Bisnis Inti di Properti Skala Besar

Senin, 29 Desember 2014 - 13:52 WIB
Bisnis Inti di Properti...
Bisnis Inti di Properti Skala Besar
A A A
Persaingan bisnis di sektor properti semakin ketat dari tahun ke tahun. Namun PT Ciputra Development Tbk (CTRA) justru semakin berkembang meski semakin banyak kompetitor yang bermain di segmen menengah-atas.

Sejak berdiri pada 1981, perusahaan ini terus mengalami pertumbuhan signifikan dengan menjawab kebutuhan masyarakat akan bangunan perumahan, apartemen, perhotelan, pusat perbelanjaan, dan lapangan golf. Perusahaan ini berpusat di Jakarta, namun jaringan operasinya terus meluas hingga ke sejumlah daerah di Tanah Air.

Di antara daerah operasinya adalah Citra Green Dago (Bandung), CitraGarden City (Jakarta), CitraRaya (Tangerang), Citra Sun Garden (Semarang), Citra Sun Garden (Yogyakarta), CitraLand (Surabaya); CitraHarmoni, CitraGarden, dan CitraIndah (Sidoarjo), CitraGarden (Lampung), CitraGarden (Banjarmasin), CitraLand City (Samarinda), CitraLand (Pekanbaru), dan masih banyak lagi.

Selain beroperasi di tingkat lokal, perusahaan ini juga sukses meluaskan operasinya ke negeri China. Dengan jaringan operasi yang begitu luas, tak pelak bila Ciputra Development dikenal sebagai salah satu perusahaan real estate terbesar di Indonesia. Pengembangan properti perumahan skala besar dan komersial adalah keahlian bisnis dan inti perusahaan.

Ciputra Development Tbk meraih pendapatan sebesar Rp4,22 triliun naik 9,43% hingga September 2014 dibandingkan pendapatan periode sama tahun sebelumnya Rp3,86 triliun. Laporan keuangan perseroan menyebutkan beban pokok naik jadi Rp2,03 triliun dari beban pokok tahun sebelumnya yang Rp2,01 triliun dan laba kotor naik jadi Rp2,19 triliun dari laba kotor tahun sebelumnya Rp1,85 triliun.

Laba usaha naik jadi Rp1,46 triliun dari laba usaha tahun sebelumnya yang Rp1,19 triliun. Sedangkan laba sebelum pajak naik jadi Rp1,41 triliun dari laba sebelum pajak tahun sebelumnya Rp1,24 triliun. Sedangkan laba bersih naik jadi Rp882,25 miliar dari laba bersih tahun sebelumnya Rp702,96 miliar.

Total aset per September 2014 naik menjadi Rp22,27 triliun, naik dari total aset per Desember 2013 sebesar Rp20,11 triliun.

Nafi’ Muthohirin
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0465 seconds (0.1#10.140)