itu masih dalam kondisi wajar,” ujarnya. Meski demikian, PVMBG tetap mengimbau kepada masyarakat untuk tidak beraktivitas di dalam radius aman tersebut. Sebab, erupsi yang bersifat eksplosif masih berpotensi terjadi.

Selain itu, pertumbuhan kubah lava berpotensi menimbulkan aliran lava, guguran lava pijar, dan awan panas. Guguran lava yang berasal dari kubah lava di puncak sisi barat lidah lava juga masih menjadi ancaman. Sebab, berpotensi terjadi guguran ke arah selatan. Selain itu, banjir lahar dingin juga berpotensi terjadi. Hal itu dikarenakan endapan abu material erupsi dan curah hujan yang tinggi.

”PVMBG selalu mengimbau kepada masyarakat sekitar untuk mewaspadai potensi-potensi bahaya yang terjadi. Salah satunya, banjir lahar dingin yang berpotensi terjadi di kawasan lembah-lembah sungai yang berhulu di Gunung Sinabung,” tandasnya. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, untuk mengantisipasi banjir lahar dingin, BPBD Karo bersama TNI rutin melakukan patroli sepanjang jalur sungai Lau Borus.

”Untuk mengantisipasi adanya korban, tim telah melakukan patroli. Meski tingkat erupsi Sinabung kembali meningkat, masyarakat sekitar tetap tenang dan tidak ada penambahan jumlah pengungsi,” paparnya.

Dicky irawan
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6491 seconds (0.1#10.140)