Batalkan Pesta, Risma Pimpin Doa Bersama
A
A
A
SURABAYA - Duka mendalam akibat musibah jatuhnya pesawat AirAsia membuat Pemkot Surabaya membatalkan sejumlah pesta untuk perayaan Tahun Baru. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tadi malam memimpin langsung doa bersama di acara Car Free Night (CFN) atau peringatan pergantian tahun di Taman Bungkul.
”Mari kita berdoa bersamasama warga Surabaya semuanya,” kata Risma, panggilan Rismaharini. Dia berharap keluarga yang kini sedang berduka dan yang ditinggalkan diberi kekuatan. Wali Kota menekankan agar peringatan Tahun Baru 2015 bisa mengawali sesuatu yang lebih baik di Surabaya.
”Semoga bencana tidak ada lagi di Surabaya dan korban tidak dari warga Surabaya,” harapnya. Terkait perayaan malam pergantian tahun, Risma mengimbau warga Surabaya agar tidak merayakannya secara berlebihan. Hal ini untuk menghormati para keluarga ataupun kerabat korban pesawat Air Asia.
Menurut dia, program CFN atau malam tanpa kendaraan bermotor tetap berjalan, namun aksi hiburannya disesuaikan karena Kota Surabaya masih dalam suasana duka. ”Jadi programnya tetap berjalan tanpa unsur hura-hura di dalamnya. Malam Tahun Baru hendaknya dijadikan momen introspeksi diri sekaligus berdoa bagi para korban serta keluarga yang ditinggalkan,” katanya.
Ketua Panitia Surabaya CFN Pemkot Surabaya Yayuk Eko Agustin mengatakan, sejumlah panggung hiburan Surabaya CFN hanya diisi kegiatan kesenian yang ditampilkan oleh anakanak. ”Saat ini Surabaya dalam kondisi berduka, kami membatalkan gelaran kegiatan yang sifatnya hura-huradenganhiburan musik dan lainnya,” katanya.
Meski demikian, dikatakan Yayuk, untuk masyarakat dalam merayakan Tahun Baru 2015 di sejumlah jalan protokol tetap bisa dinikmati, yakni aneka kuliner yang ada di stan-stan CFN. Demikian juga untuk berbagai komunitas kawula muda, tetap dapat menjalankan kegiatannya menyambut malam Tahun Baru namun terbatas.
Dia mengatakan, kegiatan menyalakan kembang api merayakan malam tahun baru ditiadakan. Demikian juga dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dipastikan batal melakukan perayaan malam Tahun Baru. Ketua DPRD Kota Surabaya Armuji sebelumnya mengimbau warga Kota Surabaya untuk tidak merayakan pergantian Tahun Baru 2015 secara berlebihan, menyusul terjadinya musibah jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501 yang sebagian besar adalah warga Surabaya.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo juga menegaskan pemerintahannya meniadakan pesta malam Tahun Baru karena sedang dalam masa berkabung terkait musibah jatuhnya pesawat Air Asia. ”Sudah ditulisi dan kita awali, seperti di panggung depan Grahadi bahwa tidak ada pesta karena masa berkabung terkait adanya kecelakaan pesawat Air Asia,” kata Soekarwo saat meninjau lokasi autopsi jenazah di Rumah Sakit Bhayangkara.
Acara Tahun Baru yang digelar Pemerintah Provinsi Jatim akan diisi dengan doa bersama bagi korban jatuhnya kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501. Selain itu, acara malam Tahun Baru yang dipusatkan di depan Gedung Grahadi juga akan diisi dengan sujud syukur datangnya tahun 2015. Pihaknya mengimbau, agar pemerintah kabupaten dan kota diJawa timur melakukan hal yang sama, yakni tidak melakukan pesta malam Tahun Baru.
Selain itu, pihaknya juga meminta agar Polda Jatim beserta jajarannya dan Pangdam serta jajaran di bawahnya tidak melakukan pesta malam Tahun Baru, dan bersama-sama melakukan doa bersama.
Lukman hakim/Ant
”Mari kita berdoa bersamasama warga Surabaya semuanya,” kata Risma, panggilan Rismaharini. Dia berharap keluarga yang kini sedang berduka dan yang ditinggalkan diberi kekuatan. Wali Kota menekankan agar peringatan Tahun Baru 2015 bisa mengawali sesuatu yang lebih baik di Surabaya.
”Semoga bencana tidak ada lagi di Surabaya dan korban tidak dari warga Surabaya,” harapnya. Terkait perayaan malam pergantian tahun, Risma mengimbau warga Surabaya agar tidak merayakannya secara berlebihan. Hal ini untuk menghormati para keluarga ataupun kerabat korban pesawat Air Asia.
Menurut dia, program CFN atau malam tanpa kendaraan bermotor tetap berjalan, namun aksi hiburannya disesuaikan karena Kota Surabaya masih dalam suasana duka. ”Jadi programnya tetap berjalan tanpa unsur hura-hura di dalamnya. Malam Tahun Baru hendaknya dijadikan momen introspeksi diri sekaligus berdoa bagi para korban serta keluarga yang ditinggalkan,” katanya.
Ketua Panitia Surabaya CFN Pemkot Surabaya Yayuk Eko Agustin mengatakan, sejumlah panggung hiburan Surabaya CFN hanya diisi kegiatan kesenian yang ditampilkan oleh anakanak. ”Saat ini Surabaya dalam kondisi berduka, kami membatalkan gelaran kegiatan yang sifatnya hura-huradenganhiburan musik dan lainnya,” katanya.
Meski demikian, dikatakan Yayuk, untuk masyarakat dalam merayakan Tahun Baru 2015 di sejumlah jalan protokol tetap bisa dinikmati, yakni aneka kuliner yang ada di stan-stan CFN. Demikian juga untuk berbagai komunitas kawula muda, tetap dapat menjalankan kegiatannya menyambut malam Tahun Baru namun terbatas.
Dia mengatakan, kegiatan menyalakan kembang api merayakan malam tahun baru ditiadakan. Demikian juga dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dipastikan batal melakukan perayaan malam Tahun Baru. Ketua DPRD Kota Surabaya Armuji sebelumnya mengimbau warga Kota Surabaya untuk tidak merayakan pergantian Tahun Baru 2015 secara berlebihan, menyusul terjadinya musibah jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501 yang sebagian besar adalah warga Surabaya.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo juga menegaskan pemerintahannya meniadakan pesta malam Tahun Baru karena sedang dalam masa berkabung terkait musibah jatuhnya pesawat Air Asia. ”Sudah ditulisi dan kita awali, seperti di panggung depan Grahadi bahwa tidak ada pesta karena masa berkabung terkait adanya kecelakaan pesawat Air Asia,” kata Soekarwo saat meninjau lokasi autopsi jenazah di Rumah Sakit Bhayangkara.
Acara Tahun Baru yang digelar Pemerintah Provinsi Jatim akan diisi dengan doa bersama bagi korban jatuhnya kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501. Selain itu, acara malam Tahun Baru yang dipusatkan di depan Gedung Grahadi juga akan diisi dengan sujud syukur datangnya tahun 2015. Pihaknya mengimbau, agar pemerintah kabupaten dan kota diJawa timur melakukan hal yang sama, yakni tidak melakukan pesta malam Tahun Baru.
Selain itu, pihaknya juga meminta agar Polda Jatim beserta jajarannya dan Pangdam serta jajaran di bawahnya tidak melakukan pesta malam Tahun Baru, dan bersama-sama melakukan doa bersama.
Lukman hakim/Ant
(bbg)