Penunjukan Luhut Dinilai Praktik Bagi-bagi Kekuasaan Jokowi

Jum'at, 02 Januari 2015 - 20:30 WIB
Penunjukan Luhut Dinilai...
Penunjukan Luhut Dinilai Praktik Bagi-bagi Kekuasaan Jokowi
A A A
JAKARTA - Penunjukan Luhut Binsar Panjaitan sebagai Kepala Staf Kepresidenan menuai kritik.

Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia Ray Rangkuti menilai kebijakan itu bagian dari praktik bagi-bagi kekuasaan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Saya pikir ‎masih politik bagi-bagi Pak Jokowi. Kita tahu bahwa Luhut Panjaitan garda terdepan dari tim pemenangan Jokowi yang tidak mendapatkan porsi di kabinet Jokowi,” tutur Ray, Jumat (2/1/2015).

Menurut Ray, adanya jabatan Kepala Staf Kepresidenan terkesan untuk memberikan tempat kepada Luhut dalam pemerintahan Jokowi-JK.

Sebelumnya, Luhut adalah Anggota Dewan Penasihat Tim Transisi Jokowi-JK pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014.

Ray mengatakan, penunjukan Luhut juga memperlihatkan Jokowi mencari posisi untuk orang-orang yang ikut memenangkannya pada pilpres lalu. (Baca: Jokowi Lantik Luhut Panjaitan Jadi Kepala Kepresidenan)

“Kalau kalkulasinya pragmatisme, ini win-win solution. Luhut tidak duduk di kabinet, tetapi dia juga tidak mendapatkan apa-apa. Nah, jabatan inilah yang paling mungkin diberikan kepada dia,” kata Ray.

Luhut merupakan politikus Partai Golkar yang pada pilpres lalu mendukung Jokowi-JK. Selama ini purnawirawan jenderal TNI ini dikenal sebagai sosok yang dekat dengan Jokowi.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9976 seconds (0.1#10.140)