Perempuan Masih Jadi Korban Kasus Kekerasan Berkedok Agama
A
A
A
JAKARTA - Kaum perempuan menjadi pihak yang paling merugi dalam kasus kekerasan berkedok agama dan keyakinan.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Pelapor Khusus Kominas Nasional Perempuan tentang Kekerasan dalam Konteks Pelanggaran dan Hak Kebebasan Beragama, Shinta Nuriyah Wahid di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (22/12/2014).
"Kekerasan yang dialami perempuan bukan saja kekerasan psikis, tetapi fisik, ekomoni dan kekerasan seksual," ujar Shinta.
Shinta mengatakan hal ini dalam memperingati Hari Ibu pada 22 Desember 2014.
Dia mengatakan konflik bernuansa agama kerap kali menimbulkan trauma panjang bagi korban termasuk bagi kalangan ibu dan anak-anak.
"Faktor kekerasan yang paling mengalami, paling merasakan adalah kaum perempuan, dari yang kebanyakan orang bayangkan selama ini," tuturnya.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Pelapor Khusus Kominas Nasional Perempuan tentang Kekerasan dalam Konteks Pelanggaran dan Hak Kebebasan Beragama, Shinta Nuriyah Wahid di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (22/12/2014).
"Kekerasan yang dialami perempuan bukan saja kekerasan psikis, tetapi fisik, ekomoni dan kekerasan seksual," ujar Shinta.
Shinta mengatakan hal ini dalam memperingati Hari Ibu pada 22 Desember 2014.
Dia mengatakan konflik bernuansa agama kerap kali menimbulkan trauma panjang bagi korban termasuk bagi kalangan ibu dan anak-anak.
"Faktor kekerasan yang paling mengalami, paling merasakan adalah kaum perempuan, dari yang kebanyakan orang bayangkan selama ini," tuturnya.
(dam)