Ngawangun Lembur Wujudkan Pemerataan Kesejahteraan
A
A
A
PEMERINTAHAN Utje-Acep menjadikan ungkapan“Ngawangun Lembur” menjadi konsep pembangunan Kuningan selama kepemimpinan hingga 2018 mendatang.
Makna dari ungkapan tersebut menitik beratkan pemerataan pembangunan ekonomi sekaligus kesejahteraan dalam bentuk menyebar pusat-pusat pembangunan ke desa-desa sehingga kemajuan yang dikota dan desa akan berjalan seiring, harmonis,dan saling menguatkan. Sejumlah program pembangunan dengan misi “Ngawangun Lembur” telah dan akan terus ditangani secara bertahap,berkelanjutan dan komprehensif.
Salah satunya dalam hal infrastruktur, Pemkab Kuningan ditahun ini telah meluncurkan Program Penataan Lingkungan Pemukiman dan Perumahan (PLPP)sebagai kelanjutan dari Program Penataan Lingkungan Pemukiman Kota (PLPK) dan program KawasanTerpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D). Tidak tanggung-tanggung, sebanyak 165 desa dalam 32 kecamatan ditetapkan sebagai sasaran dengan anggaran total Rp 21miliar.
Dana tersebut wajib dipergunakan untuk menata lingkungan desa-desa seperti jalan lingkungan, drainase,senderan,airbersih, MCK dan lain-lain.
“Program PLPP lahir akibat kurang tertatanya infrastruktur lingkungan perdesaan.Oleh karena itu perlu ada penataan secara bertahap,berkelanjutan dan komprehensif agar tidak sampai menimbulkan kawasan kumuh yang dampaknya tidak hanya bagi desa tersebut namun juga kelangsungan pembangunanKabupaten Kuningan,”ujar Utje didampingi Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya (DTRCK)KuninganLili Suherli.
Program PLPP diharapkan mampu meningkatkan kualitas infrastruktur lingkungan yang tertata, teratur,indah,dan memenuhi rencana detail tata ruang kabupaten dan syarat sehat lingkungan.Dengan demikian, dari infrastruktur lingkungan permukiman perdesaan yang tertata tersebut dapat menumbuhkan gairah kehidupan masyarakatnya dalam meningkatkan gerak perekonomian,kesehatan dan pendidikan yang lebih baik.
“Melalui program ini merupakan upaya keras pemkab dalam hal pengentasan kemiskinan,sekaligus memberikan pengaruh positif pada pengembangan potensi desa. Kami yakin dari terbangunnya kualitas infrastruktur lingkungan pedesaan maupun perkotaan,akan juga berpengaruh positif terhadap pengembangan potensi desa,” ungkap Utje.
Dari sektor infrastruktur jalan,Pemkab Kuningan mempunyai program Pembangunan Jalan Bersama Masyarakat ( PJBM).Ditahun 2014 ini telah terlaksana pembangunan untuk 140 desa yang tersebar di 32 Kecamatan dengan total anggaran mencapai Rp4miliar dari APBD Kuningan. Program PJBM merupakan salah satu program unggulan Kabupaten Kuningan dalam mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur jalan hingga pelosok desa.
Program yang telah berjalan sejak10 tahun tersebut,kali ini menyentuh 140 desa berupa pembangunan jalan sepanjang 67 km,tembok penahan tebing (TPT) sepanjang 2.612 meter, saluran drainase sepanjang 1.189 meter,gorong-gorong di lima titik dan tujuh buah jembatan.
Mohamad taufik
Makna dari ungkapan tersebut menitik beratkan pemerataan pembangunan ekonomi sekaligus kesejahteraan dalam bentuk menyebar pusat-pusat pembangunan ke desa-desa sehingga kemajuan yang dikota dan desa akan berjalan seiring, harmonis,dan saling menguatkan. Sejumlah program pembangunan dengan misi “Ngawangun Lembur” telah dan akan terus ditangani secara bertahap,berkelanjutan dan komprehensif.
Salah satunya dalam hal infrastruktur, Pemkab Kuningan ditahun ini telah meluncurkan Program Penataan Lingkungan Pemukiman dan Perumahan (PLPP)sebagai kelanjutan dari Program Penataan Lingkungan Pemukiman Kota (PLPK) dan program KawasanTerpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D). Tidak tanggung-tanggung, sebanyak 165 desa dalam 32 kecamatan ditetapkan sebagai sasaran dengan anggaran total Rp 21miliar.
Dana tersebut wajib dipergunakan untuk menata lingkungan desa-desa seperti jalan lingkungan, drainase,senderan,airbersih, MCK dan lain-lain.
“Program PLPP lahir akibat kurang tertatanya infrastruktur lingkungan perdesaan.Oleh karena itu perlu ada penataan secara bertahap,berkelanjutan dan komprehensif agar tidak sampai menimbulkan kawasan kumuh yang dampaknya tidak hanya bagi desa tersebut namun juga kelangsungan pembangunanKabupaten Kuningan,”ujar Utje didampingi Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya (DTRCK)KuninganLili Suherli.
Program PLPP diharapkan mampu meningkatkan kualitas infrastruktur lingkungan yang tertata, teratur,indah,dan memenuhi rencana detail tata ruang kabupaten dan syarat sehat lingkungan.Dengan demikian, dari infrastruktur lingkungan permukiman perdesaan yang tertata tersebut dapat menumbuhkan gairah kehidupan masyarakatnya dalam meningkatkan gerak perekonomian,kesehatan dan pendidikan yang lebih baik.
“Melalui program ini merupakan upaya keras pemkab dalam hal pengentasan kemiskinan,sekaligus memberikan pengaruh positif pada pengembangan potensi desa. Kami yakin dari terbangunnya kualitas infrastruktur lingkungan pedesaan maupun perkotaan,akan juga berpengaruh positif terhadap pengembangan potensi desa,” ungkap Utje.
Dari sektor infrastruktur jalan,Pemkab Kuningan mempunyai program Pembangunan Jalan Bersama Masyarakat ( PJBM).Ditahun 2014 ini telah terlaksana pembangunan untuk 140 desa yang tersebar di 32 Kecamatan dengan total anggaran mencapai Rp4miliar dari APBD Kuningan. Program PJBM merupakan salah satu program unggulan Kabupaten Kuningan dalam mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur jalan hingga pelosok desa.
Program yang telah berjalan sejak10 tahun tersebut,kali ini menyentuh 140 desa berupa pembangunan jalan sepanjang 67 km,tembok penahan tebing (TPT) sepanjang 2.612 meter, saluran drainase sepanjang 1.189 meter,gorong-gorong di lima titik dan tujuh buah jembatan.
Mohamad taufik
(ars)