Terdepan dalam Bisnis Ritel
A
A
A
Didirikan pada 1989, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) mengawali usahanya di bidang perdagangan dan distribusi. Kemudian pada 1999 mulai memasuki sektor minimarket.
Ekspansi secara eksponensial dimulai perseroan pada 2002 dengan mengakuisisi 141 gerai Alfa Minimart dan membawa nama baru Alfamart. Alfamart merupakan salah satu yang terdepan dalam usaha ritel, dengan melayani lebih dari 2,7 juta pelanggan setiap harinya di lebih dari 8.500 gerai yang tersebar di Indonesia.
Didukung lebih dari 90.000 karyawan menjadikan Alfamart sebagai salah satu pembuka lapangan kerja terbesar di Indonesia Strategi utama pengembangan bisnis ritel dengan segmen minimarket terletak pada kemampuan untuk menempatkan gerai pada lokasi yang startegis dan berdaya beli. Konsep ini membuat minimarket sangat unik. Itu karena berupaya menempatkan gerai dan produk sedekat mungkin ke lokasi dimana pelanggan berada.
Dari sisi kinerja keuangan kuartal III/2014, pendapatan AMRT meningkat 19% menjadi Rp30,53 triliun dari sebelumnya Rp25,46 triliun. Namun laba bersih AMRT kuartal III2014 tergerus 7% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp321,95 miliar. Disebabkan adanya peningkatan cukup signifikan pada pos biaya keuangan.
Baik itu biaya keuangan untuk utang bank jangka pendek dan jangka panjang. Jika diakumulasikan, biaya keuangan AMRT meningkat 67% menjadi Rp327,1 miliar dari sebelumnya Rp196,25 miliar.
Susi Susanti
Ekspansi secara eksponensial dimulai perseroan pada 2002 dengan mengakuisisi 141 gerai Alfa Minimart dan membawa nama baru Alfamart. Alfamart merupakan salah satu yang terdepan dalam usaha ritel, dengan melayani lebih dari 2,7 juta pelanggan setiap harinya di lebih dari 8.500 gerai yang tersebar di Indonesia.
Didukung lebih dari 90.000 karyawan menjadikan Alfamart sebagai salah satu pembuka lapangan kerja terbesar di Indonesia Strategi utama pengembangan bisnis ritel dengan segmen minimarket terletak pada kemampuan untuk menempatkan gerai pada lokasi yang startegis dan berdaya beli. Konsep ini membuat minimarket sangat unik. Itu karena berupaya menempatkan gerai dan produk sedekat mungkin ke lokasi dimana pelanggan berada.
Dari sisi kinerja keuangan kuartal III/2014, pendapatan AMRT meningkat 19% menjadi Rp30,53 triliun dari sebelumnya Rp25,46 triliun. Namun laba bersih AMRT kuartal III2014 tergerus 7% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp321,95 miliar. Disebabkan adanya peningkatan cukup signifikan pada pos biaya keuangan.
Baik itu biaya keuangan untuk utang bank jangka pendek dan jangka panjang. Jika diakumulasikan, biaya keuangan AMRT meningkat 67% menjadi Rp327,1 miliar dari sebelumnya Rp196,25 miliar.
Susi Susanti
(ftr)