Polisi Tembak Mati Penyandera Anak
A
A
A
GRESIK - Aksi penyanderaan bak adegan film aksi terjadi di depan markas Komando Distrik Militer (Kodim) 0817 Gresik, Jalan RA Kartini, Gresik, Jawa Timur, kemarin.
Korban siswi SD Negeri 2 Tlogopatut, Kecamatan Kebomas selamat setelah pelaku ditembak mati. Drama penyanderaan itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Awalnya pelaku, Fuad Ahmad S, 34, terlihat mondar-mandir di depan Kodim 0817 Gresik. Tiba-tiba warga asal Desan, Kecamatan Bembek, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat tersebut menyeberang Jalan Raya RA Kartini dan masuk ke SD Negeri 2 Tlogopatut, yang lokasinya di depan Kodim 0817.
Saat bersamaan, sekolah sedang waktu istirahat. Para siswa SD Negeri 2 Tlogopatut keluar kelas untuk bermain. Saat itulah pelaku menyandera Zariyani Putri Agustin, 9, dari belakang. Korban yang masih duduk di bangku kelas IV itu didekap dengan tangan kiri dan tangan kanan memegang pisau dapur. Berhasil menyandera korban, pelaku yang kini tinggal di Mojokerto itu berjalan ke badan Jalan RA Kartini, tepatnya depan markas Kodim 0817.
Sambil membopong korban dengan mengancam pisau, pelaku berteriak minta tolong dan minta perlindungan kepada anggota Kodim 0817 karena dia diancam akan dibunuh lawan judi bolanya. Pelaku juga hanya ingin bertemu Komandan Kodim 0817 Gresik Letkol Awang Pramila Loviantara agar dapat menolongnya dari ancaman pembunuhan lawan main judinya.
“Bila ada yang mendekat, anak ini (menunjuk) akan saya bunuh. Saya hanya ingin ketemu komandan,” ancam pelaku saat ada yang mendekatinya. Kapten Arhanud Suwanto berhasil membujuk pelaku dengan masuk ke ruang Kodim. Kendati begitu, pelaku tetap membekap korban dengan ancaman pisau dapur diarahkan ke dadanya.
Akhirnya tim gabungan Polsek dan Polres Gresik dipimpin Wakapolres Kompol Alfian Nurrizal datang ke Kodim. Melalui Kapten Suwanto, pelaku minta disediakan satu mobil untuk mengantarnya ke Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Mobil patroli pun membawa pelaku keluar markas Kodim 0817 dan melintasi Jalan RA Kartini menuju Jalan Veteran selanjutnya ke arah Surabaya.
Namun, di depannya ada anggota Tim Buser Polres Gresik berpakaian preman dan menggunakan roda empat dan dua. Bahkan, di belakang juga diikuti tiga lapis anggota tim buser. Sebelum lampu merah perempatan Jalan Veteran dengan Jalan Kapten Dharma Soegondo, mobil yang ditumpangi anggota buser dibuat seolah-olah mogok. Akibatnya, mobil patroli pengangkut pelaku dan korban juga ikut berhenti.
Anggota pun mendekati pelaku dan menembakkan peluru sebagai peringatan. Namun, peringatan itu justru membuat pelaku marah. Bahkan, sempat melukai korban dengan menusukkan pucuk pisau ke dada korban. Anggota pun kian mendekat dan melakukan tembakan peringatan untuk kedua kalinya. Akhirnya pisau pelaku renggang dan korban berhasil ditarik ke luar mobil.
Tak terima saat hendak ditangkap anggota polisi, pelaku melakukan perlawanan dengan senjata tajam, akhirnya ditembak bagian dada dekat leher dan kepalanya. Pelaku pun tewas tersungkur. Kapolres Gresik AKBP E Zulpan melalui Wakapolres Kompol Alfian Nurrizal menjelaskan, penangkapan tersangka sudah direncanakan dengan melakukan rekayasa, yaitu menghambat mobil patroli yang membawa korban dan pelaku.
“Akhirnya, pelaku dapat dijinakkan dengan menembak. Kalau tidak ditembak, pelaku melakukan perlawanan,” ujarnya. Sedangkan kondisi korban sendiri dirawat di RS Semen Gresik. Selain masih mengalami trauma dari kejadian itu, secara fisik korban juga mengalami luka di leher sepanjang 2 sentimeter. Diduga luka itu akibat gesekan pisau saat diancamkan pelaku ke leher korban.
