Temuan Gas di Pamekasan Perlu Diteliti Lebih Lanjut
A
A
A
PAMEKASAN - Temuan kandungan gas di Dusun Bujudan, Desa Pamoroh, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan, dilaporkan ke Pemprov Jatim. Pemkab Pamekasan berharap segera ada tindak lanjut dari pemprov untuk membantu penelitian.
“Kami sebenarnya juga telah berkoordinasi dengan Bagian Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Pamekasan agar dilakukan penelitian,” kata Kepala Bagian Sumber Daya Alam Pemkab Pamekasan Shalah Samlan melalui telepon kemarin. Menurut dia, sejak memperoleh laporan dari Camar Kadur, Bagian SDA telah menerjunkan tim ke lokasi penemuan, sekitar 19 km dari Kota Pamekasan.
Dari hasil survei tim terungkap bahwa potensi gas itu ditemukan warga pada galian sumur pada kedalaman 110 meter di halaman rumah warga bernama Mohammad Thoha. Dari catatan Bagian SDA Pamekasan, temuan kandungan gas di permukiman warga memang bukan kali ini saja terjadi.
Pada April 2013, kandungan gas juga ditemukan di Desa Bujur Timur, Kecamatan Batumarmar. Namun, kandungan gas tersebut ternyata kecil sehingga beberapa bulan kemudian sudah habis. “Kalau potensinya banyak, sebenarnya kami memang telah berencana untuk mengolahnya,” kata Shalah.
Kecamatan Kadur merupakan salah satu wilayah di Pamekasan yang diduga banyak mengandung gas alam. Di kecamatan ini, tepatnya di Desa Kertagena Tengah, juga terdapat kandungan gas yang sampai saat ini masih berfungsi dan bisa digunakan sekitar 10 kepala keluarga.
Temuan gas di Dusun Dusun Bujudan, Desa Pamoroh, disambut positif DPRD Pamekasan. Anggota Fraksi PKB Munaji Santoso meminta Pemkab Pamekasan segera berkoordinasi dengan Pemprov Jatim untuk melakukan penelitian lebih mendalam. “Hal ini dimaksudkan agar bisa diketahui seberapa besar potensi kandungan gas yang ada di sana,” kata Munaji kemarin.
Menurut dia, saat ini banyak warga di dusun resah dan khawatir semburan gas itu berbahaya seperti yang terjadi di Sidoarjo. Namun, Munaji mengaku telah meminta warga tenang karena sejauh ini masih akan diteliti. Dia meyakini semburan gas yang ditemukan tersebut tidak berbahaya. Meski demikian, Munaji tetap meminta dinas terkait, yakni Bagian Sumber Daya Alam Pemkab Pamekasan, segera melakukan penelitian terkait kasus semburan gas itu. Jadi, potensi kandungan gasnya bisa segera diketahui.
“Kalau misalnya kandungan gas potensial untuk dikelola, kan lumayan untuk memenuhi kebutuhan gas di Pamekasan ini,” pungkasnya. Anggota DPRD Pamekasan itu menjelaskan potensi kandungan gas di Desa Pamoroh itu diketahui di Dusun Bujudan, Desa Kecamatan Kadur, Pamekasan. Semburan gas pada sumur milik Mohammad Thoha terjadi sejak digali pada Kamis (18/12) dan dihentikan pada Sabtu (20/12) karena tidak ada sumber airnya.
Namun, saat digali hingga kedalaman 97 meter, penggali sumur mencium bau tidak sedap. Penggalian sumur masih dilanjutkan sampai kedalaman 110 meter. Saat itulah muncul hawa pengap dan berbau seperti bau gas dari dalam sumur. Untuk memastikannya, penggali menyalakan korek api dan benar saja, ternyata gas yang muncul terbakar.
Subairi/Okezone/Ant
“Kami sebenarnya juga telah berkoordinasi dengan Bagian Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Pamekasan agar dilakukan penelitian,” kata Kepala Bagian Sumber Daya Alam Pemkab Pamekasan Shalah Samlan melalui telepon kemarin. Menurut dia, sejak memperoleh laporan dari Camar Kadur, Bagian SDA telah menerjunkan tim ke lokasi penemuan, sekitar 19 km dari Kota Pamekasan.
Dari hasil survei tim terungkap bahwa potensi gas itu ditemukan warga pada galian sumur pada kedalaman 110 meter di halaman rumah warga bernama Mohammad Thoha. Dari catatan Bagian SDA Pamekasan, temuan kandungan gas di permukiman warga memang bukan kali ini saja terjadi.
Pada April 2013, kandungan gas juga ditemukan di Desa Bujur Timur, Kecamatan Batumarmar. Namun, kandungan gas tersebut ternyata kecil sehingga beberapa bulan kemudian sudah habis. “Kalau potensinya banyak, sebenarnya kami memang telah berencana untuk mengolahnya,” kata Shalah.
Kecamatan Kadur merupakan salah satu wilayah di Pamekasan yang diduga banyak mengandung gas alam. Di kecamatan ini, tepatnya di Desa Kertagena Tengah, juga terdapat kandungan gas yang sampai saat ini masih berfungsi dan bisa digunakan sekitar 10 kepala keluarga.
Temuan gas di Dusun Dusun Bujudan, Desa Pamoroh, disambut positif DPRD Pamekasan. Anggota Fraksi PKB Munaji Santoso meminta Pemkab Pamekasan segera berkoordinasi dengan Pemprov Jatim untuk melakukan penelitian lebih mendalam. “Hal ini dimaksudkan agar bisa diketahui seberapa besar potensi kandungan gas yang ada di sana,” kata Munaji kemarin.
Menurut dia, saat ini banyak warga di dusun resah dan khawatir semburan gas itu berbahaya seperti yang terjadi di Sidoarjo. Namun, Munaji mengaku telah meminta warga tenang karena sejauh ini masih akan diteliti. Dia meyakini semburan gas yang ditemukan tersebut tidak berbahaya. Meski demikian, Munaji tetap meminta dinas terkait, yakni Bagian Sumber Daya Alam Pemkab Pamekasan, segera melakukan penelitian terkait kasus semburan gas itu. Jadi, potensi kandungan gasnya bisa segera diketahui.
“Kalau misalnya kandungan gas potensial untuk dikelola, kan lumayan untuk memenuhi kebutuhan gas di Pamekasan ini,” pungkasnya. Anggota DPRD Pamekasan itu menjelaskan potensi kandungan gas di Desa Pamoroh itu diketahui di Dusun Bujudan, Desa Kecamatan Kadur, Pamekasan. Semburan gas pada sumur milik Mohammad Thoha terjadi sejak digali pada Kamis (18/12) dan dihentikan pada Sabtu (20/12) karena tidak ada sumber airnya.
Namun, saat digali hingga kedalaman 97 meter, penggali sumur mencium bau tidak sedap. Penggalian sumur masih dilanjutkan sampai kedalaman 110 meter. Saat itulah muncul hawa pengap dan berbau seperti bau gas dari dalam sumur. Untuk memastikannya, penggali menyalakan korek api dan benar saja, ternyata gas yang muncul terbakar.
Subairi/Okezone/Ant
(bbg)