Dibawa Debt Collector, Pengusaha Spa Shock

Sabtu, 27 Desember 2014 - 16:06 WIB
Dibawa Debt Collector, Pengusaha Spa Shock
Dibawa Debt Collector, Pengusaha Spa Shock
A A A
JAKARTA - Pemilik Bamboo Spa, Trisya, 34, yang sempat diculik sekelompok pria saat melintas di Taman Palem, Cengkareng, Jakarta Barat, kemarin siang ditemukan di Cakung, Jakarta Timur.

”Iya sudah ditemukan di Cakung. Itu bukan penculikan, melainkan (dibawa) oleh debt collector,” kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan tadi malam. Saat ini korban masih menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya terkait hal yang dialaminya. Polisi belum bisa menjelaskan keberadaan mobil korban. Trisya mengaku telah menjadi korban salah culik tiga orang pelaku yang berprofesi sebagai debt collector.

”Dipikirnya saya Lani, tapi memang bukan saya,” ujarnya. Dia sempat dibawa putar-putar dan terus diancam. ”Setelah mereka tahu Lani memang bukan saya, akhirnya dilepas. Tapi ini membuat saya shock,” katanya. Trisya sempat diculik saat tengah mengendarai mobilnya. Adik korban, Lucky Suherman, mengatakan, peristiwa penculikan itu diketahui dari keterangan orang tuanya.

Menurut Lucky, orang tuanya mendapat laporan penculikan dari IM, pembantu korban. “Jadi pembantu kakak saya pulang ke rumah pakai ojek, lalu melaporkan ke orang tua saya bahwa kakak saya diculik,” ujar Lucky di Polda Metro Jaya kemarin. Berdasarkan keterangan IM, peristiwa bermula ketika korban mengemudikan mobil Grand Livina bernopol B 28 YYH di dekat Mal Taman Palem, Cengkareng, Jakarta Barat, sekitar pukul 12.00 WIB.

Tiba-tiba mobil korban dihadang empat pria dengan dua sepeda motor. Selanjutnya pelaku memaksa IM turun dari atas mobil. “Kemudian dua pelaku masuk ke dalam mobil, lalu kakak saya dibawa pergi,” katanya. Setelah kejadian itu IM langsung menemui orang tua korban di Taman Palem.

Lucky mendapat informasi terakhir kakaknya terdeteksi di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Ponselnya pun masih aktif, namun tidak diangkat. “Tadi (kemarin) sudah saya laporkan ke Polda Metro dan sekarang polisi sedang mengejar,” tuturnya. Menurut Lucky, sebelum kakaknya diculik rumah orang tuanya di Taman Palem pernah didatangi tamu tak dikenal.

“Sebelumnya sih pernah ada lakilaki mencari orang yang namanya Lani, saat itu orang tua saya yang bertemu dengan orang tersebut,” ujarnya. Kakaknya selama ini tidak memiliki masalah apa pun baik dalam urusan pekerjaan maupun kehidupan pribadinya.

Usai menerima laporan dari keluarga korban, Polda Metro Jaya dan Polsek Cengkareng mengerahkan personelnya memburu komplotan yang membawa kabur Trisya. Hingga akhirnya korban ditemukan di Cakung. “Tim Buser Polsek Cengkareng sudah disebar untuk mencari jejak pelaku,” kata Kanit Reskrim Polsek Cengkareng AKP Tosriadi Jamal.

Mahasiswi Belum Kembali

Di bagian lain, hingga kemarin keberadaan mahasiswi Bina Sarana Informatika (BSI) Dewi Sartika bernama Nafilah, 21, yang menghilang di Mal Kota Kasablanca belum diketahui. Kontak terakhir korban dengan keluarga pada saat Nafilah menghilang. Tante Nafilah, Eva Lativa, 48, mengatakan sampai saat ini belum ada informasi keberadaan keponakannya.

Dia melanjutkan, pihak keluarga juga telah meminta bantuan dari pihak mal dengan melihat rekaman kamera pengintai (CCTV). Dalam CCTV tersebut terlihat Nafilah berjalan terburu-buru keluar melalui pintu depan. ”Jalannya sendiri dan terlihat dia murung,” ujarnya saat dihubungi KORAN SINDO.

Eva berharap keponakannya tersebut bisa segera kembali dan berkumpul bersama keluarga. Dia berharap masyarakat yang mempunyai informasi keberadaan Nafilah bisa menghubungi pihak keluarga di nomor 081298000217. Diketahui, Nafilah menghilang seusai jalan-jalan bersama keluarganya di Mal Kota Casablanca, Jakarta Selatan, Rabu (24/12). Saat itu bersama tiga anggota keluarganya, Nafilah hendak nonton film bareng.

Nafilah terpisah dengan keluarganya saat makan di sebuah restoran di mal tersebut. Saat itu gadis berkerudung itu pamit untuk ke toilet. Kemudian, dia telepon sekitar pukul 16.30 WIB katanya mau ke Carrefour. Dari CCTV juga terlihat Nafilah berjalan ke Carrefour, lalu keluar mal. Dari rekaman tersebut, Nafilah meninggalkan mal seorang diri.

Di luar mal, mahasiswi semester 3 tersebut tampak berjalan lunglai. Eva pun melaporkan hilangnya gadis kelahiran Jakarta, 27 Maret 1993 itu ke Polda Metro Jaya. Ketika hilang, Nafilah mengenakan baju kemeja kotakkotak warna merah-oranye dan celana panjang serta jilbab. Adapun ciri-cirinya memakai kacamata, tahi lalat besar di bawah bibir sebelah kanan, tinggi badan sekitar 158 cm, dan berat badan sekitar 55 kg.

Helmi syarif/Yan yusuf
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5251 seconds (0.1#10.140)