UNDP Serahkan Pengelolaan Sampah Aceh-Sumut

Kamis, 25 Desember 2014 - 13:13 WIB
UNDP Serahkan Pengelolaan Sampah Aceh-Sumut
UNDP Serahkan Pengelolaan Sampah Aceh-Sumut
A A A
JAKARTA - Program Pengembangan Perserikatan Bangsa- Bangsa (UNDP) menyerahkan aset Program Pengelolaan Sampah Pemulihan Tsunami (TRWMP) kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Pemerintah Daerah Aceh dan Sumatera Utara.

“Kegiatan TRWMP di Aceh dan Sumatera Utara ini telah dimulai sejak 2011 dan selesai dilakukan pada 2014,” kata Direktur Jenderal Cipta Karya Kemenpupera Imam Ernawi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu. Imam menjelaskan, TRWMP meliputi serangkaian kegiatan baik fisik maupun nonfisik yang ditujukan semata-mata antara lain untuk meningkatkan sistem pengelolaan persampahan melalui peningkatan kapasitas pengelola yaitu pemerintah daerah terkait.

Program itu juga dilakukan dalam rangka peningkatan kapasitas masyarakat, hingga peningkatan sarana dan prasarana infrastruktur persampahan. Dia memaparkan, pelaksanaan serah terima aset ini juga akan mendukung kebijakan Kementerian PU-Pera yang telah merancang program permukiman berkelanjutan 100-0-100, yaitu 100% akses air minum, mengurangi kawasan kumuh hingga 0%, dan menyediakan 100% akses sanitasi hingga 2019.

Pelayanan persampahan merupakan salah satu pelayanan sanitasi yang sangat penting demi terwujudnya lingkungan permukiman dan kawasan yang sehat dan layak huni. “Dengan adanya perjanjian pinjam pakai ini nantinya pemda bisa segera mengalokasikan pendanaannya untuk mengoperasikan pengelolaan sampah ke TPA (tempat pembuangan akhir) dan memelihara infrastruktur yang sudah terbangun,” katanya.

Imam juga mengutarakan harapan agar pemda bisa memaksimalkan hasil dari kegiatan TRWMP yang sudah dilakukan di masing-masing daerah serta mengoperasikan infrastruktur yang sudah terbangun sehingga bisa bermanfaat bagi peningkatan pengelolaan persampahan. Sebanyak 35 duta besar dan diplomat, pejabat negara sahabat, serta perwakilan 34 lembaga swadaya masyarakat (LSM) internasional dipastikan menghadiri refleksi 10 tahun bencana tsunami yang melanda Aceh, 26 Desember 2004.

“Sejauh ini kami sudah menerima konfirmasi kesediaan 35 perwakilan negara dan 34 lembaga internasional akan hadir pada refleksi 10 tahun tsunami,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Muhammad Reza Pahlevi di Banda Aceh, Selasa (16/12).

Reza menjelaskan, berbagai agenda, termasuk pergelaran budaya, telah disiapkan dalam rangka refleksi 10 tahun mengenang bencana tsunami yang telah menyebabkan lebih dari 200.000 jiwa penduduk Aceh hilang dan meninggal dunia.

M ridwan/Ant
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0998 seconds (0.1#10.140)