Visi - Speed, Kunci Sukses Wirausaha
A
A
A
BATAM - Harapan Indonesia menjadi negara maju bisa lekas terwujud jika jumlah pengusaha atau wirausaha (entrepreneur) meningkat signifikan. Sayangnya, hingga kini rasio kewirausahaan di Indonesia belum menyentuh angka ideal 2% dari populasi.
CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) mengatakan, kewirausahaan sebagai salah satu pilar ekonomi Indonesia harus terus didorong dan dikembangkan secara serius. Untuk meningkatkan jumlah pengusaha, pemerintah harus memberikan kesempatan dan fasilitasi bagi pengusaha-pengusaha baru maupun pemula (startup) misalnya dengan memberikan insentif untuk sektor industri tertentu.
“Pengusaha baru atau pemula ini kan belum berpengalaman, jadi harus diberi kemudahan supaya bisa memulai usahanya. Kemudahan itu bisa berupa peraturan dan akses ke dana murah,” ucap HT saat memberi kuliah umum di Universitas Batam (Uniba), Kepulauan Riau, kemarin. HT mengingatkan pentingnya memiliki visi dalam memulai bisnis.
Salah satunya kemampuan untuk memetakan jalan bisnis ke depan. “Indonesia punya prospek luar biasa. Kita harus punya visi untuk menjadi entrepreneur,” ujar HT. HT pun berbagi pengalamannya merintis usaha hingga kini sukses dengan bisnis media, lembaga keuangan, dan beberapa bisnis lain. Selain visi, dua kunci lain suksesnya adalah kualitas dan kecepatan (speed ).
“Dalam perjalanan hidup, saya selalu mencoba fokus pada kualitas,” ujarnya. Hal yang tak kalah penting, HT menambahkan, untuk menjadi entrepreneur juga harus memiliki misi. Misalkan saja ingin menjadi apa, terjun di bidang apa, harus tahu apa tujuannya. Tidak menjadi follower juga merupakan karakter yang harus dimiliki seorang entrepreneur.
Dia mencontohkan perusahaan properti di Indonesia banyak yang membangun apartemen, mal, ataupun perkantoran. Jika hanya mengikuti dengan membangun properti semacam itu, tentunya perkembangan usaha tidak akan melebihi perusahaan properti yang ada.
Karena itulah, MNC Group membangun properti yang berhubungan dengan bisnis media seperti membangun theme park di Lido, Jawa Barat, dan kawasan pariwisata terpadu di Bali. Agar jumlah entrepreneur di Indonesia terus bertambah, dukungan tentunya dibutuhkan. Dia memberikan contoh saat ini banyak sekali usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Indonesia yang memerlukan bantuan pendanaan.
Namun, bunga yang dikenakan perbankan sangat tinggi. “Justru harusnya lebih murah untuk mereka supaya mereka yang mikro menjadi kecil. Kecil menjadi menengah. Menengah menjadi besar,” papar HT. Dengan banyak pengusaha, pengangguran di negeri ini akan berkurang. Di Tanah Air berbagai jenis usaha masih potensial untuk dikembangkan karena Indonesia mempunyai potensi yang berlimpah seperti laut yang kaya, tanah subur, sumber daya alam, serta sumber daya manusia.
“Menurut saya, kewirausahaan bukan hanya menjadi tuntutan lagi karena pelakunya punya potensi yang menjanjikan,” tuturnya. Sementara itu, Rektor Uniba Novirman Jamarun berharap kehadiran HT akan memacu semangat entrepreneur di dalam diri para mahasiswa. “Pak HT akan memacu mahasiswa Uniba menjadi pebisnis sukses. Pak HT sudah dikenal pebisnis yang sukses di usia muda,” ungkapnya.
Chandra gunawan
CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) mengatakan, kewirausahaan sebagai salah satu pilar ekonomi Indonesia harus terus didorong dan dikembangkan secara serius. Untuk meningkatkan jumlah pengusaha, pemerintah harus memberikan kesempatan dan fasilitasi bagi pengusaha-pengusaha baru maupun pemula (startup) misalnya dengan memberikan insentif untuk sektor industri tertentu.
“Pengusaha baru atau pemula ini kan belum berpengalaman, jadi harus diberi kemudahan supaya bisa memulai usahanya. Kemudahan itu bisa berupa peraturan dan akses ke dana murah,” ucap HT saat memberi kuliah umum di Universitas Batam (Uniba), Kepulauan Riau, kemarin. HT mengingatkan pentingnya memiliki visi dalam memulai bisnis.
Salah satunya kemampuan untuk memetakan jalan bisnis ke depan. “Indonesia punya prospek luar biasa. Kita harus punya visi untuk menjadi entrepreneur,” ujar HT. HT pun berbagi pengalamannya merintis usaha hingga kini sukses dengan bisnis media, lembaga keuangan, dan beberapa bisnis lain. Selain visi, dua kunci lain suksesnya adalah kualitas dan kecepatan (speed ).
“Dalam perjalanan hidup, saya selalu mencoba fokus pada kualitas,” ujarnya. Hal yang tak kalah penting, HT menambahkan, untuk menjadi entrepreneur juga harus memiliki misi. Misalkan saja ingin menjadi apa, terjun di bidang apa, harus tahu apa tujuannya. Tidak menjadi follower juga merupakan karakter yang harus dimiliki seorang entrepreneur.
Dia mencontohkan perusahaan properti di Indonesia banyak yang membangun apartemen, mal, ataupun perkantoran. Jika hanya mengikuti dengan membangun properti semacam itu, tentunya perkembangan usaha tidak akan melebihi perusahaan properti yang ada.
Karena itulah, MNC Group membangun properti yang berhubungan dengan bisnis media seperti membangun theme park di Lido, Jawa Barat, dan kawasan pariwisata terpadu di Bali. Agar jumlah entrepreneur di Indonesia terus bertambah, dukungan tentunya dibutuhkan. Dia memberikan contoh saat ini banyak sekali usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Indonesia yang memerlukan bantuan pendanaan.
Namun, bunga yang dikenakan perbankan sangat tinggi. “Justru harusnya lebih murah untuk mereka supaya mereka yang mikro menjadi kecil. Kecil menjadi menengah. Menengah menjadi besar,” papar HT. Dengan banyak pengusaha, pengangguran di negeri ini akan berkurang. Di Tanah Air berbagai jenis usaha masih potensial untuk dikembangkan karena Indonesia mempunyai potensi yang berlimpah seperti laut yang kaya, tanah subur, sumber daya alam, serta sumber daya manusia.
“Menurut saya, kewirausahaan bukan hanya menjadi tuntutan lagi karena pelakunya punya potensi yang menjanjikan,” tuturnya. Sementara itu, Rektor Uniba Novirman Jamarun berharap kehadiran HT akan memacu semangat entrepreneur di dalam diri para mahasiswa. “Pak HT akan memacu mahasiswa Uniba menjadi pebisnis sukses. Pak HT sudah dikenal pebisnis yang sukses di usia muda,” ungkapnya.
Chandra gunawan
(bbg)