BNPB Pasang Rambu Jalur Evakuasi Tsunami di Kulonprogo

Senin, 15 Desember 2014 - 12:08 WIB
BNPB Pasang Rambu Jalur Evakuasi Tsunami di Kulonprogo
BNPB Pasang Rambu Jalur Evakuasi Tsunami di Kulonprogo
A A A
KULONPROGO - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama dengan Badan nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo, Yogyakarta, memasang 120 titik rambu-rambu jalur evakuasi jika terjadi tsunami.

Rambu ini dipasang di sepanjang pesisir Kulonprogo, berupa rambu penunjuk arah atau titik kumpul. “Ada 120 titik yang dipasang di sepanjang pantai dari Temon, Wates, Panjatan, hingga Galur,” jelas koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kulonprogo Sunardi. Rambu jalur evakuasi ini akan memudahkan masyarakat untuk mengungsi atau melakukan titik kumpul.

Mereka akan diarahkan ke tempat lebih tinggi sebagai bagian dari upaya penyelamatan sementara. Kepala BPBD Kulonprogo Untung Waluyo mengatakan, saat ini sudah ada dua desa di pesisir Kulonprogo yang tangguh terhadap bencana. Keduanya adalah Desa Jangkaran di Temon dan Desa Karangwuni di Wates. Seluruh warga juga sudah diberikan sosialisasi dan pemahaman tentang bencana.

Mereka juga dilatih dengan berbagai kegiatan untuk penanganan bencana. BPBD juga telah memasang sirene jika nanti terjadi tsunami. Sirene ini dipasang di beberapa titik yang dikendalikan dari kantor BPBD pusat. Ketika terjadi bencana tsunami, secara otomatis sirene ini akan berbunyi dan warga harus segera menyematkan diri. Sementara di Sleman, sebanyak 76 dusun yang berada di kawasan empat sungai yang berhulu di Gunung Merapi rawan dilanda banjir lahar dingin pada musim hujan saat ini.

Kepala BPBD Kabupaten Sleman Julisetiono Dwi Wasita mengatakan, ke-76 dudun yang rawan dilanda banjir lahar dingin Merapi tersebut terdiri atas 41 dusun yang tersebar di sekitar Sungai Gendol dan Sungai Opak di Kecamatan Cangkringan, Kecamatan Ngemplak, Kecamatan Kalasan, dan Kecamatan Prambanan.

Sementara di sekitar aliran Sungai Kuning dan Sungai Boyong terdapat 35 dusun yang terancam, masing-masing di Kecamatan Pakem, Kecamatan Ngaglik, dan Kecamatan Turi.

Kuntadi/ant
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7775 seconds (0.1#10.140)