Polri Buru Pembunuh Anggota Brimob di Papua
A
A
A
JAYAPURA - Polri masih melakukan pengejaran terhadap pelaku penyerangan dan penembakan dua Anggota Gegana Brimob dan satu petugas sekuriti PT Freeport Indonesia di areal tambang Tembagapura, Mimika, Papua, Kamis (1/1).
Petugas menduga pelaku berasal dari kelompok sipil bersenjata yang kerap meresahkan masyarakat. Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F Sompie mengatakan, saat ini polisi masih menelusuri jejak pelaku penembakan. “Polres Mimika dan Polda Papua terus mencari informasi demi memburu pelaku penembakan. Kemungkinan mereka bagian dari kelompok sipil bersenjata yang selama ini mengganggu ketertiban masyarakat, anggota TNI, dan Polri,” kata Ronny di Mabes Polri, Jakarta, kemarin.
Ronny menjelaskan, dua anggota Brimob, yakni Bripda Ryan Hariansah, 22, dan Bripda M Andriadi, 22, serta sekuriti PT Freeport Indonesia, Suko Miartono, 34, ditemukan tewas dengan luka tembak. Insiden penyerangan terjadi saat dua anggota Brimob Polda Sumatera Selatan yang tengah bertugas di Papua itu berpatroli ke daerah dengan kendaraan mini bus LWB milik PT Freeport yang dikemudikan Suko. Mereka berpatroli melewati Kampung Binti sampai Kampung Utikini, Tembagapura.
“Pada pukul 21.00 WIT keduanya diserang lima orang tak dikenal,” tutur Ronny. Dalam penyerangan itu Bripda Andriadi mengalami luka bacok di kepala bagian kanan, luka tusuk di perut dan leher, serta jari kanan putus. Adapun Bripda Ryan mendapat luka tusuk di perut, luka tembak di leher, dan tangan kanan putus. Satu lagi, sekuriti mengalami luka tusuk di leher dan perut serta lukatembakdibagianpunggung.
Musibah itu pertama kali diketahui setelah kelompok patroli yang dipimpin Ipda Rysky didampingi Briptu Sandy Prima Nugraha dan Bripda Harun A Rasif, melintas di kampung Utikini. Mereka melihat mobil operasional PT Freeport itu terparkir di tempat tidak semestinya. “Saat ini tiga jenazah sedang dalam proses autopsi guna mengetahui kemungkinan ditemukan proyektil dalam tubuh korban serta melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna menemukan selongsong peluru penembak,” bebernya.
Selain melakukan penyerangandanpenembakan, pelaku membawa kabur dua pucuk senjata api jenis Stayer Aug, tiga buah magasin, dan 125 amunisi peluru kaliber 5,56 mm. Dari olah TKP yang dipimpin Kasat Reskrim AKP Sarraju ditemukan 13 selongsong peluru 9 mm dan 4 butir amunisi 5,56 mm milik anggota Brimob.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol Patrige Renwarin menyatakan tidak akan menambah anggota Brimob di Timika pascapenembakan di Tembagapura. Jumlah personel Brimob yang ada di Timika cukup untuk melakukan pengejaran. Dia hanya mengakui hingga kini belum dapat memastikan kelompok penyerang. “Kelompok sipil bersenjata yang beroperasi di wilayah Mimika, Papua, itu lebih dari satu. Motif penembakannya belum diketahui pasti,” ujar Patrige.
Alfian faisal
Petugas menduga pelaku berasal dari kelompok sipil bersenjata yang kerap meresahkan masyarakat. Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F Sompie mengatakan, saat ini polisi masih menelusuri jejak pelaku penembakan. “Polres Mimika dan Polda Papua terus mencari informasi demi memburu pelaku penembakan. Kemungkinan mereka bagian dari kelompok sipil bersenjata yang selama ini mengganggu ketertiban masyarakat, anggota TNI, dan Polri,” kata Ronny di Mabes Polri, Jakarta, kemarin.
Ronny menjelaskan, dua anggota Brimob, yakni Bripda Ryan Hariansah, 22, dan Bripda M Andriadi, 22, serta sekuriti PT Freeport Indonesia, Suko Miartono, 34, ditemukan tewas dengan luka tembak. Insiden penyerangan terjadi saat dua anggota Brimob Polda Sumatera Selatan yang tengah bertugas di Papua itu berpatroli ke daerah dengan kendaraan mini bus LWB milik PT Freeport yang dikemudikan Suko. Mereka berpatroli melewati Kampung Binti sampai Kampung Utikini, Tembagapura.
“Pada pukul 21.00 WIT keduanya diserang lima orang tak dikenal,” tutur Ronny. Dalam penyerangan itu Bripda Andriadi mengalami luka bacok di kepala bagian kanan, luka tusuk di perut dan leher, serta jari kanan putus. Adapun Bripda Ryan mendapat luka tusuk di perut, luka tembak di leher, dan tangan kanan putus. Satu lagi, sekuriti mengalami luka tusuk di leher dan perut serta lukatembakdibagianpunggung.
Musibah itu pertama kali diketahui setelah kelompok patroli yang dipimpin Ipda Rysky didampingi Briptu Sandy Prima Nugraha dan Bripda Harun A Rasif, melintas di kampung Utikini. Mereka melihat mobil operasional PT Freeport itu terparkir di tempat tidak semestinya. “Saat ini tiga jenazah sedang dalam proses autopsi guna mengetahui kemungkinan ditemukan proyektil dalam tubuh korban serta melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna menemukan selongsong peluru penembak,” bebernya.
Selain melakukan penyerangandanpenembakan, pelaku membawa kabur dua pucuk senjata api jenis Stayer Aug, tiga buah magasin, dan 125 amunisi peluru kaliber 5,56 mm. Dari olah TKP yang dipimpin Kasat Reskrim AKP Sarraju ditemukan 13 selongsong peluru 9 mm dan 4 butir amunisi 5,56 mm milik anggota Brimob.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol Patrige Renwarin menyatakan tidak akan menambah anggota Brimob di Timika pascapenembakan di Tembagapura. Jumlah personel Brimob yang ada di Timika cukup untuk melakukan pengejaran. Dia hanya mengakui hingga kini belum dapat memastikan kelompok penyerang. “Kelompok sipil bersenjata yang beroperasi di wilayah Mimika, Papua, itu lebih dari satu. Motif penembakannya belum diketahui pasti,” ujar Patrige.
Alfian faisal
(bbg)