Ashadi ik
Korban siswi SD Negeri 2 Tlogopatut, Kecamatan Kebomas selamat setelah pelaku ditembak mati. Drama penyanderaan itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Awalnya pelaku, Fuad Ahmad S, 34, terlihat mondar-mandir di depan Kodim 0817 Gresik. Tiba-tiba warga asal Desan, Kecamatan Bembek, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat tersebut menyeberang Jalan Raya RA Kartini dan masuk ke SD Negeri 2 Tlogopatut, yang lokasinya di depan Kodim 0817.
Saat bersamaan, sekolah sedang waktu istirahat. Para siswa SD Negeri 2 Tlogopatut keluar kelas untuk bermain. Saat itulah pelaku menyandera Zariyani Putri Agustin, 9, dari belakang. Korban yang masih duduk di bangku kelas IV itu didekap dengan tangan kiri dan tangan kanan memegang pisau dapur. Berhasil menyandera korban, pelaku yang kini tinggal di Mojokerto itu berjalan ke badan Jalan RA Kartini, tepatnya depan markas Kodim 0817.
Sambil membopong korban dengan mengancam pisau, pelaku berteriak minta tolong dan minta perlindungan kepada anggota Kodim 0817 karena dia diancam akan dibunuh lawan judi bolanya. Pelaku juga hanya ingin bertemu Komandan Kodim 0817 Gresik Letkol Awang Pramila Loviantara agar dapat menolongnya dari ancaman pembunuhan lawan main judinya.
“Bila ada yang mendekat, anak ini (menunjuk) akan saya bunuh. Saya hanya ingin ketemu komandan,” ancam pelaku saat ada yang mendekatinya. Kapten Arhanud Suwanto berhasil membujuk pelaku dengan masuk ke ruang Kodim. Kendati begitu, pelaku tetap membekap korban dengan ancaman pisau dapur diarahkan ke dadanya.
Akhirnya tim gabungan Polsek dan Polres Gresik dipimpin Wakapolres Kompol Alfian Nurrizal datang ke Kodim. Melalui Kapten Suwanto, pelaku minta disediakan satu mobil untuk mengantarnya ke Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Mobil patroli pun membawa pelaku keluar markas Kodim 0817 dan melintasi Jalan RA Kartini menuju Jalan Veteran selanjutnya ke arah Surabaya.
Namun, di depannya ada anggota Tim Buser Polres Gresik berpakaian preman dan menggunakan roda empat dan dua. Bahkan, di belakang juga diikuti tiga lapis anggota tim buser. Sebelum lampu merah perempatan Jalan Veteran dengan Jalan Kapten Dharma Soegondo, mobil yang ditumpangi anggota buser dibuat seolah-olah mogok. Akibatnya, mobil patroli pengangkut pelaku dan korban juga ikut berhenti.
Anggota pun mendekati pelaku dan menembakkan peluru sebagai peringatan. Namun, peringatan itu justru membuat pelaku marah. Bahkan, sempat melukai korban dengan menusukkan pucuk pisau ke dada korban. Anggota pun kian mendekat dan melakukan tembakan peringatan untuk kedua kalinya. Akhirnya pisau pelaku renggang dan korban berhasil ditarik ke luar mobil.
Tak terima saat hendak ditangkap anggota polisi, pelaku melakukan perlawanan dengan senjata tajam, akhirnya ditembak bagian dada dekat leher dan kepalanya. Pelaku pun tewas tersungkur. Kapolres Gresik AKBP E Zulpan melalui Wakapolres Kompol Alfian Nurrizal menjelaskan, penangkapan tersangka sudah direncanakan dengan melakukan rekayasa, yaitu menghambat mobil patroli yang membawa korban dan pelaku.
“Akhirnya, pelaku dapat dijinakkan dengan menembak. Kalau tidak ditembak, pelaku melakukan perlawanan,” ujarnya. Sedangkan kondisi korban sendiri dirawat di RS Semen Gresik. Selain masih mengalami trauma dari kejadian itu, secara fisik korban juga mengalami luka di leher sepanjang 2 sentimeter. Diduga luka itu akibat gesekan pisau saat diancamkan pelaku ke leher korban.
Ashadi ik
(bbg)