Antisipasi ISIS, TNI Gelar Pelatihan Gultor Trimatra
A
A
A
JAKARTA - TNI kembali menggelar Pelatihan Gabungan Penanggulangan Teror (Gultor) Trimatra IX 2014 dalam mengantisipasi berbagai ancaman teror, salah satunya ancaman dari organisasi Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Selain melibatkan pasukan khusus dari TNI AD, TNI AL, dan TNI AU, pelatihan juga melibatkan pasukan Sandi Yudha Kopassus, dan BAIS sebagai unsur intelijen. “ISIS adalah ancaman potensial bagi kita karena secara riil kita belum menghadapi tindakan- tindakan nyata dari ISIS di lapangan. Tapi, kalau tidak disiapkan dan tidak diantisipasi dengan baik, ancaman potensial itu akan menjadi ancaman aktual,” kata Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko seusai membuka pelatihan di Batalion 461 Paskhas, Halim Perdanakusuma, Jakarta, kemarin.
Dia mengingatkan bahwa model perjuangan terorisme mengalami perubahan. Karena itu, TNI tidak boleh statis dan harus bisa menyesuaikan diri dengan pola kerja terorisme. “Pasukan khusus harus mampu bermain pada area risiko tertinggi guna menghadapi ancaman yang nyata. Kalian dilatih untuk keadaan paling kritis. Untuk itu faktor keamanan menjadi atensi yang serius,” ujarnya.
Saat meninjau posko pelatihan, TNI akan meningkatkan grade pasukan khususnya agar setara dengan pasukan khusus dunia. Adapun urgensi pelatihan ini adalah untuk mengantisipasi dan merespons kemungkinan terjadinya kontingensi akibat situasi dan kondisi vacuum of power yang dapat mengancam stabilitas keamanan nasional. Materi pelatihan terbagi dalam tiga tim.
Tim Alfa Satgas Gultor TNI bertugas melaksanakan infiltrasi udara dan darat, pembebasansanderadipesawat, penjinakan bom, pengamanan VVIP, sabotase dan lawan sabotase, bantuan intelijen teknik, sniper dan counter sniper, serta teknik dan taktik eksfiltrasi.
Tim Charlie Satgas GultorTNI bertugas melaksanakan infiltrasi udara dan darat, pembebasan sandera Depo Pertamina, sabotase dan antisabotase, penjinakan bahan peledak, pengamanan VIP, bantuan intelijen teknik, sniper dan counter sniper, serta teknik dan taktik eksfiltrasi. Adapun TIM Delta Satgas Gultor TNI bertugas melaksanakan infiltrasi udara dan darat, pembebasan sandera di gedung, sabotase dan antisabotase, penjinakan bahan peledak, pengamanan VIP, bantuan intelijen teknik, sniperdan counter sniper, serta teknik dan taktik eksfiltrasi.
Pelatihan digelar pada 1–2 Desember 2014. Para pasukan khusus TNI itu melaksanakan geladi posko di Yonko 461 Paskhas, Halim Perdanakusuma. Pada 3 Desember Satgas Gultor TNI melaksanakan drill atau pelatihan pendahuluan di Lanud Halim Perdanakusuma. Kemudian pada 4–5 Desember melaksanakan pelatihan lapangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Fefy dwi nugroho/ant
Selain melibatkan pasukan khusus dari TNI AD, TNI AL, dan TNI AU, pelatihan juga melibatkan pasukan Sandi Yudha Kopassus, dan BAIS sebagai unsur intelijen. “ISIS adalah ancaman potensial bagi kita karena secara riil kita belum menghadapi tindakan- tindakan nyata dari ISIS di lapangan. Tapi, kalau tidak disiapkan dan tidak diantisipasi dengan baik, ancaman potensial itu akan menjadi ancaman aktual,” kata Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko seusai membuka pelatihan di Batalion 461 Paskhas, Halim Perdanakusuma, Jakarta, kemarin.
Dia mengingatkan bahwa model perjuangan terorisme mengalami perubahan. Karena itu, TNI tidak boleh statis dan harus bisa menyesuaikan diri dengan pola kerja terorisme. “Pasukan khusus harus mampu bermain pada area risiko tertinggi guna menghadapi ancaman yang nyata. Kalian dilatih untuk keadaan paling kritis. Untuk itu faktor keamanan menjadi atensi yang serius,” ujarnya.
Saat meninjau posko pelatihan, TNI akan meningkatkan grade pasukan khususnya agar setara dengan pasukan khusus dunia. Adapun urgensi pelatihan ini adalah untuk mengantisipasi dan merespons kemungkinan terjadinya kontingensi akibat situasi dan kondisi vacuum of power yang dapat mengancam stabilitas keamanan nasional. Materi pelatihan terbagi dalam tiga tim.
Tim Alfa Satgas Gultor TNI bertugas melaksanakan infiltrasi udara dan darat, pembebasansanderadipesawat, penjinakan bom, pengamanan VVIP, sabotase dan lawan sabotase, bantuan intelijen teknik, sniper dan counter sniper, serta teknik dan taktik eksfiltrasi.
Tim Charlie Satgas GultorTNI bertugas melaksanakan infiltrasi udara dan darat, pembebasan sandera Depo Pertamina, sabotase dan antisabotase, penjinakan bahan peledak, pengamanan VIP, bantuan intelijen teknik, sniper dan counter sniper, serta teknik dan taktik eksfiltrasi. Adapun TIM Delta Satgas Gultor TNI bertugas melaksanakan infiltrasi udara dan darat, pembebasan sandera di gedung, sabotase dan antisabotase, penjinakan bahan peledak, pengamanan VIP, bantuan intelijen teknik, sniperdan counter sniper, serta teknik dan taktik eksfiltrasi.
Pelatihan digelar pada 1–2 Desember 2014. Para pasukan khusus TNI itu melaksanakan geladi posko di Yonko 461 Paskhas, Halim Perdanakusuma. Pada 3 Desember Satgas Gultor TNI melaksanakan drill atau pelatihan pendahuluan di Lanud Halim Perdanakusuma. Kemudian pada 4–5 Desember melaksanakan pelatihan lapangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Fefy dwi nugroho/ant
(ars)