Kembangkan Lini Bisnis Inti
A
A
A
Sebagai negara berkembang Indonesia terus melakukan pembangunan, baik gedunggedung maupun infrastruktur lainnya. Ini tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi perusahaan konstruksi seperti PT Adhi Karya Tbk (ADHI).
Sebagai perusahaan konstruksi pertama yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2004, ADHI telah banyak berkiprah dalam pembangunan Indonesia.
Proyek-proyek monumental yang telah diwujudkan ADHI seperti berdirinya Monumen Nasional (Monas) sebagai landmark Indonesia. Selain itu, ADHI berpartisipasi dalam pembangunan Masjid Istiqlal yang menjadi masjid terbesar se-Asia Tenggara. Berperan pada proses pembangunan Sarinah sebagai department store pertama di Indonesia, pembangunan gedung DPR/MPR-RI, dan juga pembangunan Gelora Bung Karno pada tahun 1962 lalu.
Kini, sebagai salah satu BUMN terkemuka di Indonesia, ADHI masih senantiasa berpartisipasi dalam proyekproyek pembangunan negeri. Salah satunya adalah proyek Jembatan Suramadu, Jalan Tol Benoa-Nusa Dua Bali, Bandara Kuala Namu Medan, Pelabuhan Bitung, dan PLTU Lampung. Bahkan, ADHI menjadi inovator yang menggagas monorel pertama di Indonesia untuk mengatasi kemacetan.
Saat ini, ADHI sedang menjalankan beberapa proyek di antaranya yaitu Pembangunan Jembatan Tanjung Enim (Sumatera Selatan), Perkuatan Dermaga 004 Utara Tanjung Priok (DKI Jakarta), dan Pembangunan RSUD Kota Banjarbaru (Kalimantan Selatan). Halitumenunjukkan, ADHI turut menjadi bagian pertumbuhan infrastruktur di Indonesia.
Perusahaan yang telah berdiri sejak 1960 itu, telah mengembangkan bisnisnya menjadi lima lini yaitu konstruksi, EPC, properti, realti, dan investasi infrastruktur. ADHI telah memiliki empat anak perusahaan yaitu PT Adhi Persada Beton, PT Adhi Persada Properti, PT Adhi Persada Realti, dan PT Adhi Persada Dedung. Pengembangan berbagai macam sektor usaha ini sesuai dengan visi dan misi ADHI yaitu Menjadi Perusahaan Terkemuka di Asia Tenggara.
Dengan tagline “Beyond Construction” yang menggambarkan motivasi perseroan untuk bergerak ke bisnis lain yang terkait dengan inti bisnis perseroan. Atas kinerja perusahaan yang baik, ADHI mendapatkan penghargaan pada tahun 2014 antara lain yaitu penghargaan dari Rekor Bisnis Indonesia sebagai Perancang & Koordinator Proyek Pertama Monorel di Indonesia pada tanggal 20 November 2014.
Kemudian, penghargaan Superbrands 2015 pada kategori Property Developer/Contractor pada tanggal 30 Oktober 2014. Penghargaan Infobank BUMN 5th Awards 2014 sebagai BUMN Kategori Industri Non- Keuangan yang berpredikat “Sangat Bagus”. Selain itu, Kementerian BUMN juga memberikan penghargaan kepada ADHI sebagai BUMN Penggagas Proyek Monorel dan Penetrasi Pasar Global.
Prestasi bukan hanya ditunjukkan dengan berbagai penghargaan, ADHI hingga Oktober 2014 telah membukukan kontrak baru sebesar Rp5,3 triliun. Proyek ini didominasi oleh pembangunan gedung perkantoran (51,1%), Jembatan (17,3%), dansisanya pada pembangunaninfrastruktur lainnya. Sekretaris Perusahaan Adhi Karya, Ki Syahgolang Permata mengatakan, raihan kontrak baru tersebut memberikan gambaran positif bagi kinerja keuangan sampai akhir tahun 2014.
“Dari sisi kepemilikan proyek kontrak baru 47,6% dikuasai swasta, Pemerintah Pusat 22,4% , dan Pemerintah Daerah 14,7%. Sedangkan BUMNsebesar15,3%,” terangnya. Salah satu aspek penting yang selalu dikelola ADHI adalah pertumbuhan yang bernilai dan berkesinambungan dalam perseroan. Tujuannya ingin memberikan yang terbaik kepada masyarakat luas.
