Inovasi dan Tren Teknologi Hijau
A
A
A
PT Arwana Citramulia Tbk (Arwana) terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham ARNA dengan bisnis inti memproduksi ubin keramik berkualitas tinggi, beragam ukuran, dan desain yang kreatif.
Arwana memproduksi ubin keramik merek “Arwana Ceramic Tiles” untuk melayani segmen pasar menengahbawah secara nasional. Pada 2011, Arwana meluncurkan ubin keramik merek “UNO” dengan kualitas lebih baik untuk segmen pasar menengah-tinggi kemudian menghadirkan brand Digi Uno. Jenis-jenis motif produk ubin keramiknya termasuk embossed, marmer, plain color, granity, strata, rustic, wood fancy dan fancy decoration. Ukuran yang paling umum adalah 20 x 20 cm dan 30 x 30 cm.
Namun, tren saat ini telah berkembang menjadi 40 x 40 cm. Arwana pun mengembangkan ubin ukuran 20 x 25 cm dan 25 x 40 cm untuk dinding. Semua memenuhi standar nasional, regional, dan internasional. Arwana menjual berbagai produknya melalui anak perusahaannya sebagai distributor tunggal, PT Primagraha Keramindo (PGK), dan lebih dari 40 sub-distributor yang tersebar hampir di setiap kota di Indonesia bersama ribuan gerai ritel.
Hingga akhir kuartal III/2014, Arwana mencatat laba bersih Rp198,58 miliar atau tumbuh 11,14% dibanding periode yang sama tahun lalu senilai Rp178,68 miliar. Naiknya laba perusahaan didukung meningkatnya pendapatan sekitar 15,53% menjadi Rp1,19 triliun dibanding kuartal III tahun lalu senilai Rp1,03 triliun.
Direktur Utama Arwana Citramulia Tandean Rustandy optimistis dapat membukukan laba bersih hingga penghujung tahun ini lebih dari Rp250 miliar. “Target kami, angka penjualan hingga akhir tahun ini bisa mencapai Rp1,65 triliun,” sebutnya. Arwana memiliki empat pabrik yaitu di Tangerang, Serang, dan Ogan Ilir untuk melayani pasar di bagian barat Indonesia dan di Surabaya, sebagian besar melayani pasar bagian timur Indonesia.
Pada 2016, Arwana berencana meningkatkan kapasitas produksi tahunan dari 49.370.000 m2menjadi 63.870.000 m2. Tandean menargetkan bisa menguasai 17% pangsa pasar keramik pada 2015. Angka tersebut naik 1% dari pangsa pasar yang diraihnya tahun ini sebesar Rp16%.
Menurut Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Rudy Sujanto, pihaknya tengah mempersiapkan pembangunan pabrik kelima di Mojokerto yang ditargetkan beroperasi mulai September 2015. Pabrik berkapasitas 8 juta m2/tahun tersebut akan menambah produksi keramik perusahaan menjadi 57,8 juta meter persegi/tahun. Tahun lalu, realisasi penjualan Arwana tahun lalu 44,3 juta meter persegi.
Arwana menargetkan pendapatan perseroan tumbuh hingga 20% pada tahun depan dengan meningkatnya kapasitas produksi dan membaiknya kondisi ekonomi nasional. Untuk menambah kapasitas produksi, Arwana telah menganggarkan dana belanja modal (capex) Rp365 miliar yang dibagi dalam dua tahap, Rp165 miliar untuk 2014 dan sisanya untuk 2015.
Pertumbuhan signifikan bisnis perusahaan antara lain didorong oleh inovasi yang terus menerus dikembangkan secara fleksibel serta pemanfaatan tren teknologi hijau yang ramah lingkungan. Perusahaan yang beroperasi sejak 1993 ini telah memenangi Industri Hijau Award pada 2011, 2012, 2013, 2014 dan tercatat sebagai perusahaan pertama di Indonesia yang memperoleh ISO 14001 untuk Sistem Manajemen Lingkungan.
Sejumlah penghargaan yang diterima Arwana pada 2014 ini adalah Best Under A Billion Award sebagai salah satu dari Top 200 Perusahaan Menengah dan Kecil 2014 dari Forbes Asia, Best of the Best Award sebagai salah satu Top 50 Companies for 2014 dari Forbes Indonesia, Capital Market Award 2014, Investor Award, Asia’s Best Companies 2014, dan lain-lain.
Adapun kegiatan CSR Arwana yang cukup menonjol adalah program Hibah Keramik yang telah berjalan sejak 2010 hingga tahun ini. Total sebanyak 782.000 meter persegi keramik telah dibagikan secara cuma-cuma kepada institusi dan masyarakat yang membutuhkan lewat program ini.
