Upaya Pembersihan Area Terhalang Lokasi

Rabu, 10 Desember 2014 - 16:27 WIB
Upaya Pembersihan Area...
Upaya Pembersihan Area Terhalang Lokasi
A A A
DOLORES - Palang Merah Filipina, tim penyelamat gawat darurat, masih berjuang keras untuk mencapai pedesaan di tepi pantai yang menjadi lokasi paling parah terkena Topan Hagupit kemarin.

Dengan informasi ribuan rumah luluh lantak, Palang Merah memprediksi jumlah korban tewas bisa mencapai 27 orang. Hampir seluruh bangunan rumah di wilayah tersebut hancur. Otoritas Filipina mengatakan hampir 13.000 rumah perlu dibangun ulang, sementara lebih dari 22.300 hanya perlu direnovasi di wilayah timur Kepulauan Samar itu.

Menurut mereka, Hagupit menghantam Filipina pada Sabtu (6/12) dan berjalan dengan lambat. Hagupit merupakan angin topan terbesar yang melanda Filipina di tahun ini. Meski kekuatannya lebih rendah dari angin topan mematikan Haiyan, Hagupit tetap tidak bisa dianggap remeh.

Jumlah korban tewas dan terluka di Filipina dapat berkurang karena pemerintah menyalakan alarm evakuasi sejak pekan lalu. Saat ini Hagupit dilaporkan bergerak maju ke arah Vietnam Barat setelah menghancurkan rumah dan pepohonan di Filipina. Berdasarkan laporanReuters, banyak genting rumah yang hancur dan berserakan di tanah.

Beberapa badan pohon kelapa juga menghalangi jalan setelah tumbang dari akar-akarnya. Menurut Palang Merah, kebanyakan korban tewas, yang ditemukan di Provinsi Samar dan Iloilo Barat bukan karena Hagupit, melainkan karena terseret banjir dan tertimpa pepohonan. Sejauh ini, jumlah korban tewas mencapai tiga orang.

”Akses ke sana sangat sulit. Satu jalan juga tertimbun tanah longsor,” kata ketua Palang Merah Richard Gordon, dilansir Reuters. Lebih lanjut, Gordon mengatakan jalan di pedesaan juga tidak aman karena telah menjadi alur banjir. Menurutnya, perjalanan ke lokasi kejadian akan memakan waktu yang relatif lama. Dampak yang ditimbulkan Hagupit mirip dengan yang ditinggalkan Haiyan.

Namun, Haiyan telah menghancurkan jutaan rumah. Warga Filipina, Arnalyn Bula, menggambarkan betapa mengerikannya amukan Hagupit saat menghantam dinding rumah bibinya di Dolores, Samar Timur. ”Kami mengungsi di sini. Dapur kami telah hancur. Kami juga melihat rumah tetangga luluh lantak di atas tanah seperti kertas yang terlipat,” katanya.

Beberapa warga di Dolores jugamemberikankesaksianyang sama. ”Kami berada di dalam lokasi evakuasi ketika atap rumah berantakan diterjang Hagupit. Tuhan telah menyelamatkan nyawa kami. Tidak ada korban jiwa. Kami masih bisa melaksanakan hari natal,” kata seorang perempuan kepada radio lokal.

The National Grid Corp mengatakan hampir dua juta rumah di sepanjang Filipina pusat dan wilayah selatan Kepulauan Luzon masih kehilangan sumber daya listrik. Warga Filipina sudah mulai beraktivitas seperti biasa. Bandara domestik, pelabuhan, pasar, dan perusahaan sudah beroperasi kembali, kecuali sekolah. Beberapa warga Filipina yang tidak beruntung masih sibuk mengangkut dan membersihkan serakan bangunan rumah. Mereka juga menyingkirkan pepohonan yang tumbang.

Tim bantuan dilaporkan sudah tiba di beberapa area terdampak setelah tentara membuka akses jalan. Presiden Filipina Benigno Aquino memutuskan untuk fokus melakukan pembenahan terhadap negaranya. Karena itu, dia dilaporkan tidak akan hadir dalam pertemuan tahunan antara negara Asia Tenggara dan Korea Selatan, Kamis (11/12) besok.

Muh shamil
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9793 seconds (0.1#10.140)