Dinas PU Kebut Perbaikan Jalan

Selasa, 09 Desember 2014 - 11:27 WIB
Dinas PU Kebut Perbaikan...
Dinas PU Kebut Perbaikan Jalan
A A A
JAKARTA - Jalanan di Ibu Kota hampir setiap tahun mengalami kerusakan. Setiap tahun pula jalan-jalan tersebut diperbaiki. Alasan dinas terkait soal kerusakan jalan karena banjir dan dilintasi kendaraan bertonase berat.

Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta Juaini Yusuf mengatakan, sepanjang tahun ini sedikitnya terdapat 655 titik baru jalan rusak. Sebelumnya pada awal 2014, pihaknya hanya mendapati 1.588 titik jalan rusak. “Hingga saat ini kami sudah memperbaiki 1.954 titik, sehingga total sisa jalan rusak di Jakarta sebanyak 289 titik. Kami optimistis dapat dirampungkan sebelum 15 Desember,” kata Juaini saat dihubungi kemarin.

Juaini menjelaskan, perbaikan jalan telah dilakukan di lima wilayah dan dibagi menjadi 40 paket kegiatan dengan anggaran sekitar Rp100 miliar. Perbaikan jalan itu dilakukan dengan cara aspal dan dilapisi beton. Berdasarkan data Dinas PU, di Jakarta Pusat terdapat 428 titik awal jalan rusak. Ditemukan 173 titik baru jalan rusak, sementara perbaikan telah dilakukan di 584 titik. Sisa titik jalan rusak sebanyak 17 titik.

Di Jakarta Utara terdapat 271 titik jalan rusak. Ditemukan 100 titik baru jalan rusak. Perbaikan dilakukan di 271 titik. Kerusakan jalan tinggal 100 titik. Sedangkan di Jakarta Barat terdapat 388 titik jalan rusak. Sebanyak 171 titik baru jalan rusak. Perbaikan dilaksanakan di 439 titik. Sisa jalan rusak 120 titik.

Di Jakarta Timur terdapat 350 titik jalan rusak. Kemudian ditemukan 124 titik baru jalan rusak dan 451 titik telah diperbaiki. Saat ini kerusakan jalan terdapat di 23 titik. Adapun di Jakarta Selatan, awalnya kerusakan jalan terdapat di 151 titik. Selanjutnya ditemukan 87 titik baru dan 209 titik kini telah diperbaiki. Total terdapat 29 titik jalan rusak.

“Sampai kini, genangan dan kendaraan tonase berat yang melintas melebihi muatan masih menjadi faktor penyebab jalan rusak,” terangnya. Pengamat perkotaan Universitas Trisakti Yayat Supriyatna mengatakan, ada tiga hal yang menyebabkan jalan terus mengalami kerusakan. Pertama, pembangunan/perbaikan jalan tidak dibarengi dengan pembangunan/perbaikan drainase.

Banyak drainase tertutup dan dipenuhi endapan lumpur serta sampah. Akibatnya ketika hujan turun, air tidak mengalir dan merendam jalan. Kedua, banyak kendaraan bertonase berat melintas meski sudah dilarang. Ketiga, kerusakan jalan disebabkan karena perbaikan tidak sesuai dengan yang spesifikasi. “Kalau usia aspal, beton belum setahun atau dua tahun sudah rusak, ya berarti ada penyalahgunaan spesifikasi. Periksa kontraktornya dan awasi terus,” tegasnya.

Bima setiyadi
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5900 seconds (0.1#10.140)