Tahun Pembuktian

Senin, 05 Januari 2015 - 11:39 WIB
Tahun Pembuktian
Tahun Pembuktian
A A A
Tahun 2014 meninggalkan sejarah yang tak akan pernah terlupakan. Pada tahun ini telah lahir pemimpin baru Indonesia dari proses demokrasi yang berjalan dengan cukup sukses.

Walaupun suhu politik Tanah Air begitu panas saat proses tersebut, secara keseluruhan proses ini tergolong sukses. Tidak ada ketidakberterimaan dari pihak yang kalah secara keras. 20 Oktober 2014, dilantiklah pemimpin baru Indonesia yang akrab dengan slogan prorakyatnya.

Sepekan berselang, dilantiklah para menteri dengan nama Kabinet Kerja setelah melalui proses seleksi yang cukup panjang. Nama “kerja” dipilih agar para menteri terus bekerja untuk rakyat. Ya, lagi-lagi untuk rakyat. Tapi kenyataannya apa? Setelah kepulangan Pak Presiden dari lawatan ke luar negeri yang cukup lama, subsidi BBM dikurangi. Harga BBM bersubsidi sontak naik.

Rakyatlah yang menjadi korban. Pada akhir 2015, ada sebuah momentum, yaitu akan ditabuhnya gong dengan hajatan bernama ASEAN Economic Community atau sederhananya pasar bebas ASEAN. Hajatnya orang ASEAN ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi dapat memberi keuntungan bagi Indonesia dan di sisi lain justru dapat menjadi bencana besar. Hajat ini merupakan persaingan terbuka antarnegara ASEAN.

Siapa yang perkasa dialah yang akan berjaya di kawasan ASEAN ini, dan siapa yang lemah maka akan semakin tertinggal. Sudah siapkah Indonesia menghadapinya? Sepertinya belum; jangankan siap, tahu saja tidak. Inilah tantangan bagi pemimpin Indonesia yang baru. Hajat ini akan menjadi pembuktian habis-habisan dari slogan yang Pak Presiden bawa, “prorakyat”.

Jika Pak Presiden memenuhi janjinya, rakyat Indonesia akan selamat. Hajat orang ASEAN akan menjadi batu loncatan baginya untuk melebarkan sayap lebih luas. Akan tetapi jika justru sebaliknya, habislah rakyat.

Para pedagang akan ditinggal para konsumennya, dan para pengangguran akan semakin melambung tinggi angkanya akibat kalah saing dengan Negara tetangga. Saat ini percayakan saja kepada Pak Presiden akan janjinya yang prorakyat. Kita tunggu hasilnya kelak. Semoga Pak Presiden mampu membuktikan janjinya, prorakyat! ?

Fazar Dinata
Mahasiswa Teknik Metalurgi dan Material. Universitas Indonesia
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7177 seconds (0.1#10.140)