Kepastian Identitas Tunggu Hasil DVI
A
A
A
Basarnas menegaskan kepastian identitas dari jenazah yang telah ditemukan oleh tim evakuasi diserahkan sepenuhnya kepada tim DVI. Kalaupun saat ini sudah beredar sejumlah identitas dari jenazah yang berasal dari dokumen atau kelengkapan lain, menurut Basarnas hal tersebut belum bisa menentukan.
”Saya sebetulnya tidak ingin ada informasi seperti ini. Semua ada komunikasi yang pasti dari satuan saya di bawah,” tegas Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henry Bambang Soelistyo. Dia mencontohkan tiga jenazah yang disebut telah diidentifikasi saat ini bukanlah berarti telah teridentifikasi, tapi hanya berupa keyakinan dari kelengkapan-kelengkapan yang melekat dan mudah dikenali.
Soelistyo pun tidak bertanggung jawab atas beredarnya identitas-identitas tersebut, karena menurutnya kepastian identitas baru bisa didapat dari hasil penyelidikan tim DVI. Komandan Gugus Keamanan Laut Wilayah Barat (Danguskamlabar) Laksamana TNI Abdul Rasyid, di Pangkalan Bun, kemarin mengungkapkan, identitas tiga jenazah korban yang dievakuasi sudah diketahui, yakni Hayati Lutfiah, Chairunnisa Haidar, dan Kevin Alexander.
Menurut dia, saat ini masih ada empat jenazah yang telah dievakuasi ke atas KRI Bung Tomo. ”Tinggal empat jenazah. Dari empat itu, tiga sudah terungkap identitasnya, satu belum,” kata Abdul. Nama-nama tersebut diketahui berasal dari benda yang melekat pada tubuh korban. ”Pramugari atas nama Chairunnisa ditemukan oleh KRI Hasanuddin. Di tubuh korban ada cincin di jari manis dan jam tangan merek Alexander Christie,” katanya.
Komandan Tim DVI Polda Jatim Kombes Pol Budiono juga menegaskan masih belum bisa memastikan identitas jenazah karena masih melakukan proses identifikasi. ”Yang bisa kami pastikan, dua jenazah itu adalah berjenis kelamin laki-laki dan perempuan,” tandasnya. Keluarga korban kemarin mulai berdatangan ke pos DVI di Polda Jatim, di antaranya adalah keluarga dari pramugari Chairunnisa.
Mereka sempat datang ke Rumah Sakit Bhayangkara beberapa saat setelah kedua jenazah tiba, kemudian mereka diarahkan ke Posko DVI di Polda Jatim. Keluarga ini tidak memberikan komentar sama sekali. Polda Jatim juga menyiapkan Family Assistant Center yang akan memberikan pendampingan pada keluarga penumpang.
Dian ramdhani/Lutfi yuhandi
”Saya sebetulnya tidak ingin ada informasi seperti ini. Semua ada komunikasi yang pasti dari satuan saya di bawah,” tegas Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henry Bambang Soelistyo. Dia mencontohkan tiga jenazah yang disebut telah diidentifikasi saat ini bukanlah berarti telah teridentifikasi, tapi hanya berupa keyakinan dari kelengkapan-kelengkapan yang melekat dan mudah dikenali.
Soelistyo pun tidak bertanggung jawab atas beredarnya identitas-identitas tersebut, karena menurutnya kepastian identitas baru bisa didapat dari hasil penyelidikan tim DVI. Komandan Gugus Keamanan Laut Wilayah Barat (Danguskamlabar) Laksamana TNI Abdul Rasyid, di Pangkalan Bun, kemarin mengungkapkan, identitas tiga jenazah korban yang dievakuasi sudah diketahui, yakni Hayati Lutfiah, Chairunnisa Haidar, dan Kevin Alexander.
Menurut dia, saat ini masih ada empat jenazah yang telah dievakuasi ke atas KRI Bung Tomo. ”Tinggal empat jenazah. Dari empat itu, tiga sudah terungkap identitasnya, satu belum,” kata Abdul. Nama-nama tersebut diketahui berasal dari benda yang melekat pada tubuh korban. ”Pramugari atas nama Chairunnisa ditemukan oleh KRI Hasanuddin. Di tubuh korban ada cincin di jari manis dan jam tangan merek Alexander Christie,” katanya.
Komandan Tim DVI Polda Jatim Kombes Pol Budiono juga menegaskan masih belum bisa memastikan identitas jenazah karena masih melakukan proses identifikasi. ”Yang bisa kami pastikan, dua jenazah itu adalah berjenis kelamin laki-laki dan perempuan,” tandasnya. Keluarga korban kemarin mulai berdatangan ke pos DVI di Polda Jatim, di antaranya adalah keluarga dari pramugari Chairunnisa.
Mereka sempat datang ke Rumah Sakit Bhayangkara beberapa saat setelah kedua jenazah tiba, kemudian mereka diarahkan ke Posko DVI di Polda Jatim. Keluarga ini tidak memberikan komentar sama sekali. Polda Jatim juga menyiapkan Family Assistant Center yang akan memberikan pendampingan pada keluarga penumpang.
Dian ramdhani/Lutfi yuhandi
(bbg)