Dua Jenazah Ditemukan dalam Mobil
A
A
A
BANJARNEGARA - Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, kembali menemukan dua jenazah korban longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, kemarin siang.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara Catur Subandrio mengatakan, dua jenazah itu berkelamin laki-laki dan perempuan. Mereka ditemukan di dalam mobil yang tertimbun reruntuhan tanah. “Awalnya petugas BPBD bersama relawan dan masyarakat hendak mengangkat mobil yang tertimbun longsor. Ternyata, di dalamnya terdapat dua jenazah. Saat ini teman-teman di lapangan sedang berusaha mengidentifikasi dua jenazah itu,” kata Catur.
Dengan penemuan dua jenazah tersebut, secara keseluruhan jenazah korban longsor Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, yang ditemukan adalah 97 orang. Catur mengatakan, terkait penanganan pengungsi, warga yang tidak terdampak langsung bencana tanah longsor Banjarnegara telah meninggalkan tempat-tempat pengungsian yang tersebar di beberapa titik, salah satunya Kantor Kecamatan Karangkobar.
Sementara warga yang menjadi korban longsor saat ini telah menempati hunian sementara (huntara) yakni rumah-rumah warga yang disewa Pemerintah Kabupaten Banjarnegara. “Hanya, saat ini kami kesulitan mencari lahan untuk relokasi. Ada yang cocok, tapi warga tidak setuju karena lokasinya terlalu jauh. Ada yang dekat, tetapi harganya selangit,” ucap Catur.
Menurut dia, lahan untuk relokasi yang dinilai masyarakat terlalu jauh dari Dusun Jemblung berlokasi di Desa Karanggondang, Kecamatan Karangkobar. Sementara lahan di Karangkobar Gunung dan Desa Ambal masih tahap negosiasi karena harganya mendadak naik melampaui nilai jual objek pajak (NJOP). Bencana tanah longsor yang melanda Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jumat (12/12), memang menimbun sekitar 35 rumah warga.
Sementara jumlah warga Dusun Jemblung yang tertimbun longsor diperkirakan mencapai 108 orang. Jumlah itu belum termasuk warga luar Dusun Jemblung yang kebetulan melintas saat bencana. Dalam pencarian korban longsor yang dilaksanakan hingga Minggu (21/12) sebanyak 95 jenazah berhasil ditemukan, 64 jenazah di antaranya teridentifikasi sebagai warga Dusun Jemblung.
Sebelumnya Komandan Kodim 0704 Banjarnegara Letkol Inf Edy Rochmatullah menyatakan, jumlah total korban dalam musibah tanah longsor itu mencapai 119 orang. Dengan penemuan dua korban kemarin, diperkirakan 22 orang masih tertimbun.
Longsor di Pacitan
Sementara di Pacitan, Jawa Timur, hujan deras yang mengguyur kawasan itu menyebabkan bencana longsor di sejumlah tempat kemarin. Setidaknya ada tiga rumah rusak setelah diterjang material longsor dan empat warga sempat tertimbun longsor sebelum akhirnya bisa dievakuasi. Pesan, warga Desa Kedungbendo, Ariosari, salah satu korban longsor.
Karena kejadian begitu cepat, dia bersama istri dan dua anaknya yang berada di dalam rumah tak sempat menyelamatkan diri saat tebing di belakang rumah roboh dan menimpa rumahnya. Satu keluarga itu pun terjebak di dalamnya sebelum akhirnya berhasil dievakuasi warga sekitar setengah jam berikutnya.
Namun, Pesan dan anaknya, Anwar, yang berumur lima tahun terluka karena tertimpa puing rumah yang roboh. Saat ini korban tengah menjalani perawatan lantaran terluka dan trauma atas musibah itu. “Sekitar setengah jam setelah terjebak reruntuhan, kami baru bisa keluar setelah mendapat pertolongan tetangga,” ujar Pesan kemarin.
Bencana tanah longsor juga terjadi di Bukit Kaco, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat, Sumatera Barat, Rabu (24/12) malam. Jalan sepanjang 50 meter pun tertimbun tanah setinggi 2 meter. Sekitar10tianglistrikjuga roboh tertimpa pohon sehingga aliran listrik mati total.
Puluhan kendaraan yang menuju Kota Medan, Sumatera Utara, bahkan tidak bisa melalui jalan itu dan kemacetan terjadi sampai 1 km hingga kemarin siang. Camat Talamau Etris Dsem menyatakan, longsor itu terjadi akibat hujan deras yang mengguyur Pasaman Barat sejak Rabu (24/12) sore. Bekas penggalian batu cadas oleh masyarakat setempat juga menjadi penyebab bencana itu.
