Markas BIN dan Single Client: Presiden
A
A
A
Angker, rahasia, misterius, tertutup, klandestin, dan kekerasan. Itulah kesan spontan yang sering muncul dari mindset publik perihal dunia intelijen. Terkadang mindset ini diikuti oleh sinimisme terhadap profesi intelijen, seperti tercermin pada ungkapan “intel Melayu” atau “spion Melayu”.
Tidak heran, pemikiran seperti itu masih berkembang di kalangan masyarakat, karena karakter dunia intelijen mengutamakan prinsip kerahasiaan, anonimitas dan cara kerja klandestin. Memasuki era keterbukaan, intelijen ditantang untuk mengubah karakter “misterius” yang melekat menjadi karakter yang lebih impresif “terbuka” dengan publik. Badan Intelijen Negara (BIN) merupakan satu-satunya institusi di Indonesia yang kedudukannya sebagai “State Intelligence”.
Secara internal, Kantor BIN dikenal dengan sebutan “Komplek Kasatrian Soekarno Hatta”, meski masyarakat di sekitar lebih familiar dengan sebutan Kompleks Bakin. Kantor yang terletak di Jalan Seno Raya, Pejaten Timur - Pasar Minggu, Jakarta Selatan ini dulunya memang merupakan Kantor Bakin.
Markas BIN dikelilingi pagar besi yang membatasi jalan umum (Jalan Seno Raya yang sejajar dengan rel kereta lintasan Pasar Minggu-Kalibata) dengan jalan lingkungan kantor. Di depan gerbang utama kompleks perkantoran BIN, terdapat patung Soekarno- Hatta yang dibangun saat BIN dipimpin Jenderal (Purn) AM Hendropriyono (2004) dan diresmikan oleh Presiden saat itu, Megawati Soekarnoputri.
Kompleks BIN seluas sekitar 26 hektare terbagi dalam dua blok. Pertama, blok perumahan anggota seluas 17 hektare. Kedua, blok perkantoran dengan luas 9 hektare. Blok permukiman lokasinya “Letter U” di sisi-sisi blok perkantoran. Fasilitas pada blok permukiman meliputi perumahan dan mes pegawai serta sarana olah raga seperti lapangan bola, lapangan tenis, lapangan voli, lapangan basket, jalan yang dapat berfungsi sebagai jogging track, dan kolam renang.
Terdapat pula lapangan tembak. Tugas intelijen memang tidak hanya menuntut kecerdasan, tapi juga kesiapan fisik yang prima. Pada jam kerja normatif, suasana perkantoran tidak ramai sebagaimana perkantoran umumnya. InikarenaBINhanya melayani single client yaitu Presiden, bukan public service.
Pada konteks institusi, suasana lingkungan perkantoran BIN sangat impresif membangun kewibawaan. Kewibawaan tidak harus selalu diterjemahkan dengan citra keangkeran atau bahkan kekerasan. Kewibawaan juga mengandung nilai harmoni relasi antara institusi dengan para pemangku kepentingan, termasuk masyarakat.
For Your Eyes Only
Di sudut jalan masuk antara kompleks permukiman anggota BIN dan kompleks perkantoran yang dibatasi pagar besi dengan kerimbunan pohon bambu, terdapat tulisan di papan besi permanen “For Your Eyes Only”. Ini adalah warning bahwa apa yang dilihat hanya untuk diri sendiri. Kerahasiaan adalah salah satu premisyang menjadi napas intelijen.
Lalu-lintas keluar masuk Kompleks BIN hanya melalui satu pintu gerbang, yaitu pintu gerbang sebelah selatan, meskipun ada juga gerbang di sebelah utara, yang berdampingan dengan Perumahan Kalibata Indah. Gerbang utara hanya menjadi akses menuju Masjid Baitul Akbar dan kolam renang BIN, fasilitas bagi masyarakat umum.