Melalui daya saing dan pengalaman yang dibuktikan pada keberhasilan proyek konstruksi yang sudah dijalankan, ADHI mampu menujukkan kemampuannya sebagai perusahaan konstruksi terkemuka di Asia Tenggara. ADHI menyatakan dalam laman resminya, sepanjang Januari-Juni tahun 2014, ADHI merupakan salah satu saham yang mengalami pertumbuhan tertinggi di BEI yakni sebesar 80,8%.
Pertumbuhan tersebut jauh di atas peningkatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 12,7% sepanjang periode yang sama. Dengan berbagai kontribusi perusahaan di bidang konstruksi, ADHI memiliki komitmen untuk turut ambil bagian dalam pembangunan nasional. Contohnya proyek- proyek pembangunan gedung dan infrastruktur publik.
Untuk kegiatan sosial, ADHI tidak hanya wajib melakukan program Coorporate Social Responsibility (CSR), tetapi juga melaksanakan PKBL sebagai lembaga BUMN. Perwujudan CSR perusahaan dengan cara yaitu ADHI terus mendukung program Millenium Development Goals (MDGs).
Di mana ada inisiatif dari perseroan untuk menyediakan ruang menyusui, dalam rangka mendorong karyawati ADHI memberikan ASI kepada bayi mereka sekalipun tetap bekerja di lingkungan perseroan. Sebelumnya, masih dalam program MDGs, ADHI memberikan pelatihan kewirausahaan bagi ibu rumah tangga yang menjalankan usaha mikro untuk mendukung perekonomian keluarga bekerja sama dengan Rumah Zakat.
ADHI juga membantu masyarakat dengan menyediakan jalan desa, jembatan, balai pertemuan, dan fasilitas air bersih. Tidak kalah penting, program pelestarian lingkungan juga menjadi perhatian utama dalam kegiatan CSR ADHI. Contohnya memberi peningkatan awareness masyarakat terhadap pelestarian alam dengan cara membuat lubang biopores di halaman rumah untuk membuat kompos sebagi pupuk organik.
Dina angelina
Sebagai perusahaan konstruksi pertama yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2004, ADHI telah banyak berkiprah dalam pembangunan Indonesia.
Proyek-proyek monumental yang telah diwujudkan ADHI seperti berdirinya Monumen Nasional (Monas) sebagai landmark Indonesia. Selain itu, ADHI berpartisipasi dalam pembangunan Masjid Istiqlal yang menjadi masjid terbesar se-Asia Tenggara. Berperan pada proses pembangunan Sarinah sebagai department store pertama di Indonesia, pembangunan gedung DPR/MPR-RI, dan juga pembangunan Gelora Bung Karno pada tahun 1962 lalu.
Kini, sebagai salah satu BUMN terkemuka di Indonesia, ADHI masih senantiasa berpartisipasi dalam proyekproyek pembangunan negeri. Salah satunya adalah proyek Jembatan Suramadu, Jalan Tol Benoa-Nusa Dua Bali, Bandara Kuala Namu Medan, Pelabuhan Bitung, dan PLTU Lampung. Bahkan, ADHI menjadi inovator yang menggagas monorel pertama di Indonesia untuk mengatasi kemacetan.
Saat ini, ADHI sedang menjalankan beberapa proyek di antaranya yaitu Pembangunan Jembatan Tanjung Enim (Sumatera Selatan), Perkuatan Dermaga 004 Utara Tanjung Priok (DKI Jakarta), dan Pembangunan RSUD Kota Banjarbaru (Kalimantan Selatan). Halitumenunjukkan, ADHI turut menjadi bagian pertumbuhan infrastruktur di Indonesia.
Perusahaan yang telah berdiri sejak 1960 itu, telah mengembangkan bisnisnya menjadi lima lini yaitu konstruksi, EPC, properti, realti, dan investasi infrastruktur. ADHI telah memiliki empat anak perusahaan yaitu PT Adhi Persada Beton, PT Adhi Persada Properti, PT Adhi Persada Realti, dan PT Adhi Persada Dedung. Pengembangan berbagai macam sektor usaha ini sesuai dengan visi dan misi ADHI yaitu Menjadi Perusahaan Terkemuka di Asia Tenggara.
