MUI Minta Pemerintah Tak Intervensi Parpol

Rabu, 24 Desember 2014 - 14:17 WIB
MUI Minta Pemerintah...
MUI Minta Pemerintah Tak Intervensi Parpol
A A A
JAKARTA - Kisruh yang terjadi di Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ditengarai akibat perlakuan pemerintah yang tidak adil. Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta pemerintah tidak melakukan intervensi kepada parpol.

Ketua Umum MUI Din Syamsuddin mengatakan, jika sekali saja pemerintah mengintervensi parpol, dampaknya bisa berupa kekacauan. Bukan hanya parpol, melainkan juga terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara. Din menilai sikap pemerintah yang terkesan tidak fair itu bisa seperti bom waktu yang sewaktu-waktu bisa meledak.

“Saya menengarai (tidak adil), tapi mungkin saya salah. Nah, ini saya minta jangan diteruskan terutama pada partaipartai lain,” jelas Ketua Umum PP Muhammadiyah itu pada seminar nasional Halaqah Kebangsaan bertajuk “Refleksi Akhir Tahun FPPP MPR RI: Penguatan Peran Sosial Politik Ekonomi” di Gedung MPR, Senayan, Jakarta, kemarin. Menurut Din, seyogianya urusan internal parpol dan ormas diserahkan kepada organisasi masing-masing.

Jangan sampai negara ikut campur dalam urusan internal parpol dan ormas karena sangat berbahaya. Din juga menawarkan diri untuk menjadi penengah islah antara dua kubu di PPP. Menurutnya, PPP sebagai parpol Islam seyogianya menekankan persatuan seperti yang diajarkan Islam.

Tidak lupa Din mendorong agar dua kubu di PPP, yakni Djan Faridz dan Romahurmuziy, yang tengah berkonflik segera melakukan islah. “Kalau misalnya MUI diperlukan, tentu kita dengan senang hati membantu,” tandasnya. Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan, realita politik menunjukkan bahwa basis suara Islam memang terpecah sehingga perolehan suara parpol Islam dalam setiap pemilu cenderung menurun.

Ironisnya PPP sebagai satu-satunya parpol berasas Islam justru ditimpa perpecahan. Dia berharap PPP bisa segera bersatu kembali. Di sisi lain, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PPP kubu Djan Faridz, Dimyati Natakusumah menyambut baik tawaran Din Syamsuddin yang hendak menjadi penengah di PPP. “Pak Din orang baik. Alhamdulillah diterima dengan baik sebagai penengah. Di internal PPP (penengah) ada Mbah Moen, kalau eksternal ya alim ulama,” kata Dimyati dikesempatan yang sama.

Kiswondari
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0647 seconds (0.1#10.140)