Istri-Anak Pemimpin ISIS Ditangkap

Rabu, 03 Desember 2014 - 11:32 WIB
Istri-Anak Pemimpin...
Istri-Anak Pemimpin ISIS Ditangkap
A A A
BEIRUT - Militer Lebanon kemarin menyatakan telah menangkap istri dan anak pemimpin ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) Abu Bakr al-Baghdadi saat melintasi wilayah Suriah, beberapa hari lalu.

Penangkapan itu menjadi titik terang untuk mengetahui keberadaan Baghdadi dan memutus rantai kepemimpinan ISIS. Para pejabat militer Lebanon menolak untuk memberikan nama perempuan yang disebut sebagai salah satu istri Baghdadi.

Seperti dilaporkan Al Jazeera , istri Baghdadi yang ditangkap merupakan warga negara Suriah dan anaknya berusia sembilan tahun. Keduanya ditahan sejak sembilan hari lalu di Lebanon utara. Sang istri ditangkap ketika hendak memasuki Lebanon melalui perlintasan Suriah dengan menggunakan paspor palsu. Harian Lebanon, As-Safir, melaporkan, militer telah berkoordinasi dengan jaringan intelijen asing setelah menangkap istri buronan negara-negara Arab dan Barat tersebut.

“Para penyidik sedang menginterogasi istri Baghdadi di kantor pusat Kementerian Pertahanan Lebanon,” demikian laporan As-Safir. Penangkapan itu dipuji sebagai prestasi pasukan keamanan terbaik dalam operasi rahasia yang dilaksanakan selama beberapa hari. Penangkapan istri Baghdadi dapat menjadi daya tawar untuk melawan ISIS yang telah menculik banyak warga Barat, Irak, dan Suriah.

Banyak pihak menduga, istri dan putra Baghdadi akan menjadi “tebusan” untuk pembebasan ratusan sandera ISIS. Selain itu, kedua orang dekat Baghdadi juga menjadi sumber mengenai keberadaan Baghdadi dan pemetaan kekuatan ISIS. Seperti dikutip Reuters dari pernyataan seorang pejabat senior keamanan Lebanon, tes DNA telah dilaksanakan untuk memverifikasi kebenaran orang yang ditangkap adalah anak dan istri Baghdadi.

Berdasarkan laporan sebagian besar media Lebanon, sumber yang enggan disebutkan namanya itu menyebutkan bahwa anak Baghdadi adalah perempuan. Belum ada reaksi dari ISIS atas penangkapan itu. Situs internet dan media sosial milik ISIS juga belum memberikan ancaman atau mengonfirmasi kebenaran kabar penangkapan tersebut.

Para analis memprediksi, ISIS sengaja diam dan tidak bersikap agar istri dan anak Baghdadi tidak dijadikan alat oleh Lebanon dan negara-negara Arab untuk mengeruk informasi kekuatan dan taktik pertempuran. ISIS juga ingin memberikan ketidakjelasan kalau perempuan yang ditangkap militer Lebanon belum dipastikan sebagai istri Baghdadi. Dalam biodata Baghdadi yang disebar melalui media sosial Juli silam, tidak disebutkan berapa jumlah istri dan nama-namanya.

Sesuai dengan syariat Islam, seorang pria diperbolehkan memiliki istri maksimal empat orang. Sementara itu, militer Lebanon berupaya untuk menghancurkan sel-sel dan simpatisan ISIS di Lebanon. Lembaga intelijen Lebanon juga telah meningkatkan kewaspadaan di seluruh perlintasan batas dengan Suriah.

Aparat keamanan telah menangkap sejumlah gerilyawan ISIS yang berusaha memperluas gerakan di sekitar negara- negara yang berbatasan dengan Suriah. Peningkatan keamanan di Lebanon itu setelah Baghdadi menyerukan serangan terhadap penguasa Kerajaan Arab Saudi pada 13 November lalu. Dia berkeinginan untuk memperluas kekuasaannya di Arab Saudi dan empat negara lainnya, yakni Yaman, Mesir, Libya, dan Aljazair.

Ancaman itu karena Baghdadi mengaku telah mendapatkan sumpah setia dari simpatisan dan pendukungnya di Saudi dan empat negara Timur Tengah lainnya. ISIS telah berusaha melakukan penetrasi ke Saudi untuk melancarkan serangan lebih besar.

Andika hendra m
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0693 seconds (0.1#10.140)