Bus Dibajak Orang Stres, Empat Tewas

Senin, 29 Desember 2014 - 11:25 WIB
Bus Dibajak Orang Stres,...
Bus Dibajak Orang Stres, Empat Tewas
A A A
PANDEGLANG - Bus yang tengah diparkir dibajak orang stres di Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, kemarin. Bus dikendarai dengan kecepatan tinggi hingga menabrak sejumlah orang.

Akibat kejadian tersebut, empat orang tewas dan lima orang luka parah. Pelaku diketahui bernama Sumantri bin Mukri, warga Kampung Srimulya, Desa Sobang, Kabupaten Pandeglang. Menurut keterangan warga sekitar, pelaku sudah lama dikenal tidak waras.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pembajakan terjadi pukul 08.30 WIB saat bus Asli Prima jurusan Kalideres (Jakarta Barat)-Labuan (Pandeglang) yang kosong diparkir di tepi Jalan Labuan, tepatnya di luar Terminal Tarogong, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, untuk menunggu penumpang. Saat itu bus dengan nomor polisi A 7526 KC itu ditinggalkan sopirnya bernama Ranta, 37, dengan kondisi mesin menyala. Tiba-tiba Sumantri naik dan menjalankan bus arah Labuan.

Sekitar 500 meter, tepatnya di Jembatan Jaha, Labuan, bus yang melaju dengan kecepatan tinggi tersebut menabrak dua pengendara sepeda motor, pedagang es yang membawa sepeda, warung, dan angkutan umum jurusan Pandeglang-Labuan yang saat itu tengah melaju dari arah berlawanan. Saksi mata, Edi, 40, mengatakan, saat tertabrak bus, banyak korban terpental. Bahkan ada yang tewas di lokasi kejadian.

”Sangat mengerikan. Kecelakaan ini sangat mengejutkan, bus baru terhenti setelah menabrak angkutan umum,” kata Edi kemarin. Korban tewas yakni Tono Subroto, 50, warga Kampung Kebon Cau RT 02/13, Desa Labuan, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang; Agung, 22, warga Kampung Kaduparasi RT 13/05, Desa Margasana, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang; Irma, 12, warga Kampung Hiri Pawana, Kecamatan Kadubungbang, Cikoromoy, Pandeglang; dan Khodijah, 14, Kampung Kadujawer, Desa Sindanglaya, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang.

Sedangkan korban luka yakni Umur, 50, warga Kampung Tubui, Desa Gerpawarna, Kecamatan Mandalawangi, Pandeglang; Eni, 35, warga Kampung Tarogong, Desa Margasana, Kecamatan Pagelaran, Pandeglang; Anita, 19, Kampung Baleker, Desa Sukamaju, Kecamatan Labuan, Pandeglang; Dewi, 20, Kampung Tarogong, Desa Margasana, Kecamatan Pagelaran, Pandeglang; dan Rido, 5, warga Kampung Kadu Jawer, Desa Sindanglaya, Kecamatan Pagelaran, Pandeglang. Seusai kejadian, para korban langsung dilarikan ke RSUD Pandeglang dan sebagian ke Puskesmas Labuan.

Kecelakaan maut ini mengakibatkan lalu lintas Labuan-Pandeglang macet hingga 3 km. Kemacetan bisa terurai setelah polisi selesai melakukan olah tempat kejadian (TKP) dan membawa bus maut tersebut ke Polres Pandeglang. Kasat Lantas Polres Pandeglang AKP Adrian SY Tuuk mengatakan, tersangka sudah ditahan di Polres Pandeglang. Namun, pihaknya masih belum bisa menyimpulkan apakah tersangka mengalami gangguan jiwa atau tidak.

”Kata masyarakat, Sumantri itu orangnya agak kurang (kurang waras), tapi akan dibuktikan dulu dengan tes kejiwaan,” ungkapnya. Dari pemeriksaan awal, tersangka terlihat tidak bersalah dan sama sekali tidak normal. Bahkan dia seolah menganggap tidak terjadi apa-apa.

”Dari wajahnya terlihat adanya rasa penyesalan. Kalau orang normal itu akan terlihat sedih, menangis. Ini sangat dingin dan pandangannya kosong,” paparnya. Dari penyelidikan polisi, Sumantri setiap hari berada di TerminalTarogong. Saat melihat bus Asli Prima terparkir dengan mesin menyala, dia langsung naik dan menjalankan.

”Namun, untuk lebih jauh, kami juga masih melakukan pemeriksaan tersangka dan saksi mata,” ucapnya. Kapolres Pandeglang AKBP Widiatmoko mengatakan, korban tewas telah diambil keluarganya masing-masing. ”Korban luka masih dirawat,” jelasnya.

Teguh mahardika
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0770 seconds (0.1#10.140)