Kapolri Baru Harus Pahami Tipologi Masyarakat
A
A
A
JAKARTA - Kapolri baru penggantiJenderalPolSutarmannantinya harus memahami tipologi masyarakat. Pengamat hukum pidana UII Yogyakarta Mudzakkir mengatakan, tantangan, hambatan, dan harapan masyarakat akan berbeda ketika perwira tinggi Polri menjabat kapolri dibandingkan jabatan lainnya.
“Jadi ada tantangan tersendiri, di setiap presiden ada tantangannya,” tandas Mudzakkir diJakarta kemarin. Jika saat ini tren kejahatan banyak dilakukan dalam lingkup multitrans nasional, bukan tidak mungkin di masa akan datang kejahatan akan banyak dilakukan dalam lingkup yang lebih luas.
“Tren kejahatan siber juga semakin besar, ini kan lingkupnya internasional sehingga kerjasama dengan pihak luarpun penting dilakukan,” ujarnya. Sosok kapolri baru, ujarnya, juga harus tegas dan bijaksana dalam memimpin institusinya. Ketegasan diharapkan dapat menjadi tolok ukur penyelesaian sejumlah kasus yang belum terselesaikan di kepolisian, serta dapat juga digunakan untuk mendisiplinkan jajarannya yang selama ini menyimpang dari tugas dan wewenangnya sebagai penegak hukum.
“Kapolri harus bisa membersihkan jajarannya yang tidak profesional karena mereka adalah pintu gerbang penangananhukumpidanayangbisamengontrol bersih atau tidaknya penanganan sebuah kasus,” paparnya. Mudzakkir pun sepakat apabila kapolri baru bisa memperkuat pola komunikasi dengan institusi lain, sehingga kejadian ketegangan yang melibatkan Polri dengan TNI tidak terulang kembali.
“Pola komunikasi harus tegas dan bijaksana. Bagaimana kerja sama antara pimpinanTNI dan Polri terus dijalin dengan prinsip tanpa harus merendahkan martabat satu sama lain,” ujarnya. Sejauh ini sejumlah jenderal disebut-sebut menjadi kandidat kuat menggantikan Jenderal Pol Sutarman. Mereka adalah Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti, Kalemdikpol Polri Komjen Pol Budi Gunawan, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono, Kadiv Propam Polri Irjen Pol Syafruddin, dan Gubernur AkpolIrjen Pol Pudji Hartanto.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch NetaSPane mengatakan, institusi Polri tinggal menunggu saja keputusan presiden untuk pergantian kapolri. Apalagi, ujarnya, tinggal beberapa hari ke depan saja keputusan itu akan dikeluarkan oleh presiden. “Polri tinggal menghitung hari untuk mendapatkan kapolri baru pengganti Jenderal Pol Sutarman,” ungkapnya. MenurutNeta, calonyang layak diangkat menjadi kapolri adalahjenderalbintangtiga.
Dian ramdhani/Alfian faisal
“Jadi ada tantangan tersendiri, di setiap presiden ada tantangannya,” tandas Mudzakkir diJakarta kemarin. Jika saat ini tren kejahatan banyak dilakukan dalam lingkup multitrans nasional, bukan tidak mungkin di masa akan datang kejahatan akan banyak dilakukan dalam lingkup yang lebih luas.
“Tren kejahatan siber juga semakin besar, ini kan lingkupnya internasional sehingga kerjasama dengan pihak luarpun penting dilakukan,” ujarnya. Sosok kapolri baru, ujarnya, juga harus tegas dan bijaksana dalam memimpin institusinya. Ketegasan diharapkan dapat menjadi tolok ukur penyelesaian sejumlah kasus yang belum terselesaikan di kepolisian, serta dapat juga digunakan untuk mendisiplinkan jajarannya yang selama ini menyimpang dari tugas dan wewenangnya sebagai penegak hukum.
“Kapolri harus bisa membersihkan jajarannya yang tidak profesional karena mereka adalah pintu gerbang penangananhukumpidanayangbisamengontrol bersih atau tidaknya penanganan sebuah kasus,” paparnya. Mudzakkir pun sepakat apabila kapolri baru bisa memperkuat pola komunikasi dengan institusi lain, sehingga kejadian ketegangan yang melibatkan Polri dengan TNI tidak terulang kembali.
“Pola komunikasi harus tegas dan bijaksana. Bagaimana kerja sama antara pimpinanTNI dan Polri terus dijalin dengan prinsip tanpa harus merendahkan martabat satu sama lain,” ujarnya. Sejauh ini sejumlah jenderal disebut-sebut menjadi kandidat kuat menggantikan Jenderal Pol Sutarman. Mereka adalah Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti, Kalemdikpol Polri Komjen Pol Budi Gunawan, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono, Kadiv Propam Polri Irjen Pol Syafruddin, dan Gubernur AkpolIrjen Pol Pudji Hartanto.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch NetaSPane mengatakan, institusi Polri tinggal menunggu saja keputusan presiden untuk pergantian kapolri. Apalagi, ujarnya, tinggal beberapa hari ke depan saja keputusan itu akan dikeluarkan oleh presiden. “Polri tinggal menghitung hari untuk mendapatkan kapolri baru pengganti Jenderal Pol Sutarman,” ungkapnya. MenurutNeta, calonyang layak diangkat menjadi kapolri adalahjenderalbintangtiga.
Dian ramdhani/Alfian faisal
(bbg)