Dengan tagline “Beyond Construction” yang menggambarkan motivasi perseroan untuk bergerak ke bisnis lain yang terkait dengan inti bisnis perseroan. Atas kinerja perusahaan yang baik, ADHI mendapatkan penghargaan pada tahun 2014 antara lain yaitu penghargaan dari Rekor Bisnis Indonesia sebagai Perancang & Koordinator Proyek Pertama Monorel di Indonesia pada tanggal 20 November 2014.
Kemudian, penghargaan Superbrands 2015 pada kategori Property Developer/Contractor pada tanggal 30 Oktober 2014. Penghargaan Infobank BUMN 5th Awards 2014 sebagai BUMN Kategori Industri Non- Keuangan yang berpredikat “Sangat Bagus”. Selain itu, Kementerian BUMN juga memberikan penghargaan kepada ADHI sebagai BUMN Penggagas Proyek Monorel dan Penetrasi Pasar Global.
Prestasi bukan hanya ditunjukkan dengan berbagai penghargaan, ADHI hingga Oktober 2014 telah membukukan kontrak baru sebesar Rp5,3 triliun. Proyek ini didominasi oleh pembangunan gedung perkantoran (51,1%), Jembatan (17,3%), dansisanya pada pembangunaninfrastruktur lainnya. Sekretaris Perusahaan Adhi Karya, Ki Syahgolang Permata mengatakan, raihan kontrak baru tersebut memberikan gambaran positif bagi kinerja keuangan sampai akhir tahun 2014.
“Dari sisi kepemilikan proyek kontrak baru 47,6% dikuasai swasta, Pemerintah Pusat 22,4% , dan Pemerintah Daerah 14,7%. Sedangkan BUMNsebesar15,3%,” terangnya. Salah satu aspek penting yang selalu dikelola ADHI adalah pertumbuhan yang bernilai dan berkesinambungan dalam perseroan. Tujuannya ingin memberikan yang terbaik kepada masyarakat luas.
Melalui daya saing dan pengalaman yang dibuktikan pada keberhasilan proyek konstruksi yang sudah dijalankan, ADHI mampu menujukkan kemampuannya sebagai perusahaan konstruksi terkemuka di Asia Tenggara. ADHI menyatakan dalam laman resminya, sepanjang Januari-Juni tahun 2014, ADHI merupakan salah satu saham yang mengalami pertumbuhan tertinggi di BEI yakni sebesar 80,8%.
Pertumbuhan tersebut jauh di atas peningkatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 12,7% sepanjang periode yang sama. Dengan berbagai kontribusi perusahaan di bidang konstruksi, ADHI memiliki komitmen untuk turut ambil bagian dalam pembangunan nasional. Contohnya proyek- proyek pembangunan gedung dan infrastruktur publik.
Untuk kegiatan sosial, ADHI tidak hanya wajib melakukan program Coorporate Social Responsibility (CSR), tetapi juga melaksanakan PKBL sebagai lembaga BUMN. Perwujudan CSR perusahaan dengan cara yaitu ADHI terus mendukung program Millenium Development Goals (MDGs).
Di mana ada inisiatif dari perseroan untuk menyediakan ruang menyusui, dalam rangka mendorong karyawati ADHI memberikan ASI kepada bayi mereka sekalipun tetap bekerja di lingkungan perseroan. Sebelumnya, masih dalam program MDGs, ADHI memberikan pelatihan kewirausahaan bagi ibu rumah tangga yang menjalankan usaha mikro untuk mendukung perekonomian keluarga bekerja sama dengan Rumah Zakat.
ADHI juga membantu masyarakat dengan menyediakan jalan desa, jembatan, balai pertemuan, dan fasilitas air bersih. Tidak kalah penting, program pelestarian lingkungan juga menjadi perhatian utama dalam kegiatan CSR ADHI. Contohnya memberi peningkatan awareness masyarakat terhadap pelestarian alam dengan cara membuat lubang biopores di halaman rumah untuk membuat kompos sebagi pupuk organik.
Dina angelina
(ars)