Pengamat Musik Denny Sakrie Meninggal Dunia
A
A
A
JAKARTA - Berita duka datang dari industri musik Tanah Air di awal 2015. Pengamat musik Hamdan Syukrie atau biasa dikenal sebagai Denny Sakrie meninggal dunia akibat serangan jantung sekitar pukul 12.25 WIB kemarin.
Deny meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Siloam, Karawaci, Tangerang. Istri Denny, Mike Hendrawati, mengatakan selama ini mendiang diketahui tidak memiliki riwayat penyakit jantung. “Kemarin hanya mengeluh sakit didada. Kata dokter sakit jantung, tapienggakadariwayatitu,” ujarnya di rumah duka, Perumahan Dasana Indah, Bojong Nangka, Legok, Karawaci, Tangerang, kemarin.
Mike menuturkan, ketika merasakansakittersebut, Denny berinisiatif pergi ke rumah sakit dengan menumpang ojek untuk menghindari macet. “Katadokter ternyata di ojek sudah enggak ada,” katanya. Lahir di Ambon, Maluku, pada 14 Juli 1963, Denny mengawali kariernya sebagai penulis artikel musik sejak duduk di bangku SMP. Dari semula di sebuah media terbitan Makassar, Sulawesi Selatan, tulisannya kemudian menghiasi sejumlah media massa lokal dan nasional.
Sebagai pemerhati musik, sosok Denny kerap kali muncul di layar televisi swasta mengomentari berbagai aspek dalam industri musik. Selain menulis, ayah dari seorang putri ini juga berkiprah sebagai penyiar radio, pengisi suara iklan radio dan televisi, pembawa acara, serta penulis naskah beberapa acara televisi. Sebagai penyiar radio, dia pernah berkarier di Radio Suara Irama Indah, siaran bersama penyiar legendaris Rusman Pandjaitan, Rama, Zakir, dan Nien Lesmana.
Denny juga pernah mewarnai Woman Radio dengan membawakan acara gaya hidup bertajuk Life Trax. Sebagai pengisi suara iklan, dia antara lain pernah mewarnai promosi Citibank dan Panasonic. Adapun sebagai juri kompetisi musik, pria dengan ciri khas tahi lalat dekat mata kiri itu di antaranya pernah terlibat dalam Java Jazz International Festival Award dan Lomba Cipta Lagu BNI 46.
Malam sebelum meninggal dunia, Denny melalui akun Twitternya, @dennysakrie, mengunggah sejumlah foto dan me-retweet beberapa artikel musik. Dia juga mengunggah foto mendiang bos Apple, Steve Jobs. Dalam foto tersebut, terpampang wajah Jobs yang di sampingnya bertuliskan kutipan berbunyi, If today were the last day of my life, would I want to do what I’m about to do today?
Kepergian mendadak Denny menghadirkan duka bagi keluarga, teman, dan kolega. Ucapan belasungkawa mengalir deras, termasuk di jagat media sosial. Tadi malam sekitar pukul 21.00 WIB jenazah Denny dikebumikan di TPU Pondok Benda, Pamulang, Tangerang Selatan, satu liang lahat dengan ayahandanya, M Abduh Alie. Sejumlah musisi hadir memberikan penghormatan terakhir.
Khoirul muzakki/Okezone
Deny meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Siloam, Karawaci, Tangerang. Istri Denny, Mike Hendrawati, mengatakan selama ini mendiang diketahui tidak memiliki riwayat penyakit jantung. “Kemarin hanya mengeluh sakit didada. Kata dokter sakit jantung, tapienggakadariwayatitu,” ujarnya di rumah duka, Perumahan Dasana Indah, Bojong Nangka, Legok, Karawaci, Tangerang, kemarin.
Mike menuturkan, ketika merasakansakittersebut, Denny berinisiatif pergi ke rumah sakit dengan menumpang ojek untuk menghindari macet. “Katadokter ternyata di ojek sudah enggak ada,” katanya. Lahir di Ambon, Maluku, pada 14 Juli 1963, Denny mengawali kariernya sebagai penulis artikel musik sejak duduk di bangku SMP. Dari semula di sebuah media terbitan Makassar, Sulawesi Selatan, tulisannya kemudian menghiasi sejumlah media massa lokal dan nasional.
Sebagai pemerhati musik, sosok Denny kerap kali muncul di layar televisi swasta mengomentari berbagai aspek dalam industri musik. Selain menulis, ayah dari seorang putri ini juga berkiprah sebagai penyiar radio, pengisi suara iklan radio dan televisi, pembawa acara, serta penulis naskah beberapa acara televisi. Sebagai penyiar radio, dia pernah berkarier di Radio Suara Irama Indah, siaran bersama penyiar legendaris Rusman Pandjaitan, Rama, Zakir, dan Nien Lesmana.
Denny juga pernah mewarnai Woman Radio dengan membawakan acara gaya hidup bertajuk Life Trax. Sebagai pengisi suara iklan, dia antara lain pernah mewarnai promosi Citibank dan Panasonic. Adapun sebagai juri kompetisi musik, pria dengan ciri khas tahi lalat dekat mata kiri itu di antaranya pernah terlibat dalam Java Jazz International Festival Award dan Lomba Cipta Lagu BNI 46.
Malam sebelum meninggal dunia, Denny melalui akun Twitternya, @dennysakrie, mengunggah sejumlah foto dan me-retweet beberapa artikel musik. Dia juga mengunggah foto mendiang bos Apple, Steve Jobs. Dalam foto tersebut, terpampang wajah Jobs yang di sampingnya bertuliskan kutipan berbunyi, If today were the last day of my life, would I want to do what I’m about to do today?
Kepergian mendadak Denny menghadirkan duka bagi keluarga, teman, dan kolega. Ucapan belasungkawa mengalir deras, termasuk di jagat media sosial. Tadi malam sekitar pukul 21.00 WIB jenazah Denny dikebumikan di TPU Pondok Benda, Pamulang, Tangerang Selatan, satu liang lahat dengan ayahandanya, M Abduh Alie. Sejumlah musisi hadir memberikan penghormatan terakhir.
Khoirul muzakki/Okezone
(bbg)