Malala Ingin Pakistan-India Sudahi Konflik Agama

Kamis, 11 Desember 2014 - 11:29 WIB
Malala Ingin Pakistan-India...
Malala Ingin Pakistan-India Sudahi Konflik Agama
A A A
ISLAMABAD - Peraih Nobel Perdamaian asal Pakistan, Malala Yousafzai, berharap penghargaannya dapat merekatkan hubungan antara Pakistan dan India. Harapan ini muncul mengingat penghargaan Nobel Perdamaian juga diberikan kepada aktivis asal India, Kailash Satyarthi.

Malala ingin melihat pemimpin India dan Pakistan saling berjabat tangan untuk menghapus ekstremisme serta marginalisasi gender. Gadis berusia 17 tahun ini berharap penghargaan Nobel Perdamaian yang diadapat bersama Satyarthi dapat membuat Pakistan dan India melupakan konflik ras dan agama.

Malala yang seorang muslim Pakistan menginginkan hubungan baiknya dengan Satyarthi seorang Hindu India menjadi pendorong tercipta perdamaian di antara dua negara bertetangga ini. Pakistan yang mayoritas beragama Islam dan India dengan mayoritasHindumemangsering terlibat konflik kekerasan yang berujung kematian.

Konflik itu terjadi karena kurangnya rasa saling menghargai di antara muslim dan Hindu. Komite Nobel mengatakan, kemenangan Malala dan Satyarthi adalah kunci penting dalam perjuangan bersama untuk pendidikan dan melawan ekstremisme. Ekstremisme muncul lantaran ada konflik di antara sekte agama.

Demi mewujudkan Pakistan- India yang lebih damai, baik Malala maupun Satyarthi sepakat mendonasikan hadiahnya sejumlah USD1,4 juta atau senilai Rp17 miliar untuk melindungi anak-anak dari perbudakan, ekstremisme, dan pekerja anak. Malala dan Satyarthi juga berpesan kepada pemerintah Pakistan-India untuk memberikan hak pendidikan yang sama bagi anak laki-laki dan perempuan.

“Penghargaan ini membuat saya merasa harus bertanggung jawab kepada Allah, kepada diri sendiri, dan anak-anak. Saya harus membantu komunitas anak-anak,” ucapnya, dilansir BBC . Dia berpikir suatu saat nanti dapat menjadi pemimpin Pakistan seperti Perdana Menteri Perempuan Pertama Pakistan Benazir Bhutto dan menjalin hubungan baik dengan India.

Misi ini sejalan dengan keinginan Satyarthi yang juga fokus menangani masalah perbudakan anak. Pria berusia 60 tahun yang sudah menyelamatkan puluhan ribu anak-anak dari industri perbudakan ini siap bersama-sama Malala menerima tantangan maupun ancaman.

Tekadnya hanya satu mewujudkan anak-anak Pakistan- India yang lebih cerdas dan sehat secara fisik dan mental. “Penghargaan ini sangat penting bagi saya, namun jauh lebih penting lagi bagi jutaan anakanak yang masih mendekam di balik perbudakan yang disiksa seperti binatang,” ungkap Satyarthi, dilansirBBCI.

Rini agustina
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7009 seconds (0.1#10.140)