Negeri Multi Bencana

Jum'at, 19 Desember 2014 - 13:13 WIB
Negeri Multi Bencana
Negeri Multi Bencana
A A A
Bencana longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah seakan mengingatkan kembali kepada kita bahwa Indonesia adalah negara kepulauan yang rawan terhadap terjadinya beragam bencana. Banjir, longsor, gunung meletus, gempa bumi, tsunami, putting beliung, kekeringan dan kebakaran lahan bisa datang sewaktu-waktu.

Wilayah rawan banjir dan longsor :

01.Bangka Belitung
02.Jambi
03.Jawa Barat di sekitar Sungai Citarum
04.Jawa Tengah di wilayah sekitar Sungai
05.Tutang, Serang, Wusi dan Juwana
06.Bengawan Solo
07.Yogyakarta
08.Jawa Timur di sekitar Bengawan Solo
09.Banten yang berada di sepanjang
10.Ciujung dan Cimandiri
11.Bali
12.Kalimantan Selatan
13.Gorontalo
14.Sulawesi Tengah
15.Sulawesi Selatan
16.Jakarta yang meliputi daerah-daerah di sekitar Sungai Ciliwung dan Cisadane 17.Banjir lahar dingin di antaranya di sekitar Gunung Merapi Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Gunung Lokon Sulut, dan Semeru Jatim
18.Banjir bandang di sekitar Sumatera Barat, Jawa bagian tengah hingga selatan, serta Sulawesi

Wilayah rawan gempa

01.Aceh
02.Sumatera Utara
03.Sumatera Barat
04.Bengkulu
05.Lampung
06.Banten
07.Jawa Tengah
08.DIYJawa Timur
09.Sulawesi Utara
10.Sulawesi Selatan
11.Maluku Utara
12.Maluku Selatan
13.Biak
14.Yapen
15.Fak-fak
16.Balikpapan

Rawan tsunami

01.Aceh
02.Sumatera Barat
03.Banten
04.Jawa Barat
05.Jawa Tengah
06.Jawa Timur
07.Bali
08.Nusa Tenggara Barat
09.Sulawesi Selatan
10.Maluku
11.Maluku Utara
12.Papua

Rawan putting beliung

01.Sumatera
02.Jawa
03.Bali
04.Lampung
05.Riau
06.Sumatera Selatan
07.Kalimantan Selatan
08.Kalimantan Tengah
09.Aceh
10.Sumatera Utara
11.Sumatera Barat
12.Maluku Utara
13.Papua

Rawan kekeringan

01.Riau
02.Jambi
03.Sumatera Selatan
04.Sumatera Utara
05.Kalimantan Timur
06.Kalimantan Tengah
07.Kalimantan Selatan
08.Kalimantan Barat

Rawan gunung meletus

01.Dataran Dieng Sumber ancaman pegunungan Dieng
02.Ternate Sumber ancaman Gunung Gamalama
03.Bitung, Sulut Sumber ancaman Gunung Tangkoko
04.Kotamobagu, Sulut Sumber ancaman Gunung Ambang
05.Cimahi, Jawa Barat Sumber ancaman Gunung Tangkuban Parahu
06.Garut, Jawa Barat Sumber ancaman Gunung Guntur, Papandayan, dan Galunggung
07.Bogor, Jawa Barat Sumber ancaman: Gunung Gede, Salak
08.Manado, Sulawesi Utara Sumber ancaman Gunung Mahawu, Lokon-Empung 09.Sukabumi, Jawa Barat Sumber ancaman Gunung Gede, Salak
10.Batu, Jawa Timur Sumber ancaman Gunung Arjuno-Welirang, Kelud
11.Kota Yogyakarta Sumber ancaman Gunung Merapi
12.Boyolali, Jawa Tengah Ancaman dari Gunung Merapi
13.Bandung, Jawa Barat Ancaman dari Gunung Tangkuban Parahu
14.Tasikmalaya, Jawa Barat Ancaman dari Gunung Galunggung.
15.Cianjur, Jawa Barat Ancaman dari Gunung Gede
16.Magelang, Jawa Tengah Sumber ancaman dari Gunung Sumbing dan Merapi 17.Sleman, Yogyakarta Sumber ancaman Gunung Merapi
18.Malang, Jawa Timur Ancaman Gunung Arjuno-Welirang.
19.Blitar, Jawa Timur Ancaman Gunung Kelud
20.Lumajang, Jawa Timur Ancaman Gunung Lamongan
21.Purwokerto, Jawa Tengah Ancaman Gunung Slamet
22.Salatiga, Jawa Tengah Ancaman dari Gunung Merapi
23.Klaten, jawa Tengah Sumber ancaman Gunung Merapi
24.Cirebon, Jawa Barat Sumber ancaman Gunung Ciremai

Persoalan Penanganan Bencana

01.Tak berjalannya implementasi Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana.
02.Tumpang tindihnya Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 dengan Undang-Undang nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Undang-undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengeloaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil dan Lingkungan Hidup. Dari sisi regulasi tata kelola keuangan penanggulangan masih menghadapi persoalan serius.
03.Masalah perencanaan dan pelaksanaan atas Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana dalam kenyataannya merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh berbagai sektor.
04.Imbasnya BNPB sebagai badan yang khusus menangani bencana mengalami kesulitan dalam menjalankan fungsi koordinasi.
05.Permasalahan tentang pendanaan hal-hal yang terkait dengan sumber-sumber pendanaan dam penggunaannya.

Bencana Dalam Angka

01.Terjadi 1.136 kejadian bencana banjir, longsor dan puting beliung.
02.Lebih 1,7 juta jiwa mengungsi dan menderita dan lebih dari 25.000 rumah rusak
03.Total jumlah orang tewas sebanyak 355 orang
04.Provinsi yang paling banyak korban tewas dan hilang adalah DKI Jakarta yakni mencapai 21 orang.
05.Selama kurun waktu 1815-2014 terdapat 8.501 kejadian banjir dan longsor cukup besar.
06.Dampak dari banjir dan longsor itu tercatat sebanyak 31.432 orang tewas, 20,7 juta orang mengungsi dan menderita, dan ratusan ribu rumah rusak
07.Kerugian dan kerusakan banjir dan longsor sepanjang tahun 2014 mencapai Rp 30 triliun.
08.Rinciannya, kerugian akibat banjir Jakarta sebesar Rp 5 triliun, kerugian banjir dan longsor di 16 kabupaten/kota di Jateng sebesar Rp 2,01 triliun, dan banjir bandang di Sulawesi Utara sebesar Rp 1,4 triliun.
09.Kerugian dan kerusakan banjir di Pantura Jawa (dari Banten-Jabar-Jateng dan Jatim) sebesar Rp 6 triliun.

Belajar Dari Jepang

01.Sistem peringatan bahaya gempa (early warning system) yang dimiliki Jepang merupakan yang terbaik di dunia
02.Bangunan-bangunan dirancang tahan gempa
03.Manajemen bencana diajarkan sejak tingkat dasar hingga perguruan tinggi
04.Jepang membentuk Kementrian Penanganan Bencana (Disaster Management Ministry) yang setiap tahunnya memiliki anggaran beratus-ratus miliar
05.5% dari APBN mereka wajib untuk membiayai antisipasi bencana
06.Jepang membuat jalur-jalur evakuasi gempa yang modern
07.Subway kereta api dan reaktor nuklir langsung mati otomatis begitu ada gempa 08.Sekitar 4 juta lift di gedung tinggi juga langsung berhenti begitu gempa terjadi

Sumber: Data BNPB per 1 Januari hingga 27 November 2014
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6056 seconds (0.1#10.140)