Susi Susanti
Arwana memproduksi ubin keramik merek “Arwana Ceramic Tiles” untuk melayani segmen pasar menengahbawah secara nasional. Pada 2011, Arwana meluncurkan ubin keramik merek “UNO” dengan kualitas lebih baik untuk segmen pasar menengah-tinggi kemudian menghadirkan brand Digi Uno. Jenis-jenis motif produk ubin keramiknya termasuk embossed, marmer, plain color, granity, strata, rustic, wood fancy dan fancy decoration. Ukuran yang paling umum adalah 20 x 20 cm dan 30 x 30 cm.
Namun, tren saat ini telah berkembang menjadi 40 x 40 cm. Arwana pun mengembangkan ubin ukuran 20 x 25 cm dan 25 x 40 cm untuk dinding. Semua memenuhi standar nasional, regional, dan internasional. Arwana menjual berbagai produknya melalui anak perusahaannya sebagai distributor tunggal, PT Primagraha Keramindo (PGK), dan lebih dari 40 sub-distributor yang tersebar hampir di setiap kota di Indonesia bersama ribuan gerai ritel.
Hingga akhir kuartal III/2014, Arwana mencatat laba bersih Rp198,58 miliar atau tumbuh 11,14% dibanding periode yang sama tahun lalu senilai Rp178,68 miliar. Naiknya laba perusahaan didukung meningkatnya pendapatan sekitar 15,53% menjadi Rp1,19 triliun dibanding kuartal III tahun lalu senilai Rp1,03 triliun.
Direktur Utama Arwana Citramulia Tandean Rustandy optimistis dapat membukukan laba bersih hingga penghujung tahun ini lebih dari Rp250 miliar. “Target kami, angka penjualan hingga akhir tahun ini bisa mencapai Rp1,65 triliun,” sebutnya. Arwana memiliki empat pabrik yaitu di Tangerang, Serang, dan Ogan Ilir untuk melayani pasar di bagian barat Indonesia dan di Surabaya, sebagian besar melayani pasar bagian timur Indonesia.
Pada 2016, Arwana berencana meningkatkan kapasitas produksi tahunan dari 49.370.000 m2menjadi 63.870.000 m2. Tandean menargetkan bisa menguasai 17% pangsa pasar keramik pada 2015. Angka tersebut naik 1% dari pangsa pasar yang diraihnya tahun ini sebesar Rp16%.
Menurut Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Rudy Sujanto, pihaknya tengah mempersiapkan pembangunan pabrik kelima di Mojokerto yang ditargetkan beroperasi mulai September 2015. Pabrik berkapasitas 8 juta m2/tahun tersebut akan menambah produksi keramik perusahaan menjadi 57,8 juta meter persegi/tahun. Tahun lalu, realisasi penjualan Arwana tahun lalu 44,3 juta meter persegi.
Arwana menargetkan pendapatan perseroan tumbuh hingga 20% pada tahun depan dengan meningkatnya kapasitas produksi dan membaiknya kondisi ekonomi nasional. Untuk menambah kapasitas produksi, Arwana telah menganggarkan dana belanja modal (capex) Rp365 miliar yang dibagi dalam dua tahap, Rp165 miliar untuk 2014 dan sisanya untuk 2015.
Pertumbuhan signifikan bisnis perusahaan antara lain didorong oleh inovasi yang terus menerus dikembangkan secara fleksibel serta pemanfaatan tren teknologi hijau yang ramah lingkungan. Perusahaan yang beroperasi sejak 1993 ini telah memenangi Industri Hijau Award pada 2011, 2012, 2013, 2014 dan tercatat sebagai perusahaan pertama di Indonesia yang memperoleh ISO 14001 untuk Sistem Manajemen Lingkungan.
Sejumlah penghargaan yang diterima Arwana pada 2014 ini adalah Best Under A Billion Award sebagai salah satu dari Top 200 Perusahaan Menengah dan Kecil 2014 dari Forbes Asia, Best of the Best Award sebagai salah satu Top 50 Companies for 2014 dari Forbes Indonesia, Capital Market Award 2014, Investor Award, Asia’s Best Companies 2014, dan lain-lain.
Adapun kegiatan CSR Arwana yang cukup menonjol adalah program Hibah Keramik yang telah berjalan sejak 2010 hingga tahun ini. Total sebanyak 782.000 meter persegi keramik telah dibagikan secara cuma-cuma kepada institusi dan masyarakat yang membutuhkan lewat program ini.
Susi Susanti
(ftr)