Prahayuda febrianto/Okezone/Ant
Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara Catur Subandrio mengatakan, dua jenazah itu berkelamin laki-laki dan perempuan. Mereka ditemukan di dalam mobil yang tertimbun reruntuhan tanah. “Awalnya petugas BPBD bersama relawan dan masyarakat hendak mengangkat mobil yang tertimbun longsor. Ternyata, di dalamnya terdapat dua jenazah. Saat ini teman-teman di lapangan sedang berusaha mengidentifikasi dua jenazah itu,” kata Catur.
Dengan penemuan dua jenazah tersebut, secara keseluruhan jenazah korban longsor Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, yang ditemukan adalah 97 orang. Catur mengatakan, terkait penanganan pengungsi, warga yang tidak terdampak langsung bencana tanah longsor Banjarnegara telah meninggalkan tempat-tempat pengungsian yang tersebar di beberapa titik, salah satunya Kantor Kecamatan Karangkobar.
Sementara warga yang menjadi korban longsor saat ini telah menempati hunian sementara (huntara) yakni rumah-rumah warga yang disewa Pemerintah Kabupaten Banjarnegara. “Hanya, saat ini kami kesulitan mencari lahan untuk relokasi. Ada yang cocok, tapi warga tidak setuju karena lokasinya terlalu jauh. Ada yang dekat, tetapi harganya selangit,” ucap Catur.
Menurut dia, lahan untuk relokasi yang dinilai masyarakat terlalu jauh dari Dusun Jemblung berlokasi di Desa Karanggondang, Kecamatan Karangkobar. Sementara lahan di Karangkobar Gunung dan Desa Ambal masih tahap negosiasi karena harganya mendadak naik melampaui nilai jual objek pajak (NJOP). Bencana tanah longsor yang melanda Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jumat (12/12), memang menimbun sekitar 35 rumah warga.
Sementara jumlah warga Dusun Jemblung yang tertimbun longsor diperkirakan mencapai 108 orang. Jumlah itu belum termasuk warga luar Dusun Jemblung yang kebetulan melintas saat bencana. Dalam pencarian korban longsor yang dilaksanakan hingga Minggu (21/12) sebanyak 95 jenazah berhasil ditemukan, 64 jenazah di antaranya teridentifikasi sebagai warga Dusun Jemblung.
Sebelumnya Komandan Kodim 0704 Banjarnegara Letkol Inf Edy Rochmatullah menyatakan, jumlah total korban dalam musibah tanah longsor itu mencapai 119 orang. Dengan penemuan dua korban kemarin, diperkirakan 22 orang masih tertimbun.
Longsor di Pacitan
Sementara di Pacitan, Jawa Timur, hujan deras yang mengguyur kawasan itu menyebabkan bencana longsor di sejumlah tempat kemarin. Setidaknya ada tiga rumah rusak setelah diterjang material longsor dan empat warga sempat tertimbun longsor sebelum akhirnya bisa dievakuasi. Pesan, warga Desa Kedungbendo, Ariosari, salah satu korban longsor.
Karena kejadian begitu cepat, dia bersama istri dan dua anaknya yang berada di dalam rumah tak sempat menyelamatkan diri saat tebing di belakang rumah roboh dan menimpa rumahnya. Satu keluarga itu pun terjebak di dalamnya sebelum akhirnya berhasil dievakuasi warga sekitar setengah jam berikutnya.
Namun, Pesan dan anaknya, Anwar, yang berumur lima tahun terluka karena tertimpa puing rumah yang roboh. Saat ini korban tengah menjalani perawatan lantaran terluka dan trauma atas musibah itu. “Sekitar setengah jam setelah terjebak reruntuhan, kami baru bisa keluar setelah mendapat pertolongan tetangga,” ujar Pesan kemarin.
Bencana tanah longsor juga terjadi di Bukit Kaco, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat, Sumatera Barat, Rabu (24/12) malam. Jalan sepanjang 50 meter pun tertimbun tanah setinggi 2 meter. Sekitar10tianglistrikjuga roboh tertimpa pohon sehingga aliran listrik mati total.
Puluhan kendaraan yang menuju Kota Medan, Sumatera Utara, bahkan tidak bisa melalui jalan itu dan kemacetan terjadi sampai 1 km hingga kemarin siang. Camat Talamau Etris Dsem menyatakan, longsor itu terjadi akibat hujan deras yang mengguyur Pasaman Barat sejak Rabu (24/12) sore. Bekas penggalian batu cadas oleh masyarakat setempat juga menjadi penyebab bencana itu.
Prahayuda febrianto/Okezone/Ant
(bbg)