Identitas dan barang bawaan setiap orang yang akan masuk ke lingkungan perkantoran BIN -kecuali pegawaiakan diperiksa dan didata di pos penjagaan yang disebut “Garda”. Kalau perlu, barang tersebut ditinggalkan di pos.
disarikan dari situs BIN
Tidak heran, pemikiran seperti itu masih berkembang di kalangan masyarakat, karena karakter dunia intelijen mengutamakan prinsip kerahasiaan, anonimitas dan cara kerja klandestin. Memasuki era keterbukaan, intelijen ditantang untuk mengubah karakter “misterius” yang melekat menjadi karakter yang lebih impresif “terbuka” dengan publik. Badan Intelijen Negara (BIN) merupakan satu-satunya institusi di Indonesia yang kedudukannya sebagai “State Intelligence”.
Secara internal, Kantor BIN dikenal dengan sebutan “Komplek Kasatrian Soekarno Hatta”, meski masyarakat di sekitar lebih familiar dengan sebutan Kompleks Bakin. Kantor yang terletak di Jalan Seno Raya, Pejaten Timur - Pasar Minggu, Jakarta Selatan ini dulunya memang merupakan Kantor Bakin.
Markas BIN dikelilingi pagar besi yang membatasi jalan umum (Jalan Seno Raya yang sejajar dengan rel kereta lintasan Pasar Minggu-Kalibata) dengan jalan lingkungan kantor. Di depan gerbang utama kompleks perkantoran BIN, terdapat patung Soekarno- Hatta yang dibangun saat BIN dipimpin Jenderal (Purn) AM Hendropriyono (2004) dan diresmikan oleh Presiden saat itu, Megawati Soekarnoputri.
Kompleks BIN seluas sekitar 26 hektare terbagi dalam dua blok. Pertama, blok perumahan anggota seluas 17 hektare. Kedua, blok perkantoran dengan luas 9 hektare. Blok permukiman lokasinya “Letter U” di sisi-sisi blok perkantoran. Fasilitas pada blok permukiman meliputi perumahan dan mes pegawai serta sarana olah raga seperti lapangan bola, lapangan tenis, lapangan voli, lapangan basket, jalan yang dapat berfungsi sebagai jogging track, dan kolam renang.
Terdapat pula lapangan tembak. Tugas intelijen memang tidak hanya menuntut kecerdasan, tapi juga kesiapan fisik yang prima. Pada jam kerja normatif, suasana perkantoran tidak ramai sebagaimana perkantoran umumnya. InikarenaBINhanya melayani single client yaitu Presiden, bukan public service.
Pada konteks institusi, suasana lingkungan perkantoran BIN sangat impresif membangun kewibawaan. Kewibawaan tidak harus selalu diterjemahkan dengan citra keangkeran atau bahkan kekerasan. Kewibawaan juga mengandung nilai harmoni relasi antara institusi dengan para pemangku kepentingan, termasuk masyarakat.
For Your Eyes Only
Di sudut jalan masuk antara kompleks permukiman anggota BIN dan kompleks perkantoran yang dibatasi pagar besi dengan kerimbunan pohon bambu, terdapat tulisan di papan besi permanen “For Your Eyes Only”. Ini adalah warning bahwa apa yang dilihat hanya untuk diri sendiri. Kerahasiaan adalah salah satu premisyang menjadi napas intelijen.
Lalu-lintas keluar masuk Kompleks BIN hanya melalui satu pintu gerbang, yaitu pintu gerbang sebelah selatan, meskipun ada juga gerbang di sebelah utara, yang berdampingan dengan Perumahan Kalibata Indah. Gerbang utara hanya menjadi akses menuju Masjid Baitul Akbar dan kolam renang BIN, fasilitas bagi masyarakat umum.
Identitas dan barang bawaan setiap orang yang akan masuk ke lingkungan perkantoran BIN -kecuali pegawaiakan diperiksa dan didata di pos penjagaan yang disebut “Garda”. Kalau perlu, barang tersebut ditinggalkan di pos.
disarikan dari situs BIN
(bbg)